Wednesday, November 6, 2013

Stronghold Crusader Portable, Download Game Gratis



Stronghold Crusader Portable, Download Game Gratis - Mau maen game, tapi males nginstall gamenya? Tak masalah, bisa pakai layanan portable. Banyak keuntungan dari aplkasi portable, khususnya bisa di bawa kemana-mana hanya dengan flasdisk ataupun hardisk.

Kali ini saya akan membagikan sebuah game strategi yang tentunya membutuhkan strategi perang yang mantab untuk memenangkan permainannya. Game strategi biasanya memang lama maennya. Saya sendiri jika maen multiplayer, harus menghabiskan waktu sampai 5 jam untuk meruntuhkan kerajaan musuh saya. 

Berikut link untuk download game stronghold crusader portable Download disini

Sedikit uraian mengenai game ini pernag saya tulis dan saya kirimkan ke Chip online. Mungkin jika anda ingin membaca silahkan baca artikel di bawah ini.

Stronghold Crusader, Main Game Tapi Serasa Jadi Raja

Saya sebenarnya bukan maniac game, namun saya sangat suka bermain game Stronghold Crusader. Mungkin karena game ini sedikit menggambarkan sejarah perang salib yang berlangsung selama dua abad ini. Memang perang tersebut merupakan perang terlama yang pernah terjadi sepanjang sejarah manusia. Dan bisa diperkirakan sendiri lah korban yang meninggal dunia ada berapa.

Saya mengenal game ini sejak kelas 3 SMA dan sampai saat ini (semester 7) saya masih sering memainkannya. Jika dibandingkan dengan game lain, memang game ini tetap yang nomor satu bagiku. Karena dengan bermain game ini saya serasa menjadi raja dan bisa mengendalikan sebuah kerajaan beserta rakyatnya.

Memang game ini bisa di bilang game classic, namun bagi orang yang bisa menikmatinya game ini akan tetap mengasyikkan. Apalagi ketika kita memainkan game dengan teman kita (Multiplayer). Akan sangat seru sekali. Jadi selain adu kekuatan dalam hal ini adalah prajurit yang kita miliki, kita juga harus memperhatikan ketahanan pangan dari kerajaan kita. Jadi memang kita akan di buat untuk merasakan bagaimana rasanya jadi raja.

Cara Paling Mudah memahami sebuah sejarah adalah melalui sebuah game. Dari beberapa game yang aku temui, game ini merupakan game yang memiliki sebuah nilai sejarah besar. Dengan memainkan game ini saja saya tahu siapa saja yang terlibat dalam perang salib yang terjadi beberapa abad silam. Selain itu, kita juga bisa membayangkan pasukan yang berperang kala itu, dan juga senjata yang di gunakannya.

Seni membangun sebuah kerajaan yang effisien dan memiliki nilai estetika yang tinggi. Inilah yang biasanya dilupakan para pemain game Stronghold Crusader. Karena memang ingin pertumbuhan ekonomi dari kerajaannya cepat, maka mereka membuat tambang di mana-mana sampai ekspansi ke wilayah lawan. Kemudian untuk melindungi tambang tadi, mereka membangun sebuah benteng untuk melindungi tambangnya. Hasilnya adalah keindahan kerajaan mereka tidak di perhatikan. Padahal ini adalah sebuah nilai seni tersendiri menurut saya.

Sistem ketahanan pangan merupakan hal yang mutlak yang harus di perhatikan dalam sebuah kerajaan. Iya lah, seorang raja yang tidak bisa memberikan kemakmuran kepada rakyatnya pasti juga akan ditinggalkan para rakyatnya. Begitu juga di game Stronghold Crusader, kita jadi dituntut sebagai seorang menteri ketahanan pangan yang harus selalu menyediakan makanan bagi rakyat kita. Jika makanan tidak ada, maka tidak aka nada rakyat yang mau bekerja untuk kita. “People are leaving from the castle”

Dari game ini kita juga bisa belajar strategi berperang kok. Jika kita pernah melihat/membaca strategi berperang ala cina yang terkenal Sun Tzu, nah dalam game ini kita bisa mempraktekannya langsung. Keren bukan? Selain kita bisa melihat apakah strategi perang yang ada dalam teori adalah yang efektif, kita juga bisa membuat strategi perang baru.

Untuk perkembangan gamenya sendiri setahu saya sekarang sudah sampai ke Stronghold Crusader III, namun sayangnya saya hanya pernah menggunakan Stronghold Crusader 2 karena memang keterbatasan hardware. Saya memainkannya menggunakan Notebook berprosesor AMD dengan kecepatan 1.6 Ghz.

Untuk memainkan game ini tentunya akan menghabiskan waktu yang bisa di bilang lama. Pertama kita harus membangun sebuah kerajaan, sistem ketahanan pangan, dan militer untuk pertahanan di kerajaan kita. Apalagi jika dari awal kita sudah diserang, bisa lebih lama lagi karena memang kita harus melakukan pertahanan terlebih dahulu. Nah, asyiknya jika kita bermain multiplayer dengan 4 orang atau lebih, kita bisa berpolitik ria. Kompromi untuk menyerang kerajaan, atau biasanya juga melakukan penghianatan terhadap teman yang kita ajak kompromi. Dua belas jam sehari pun saya betah jika memang ada temannya yang berimbang kemampuan bermainnya.

Belum pernah mencoba? Penasaran? Coba saja beli kaset gamenya di toko game terdekat. Kemudian install di PC ataupun Laptop sobat. Untuk stronghold crusader yang pertama tidak memerlukan laptop dengan spec tinggi kok.

Tuesday, November 5, 2013

Abad Modern: Aspek Teknik Dan Aspek Kemanusiaan - Ensiklopedia Cak Nur


Suatu hal yang tampaknya tak mungkin dihindari tentang Tek­nika­­lisme ialah implikasinya yang mate­­rialis­tik. Maka dalam meng­hadapi dan menyertai kemodernan, kaum Muslimin dituntut untuk memper­hitungkan segi mate­rialis­me ini. Kalkulasi pribadi, inisiatif per­orang­an, efisiensi kerja adalah pekerti-pekerti yang baik dan ber­manfaat besar. Tetapi, bagai­mana­pun, menun­duk­kan nilai-nilai keakhlakan dan kema­nusiaan ke bawah pe­mak­simal­an efisien teknis, betapapun besar hasilnya, kata Hodgson, kemung­kinan sekali akan terbukti merupakan mimpi buruk yang tak rasional.

Telah diketahui bahwa aspek ke­manusiaan Abad Modern ini bisa, dan telah menjadi kenyataan, lebih penting dan lebih menentukan dari­pada aspek teknikalismenya. Generasi 1789 yang secara garis besar meru­pakan angkatan dua re­vo­lusi, yaitu Revolusi Amerika dan Revolusi Prancis, dari sudut pan­dangan kemanusiaan modern Barat adalah peletak dasar-dasar segi kemanusiaan bagi kemodernan. Cita-cita ke­­manusiaan yang diru­mus­kan dalam slogan Revolusi Prancis, “Kebebasan, Persamaan, dan Persaudaraan,” me­mang belum seluruhnya terwujudkan dengan baik. Tetapi harus diakui bahwa dunia belum pernah me­nyaksikan usaha yang lebih sungguh-sungguh dan lebih sistematis untuk mewu­judkan nilai-nilai kemanusiaan itu, dalam bentuk pelaksanaan yang terlembagakan, daripada yang dila­kukan orang (Barat) sejak terjadinya dua revolusi tersebut. Pengeja­wan­tahan terpenting cita-cita itu ialah sistem politik demokratis, yang sampai saat ini menurut kenyataan baru mantap di kalangan bangsa-bangsa Eropa Barat Laut dan ke­turun­an mereka di Amerika Utara.

Aspek teknik yang material dan aspek kemanusiaan yang non­material itu berjalan hampir seiring di Eropa Barat Laut, dan penyem­bulannya ke permukaan juga terjadi se­cara hampir bersamaan, yaitu dalam Revolusi Industri dan Re­volusi Prancis. Tetapi bagi bangsa-bangsa lain yang hendak mencoba mengejar ketertinggalannya, jika tidak mungkin mengambil kedua aspek itu sekaligus, sering dihadap­kan kepada pilihan yang tidak begitu mudah untuk menetapkan mana dari kedua aspek itu yang ha­rus didahulukan. Tetapi biasanya ben­tuk kesiapan tertentu suatu bangsa akan men­­-dorongnya untuk secara pragmatis menentukan pilih­an tanpa kesulitan. Maka India misal­nya, disebabkan oleh jumlah cukup besar dari ka­langan atasnya yang berpendidikan Barat di bawah pe­me­rintahan ko­lonial Inggris, se­cara amat menarik menunjukkan keber­hasilan­nya untuk sampai batas ter­tentu menerapkan aspek kema­nusiaan modern Barat, yaitu, dalam hal ini, demokrasi sistem peme­rintahannya. Keberhasilan itu terja­di dengan seolah-olah meng­ingkari kenyataan sosial ma­syarakat Hindu­nya yang mengenal sistem kasta yang kaku, yang sama sekali tidak selaras dengan keseluruhan cita-cita kema­nusiaan modern. Meskipun India berhasil mewujudkan dirinya seba­gai “demokrasi terbesar di muka bumi”, perkembangan lebih lanjut menunjukkan bahwa ke­melarat­an rakyatnya senantiasa menjadi sum­ber ancaman kelang­sungan demo­krasi itu.

Sebaliknya, saat-saat terakhir ini kita bisa menyaksikan peningkatan se­cara luar biasa kemakmuran material beberapa negara Timur Tengah pemilik petrodollar. Jika dibe­narkan menggunakan kriteria India itu kepada gejala Timur Tengah ini, maka dapat dikatakan bahwa, kebalikan dari India, nega­ra-negara petrodollar itu memiliki kesiapan tertentu untuk mengambil dari Barat dan mengadopsi, secara lahirnya, aspek teknik dan kemo­dern­an. Tetapi jika tidak segera atau bersama dilakukan penggarapan yang serius terhadap aspek pe­ngembangan kemanusiaannya, ada kemungkinan bahwa “kemajuan” material itu akan justru merupakan epok sejarah setempat yang ternyata nanti menimbulkan penyesalan yang mendalam. Nampaknya tan­tang­an ini disadari sepenuhnya oleh para pemimpin negara-negara itu.

Kembali ke Daftar Isi Ensiklopedia Nurcholish Madjid

Sejarah Sastra Indonesia Dari Masa Ke Masa

Sejarah sastra indonesia dari masa ke masa

Peradaban manusia tidak dapat lepas dari budaya dan seni. Hal ini dibuktikan atas peninggalan catatan manusia dalam bentuk tulisan. Pada awalnya, tulisan ini hanya dipergunakan dalam ritual keagamaan dan dokumentasi hal-hal penting.

Namun dalam perkembangan lebih lanjut, tulisan juga dijadikan sebuah seni yang memiliki teknik serta gayanya sendiri. Seperti kitab kesusastraan dan seni menulis indah yang disebut kaligrafi.

Di Indonesia budaya tulis-menulis baru dimulai sejak abad Ke IV masehi, ditemukan bukti pertama catatan yang dituliskan pada prasasti Yupa. Kemampuan manusia membuat catatan tertulis terus berkembang hingga masuknya agama Islam dengan aksara arab, serta aksara latin yang dibawa bangsa Eropa di nusantara. Perkembangan sastra Indonesia sendiri, baru dimulai sejak periode angkatan Balai Pustaka di tahun 1920. Momen ini dijadikan pula sebagai tonggak awal penulisan sastra modern Indonesia.
Download Versi Dokumen Wordnya disini



Priode-Priode Sastra Indonesia

Sejarah sastra di Indonesia dibagi menjadi beberapa periode sesuai dengan perubahan momentum sosial dan politik di Indonesia Meskipun banyak ahli yang mengatakan pembagian periodisasi sastra di Indonesia dimulai sejak masa Balai Pustaka di tahun 1920. Menuru pendapat Simomangkir Simanjuntak yang berpendapat sejarah sastra dimulai sejak Indonesia memasuki masa sejarah atau masa ketika tulisan baru dikenal.

1. Masa Prakolonial

a. Masa Hindu-Budha (abad IV sampai XIV masehi)
Periodisasi dimulai sejak ditemukannya catatan tertulis pada abad IV dalam prasasti Yupa. Ketika masa itu, tulisan mengadopsi bahasa Sansekerta dan huruf Palawa dari India. Bahasa dan tulisan tersebut, dibawa oleh kaum brahmana yang dimaksudkan untuk kegiatan ritual keagamaan. Namun tidak hanya sebatas itu, para pujangga nusantara mulai mengembangkan kemampuan mereka dalam kesusastraan. Tercatat di masa Kerajaan Kediri Jawa Timur, tergubahlah kitab epik Baratayudha versi bahasa Jawa yang dikarang oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh, Arjuna Wiwaha karya Mpu Kanwa, dan diteruskan lagi di masa Kerajaan Majapahit dengan mahakarya kitab Negara Kertagama oleh Mpu Prapanca serta kitab Sutasoma oleh Mpu Tantular

b. Masa Kesultanan Islam (Abad XIV sampai XVII)
Pada awalnya, kisah-kisah yang beredar terkait dengan cerita para nabi, Rasulullah Muhammad SAW, sunan, wali, atau orang suci lainnya. Namun kesusastraan yang bernafaskan Islam ini terus berkembang hingga ke kehidupan yang berlatarbelakangkan nusantara seperti suluk Wujil karangan Sunan Bonang. Menceritakan wejangan-wejangan Sunan Bonang kepada Wujil, seorang cebol yang terpelajar mantan abdi dalem keraton Majapahit 

2. Masa kolonial Belanda.

a. Pujangga Melayu Lama (Sebelum abad XX)
Karya sastra didominasi oleh Syair, gurindam, pantun, dan hikayat. Isi cerita berkisah sejarah dan moral. Ciri utama masa ini adalah anonim atau tak ada nama pengarang. Berkembang di daerah sumatra seperti Riau, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara. Contoh yang terkenal adalah Hikayat Bayan Budiman dan syair Ken Tambunan 

b. Pujangga Balai Pustaka (1920–1950)
Masa ini ditandai dengan berdirinya penerbit Balai Pustaka yang dimaksudkan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda untuk mengatur  karya beredar. Karya-karya yang dihasilkan kebanyakan berupa roman dan novel. Tersebutlah beberapa karya besar seperti Azab dan Sengsara karya Merari Siregar, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka, dan Siti Nurbaya karya Marah Roesli.

c. Pujangga Baru (1930 – 1942)
Pujangga baru merupakan bentuk reaksi dari penerbit Balai Pustaka yang dinilai terlalu ketat dalam melakukan penyensoran, terutama pada karya-karya yang mengandung unsur nasionalisme. Cerita didominasi oleh ide-ide pembangunan masyarakat menuju jiwa nasionalisme untuk merdeka. Karya-karya besar di masa ini antara lain Layar terkembang dari Sutan Takdir Alisjahbana dan Belenggu karya Armijn Pane.

3. Masa pascakolonial.

a. Angkatan 45 
Esensi sastra masa ini diilhami oleh keadaan sosial politik revolusi mempertahankan kemerdekaan. Bentuk-bentuk karya yang banyak dihasilkan berupa puisi dan syair pembangkit semangat nasionalisme. Di antara dari para pujangga masa ini adalah Chairil Anwar dengan karyanya Kerikil Tajam.

b. Angkatan 50-an
Ditandai dengan terbitnya majalah sastra Kisah asuhan H.B. Yasin, bentuk karya masa ini didominasi oleh cerpen dan kumpulan puisi. Cerita beraliran realis sosialis yang diilhami oleh isu komunisme. NH. Dini dengan Dua Dunia dan AA Nafis dengan kumpulan cerpen Rubuhnya Surau Kami adalah dua di antaranya 

c. Angkatan 66-70
Masa ini ditandai dengan terbitnya majalah sastra Horizon . Banyak aliran yang berkembang seperti surrealis dan absurd. Pujangga yang terkenal di antaranya Sapardi Djoko Damono dengan kumpulan sajak Perahu Kertas.

d. Dasawarsa 80-an
Di masa ini, karya yang beredar berkisah sekitar romantisme dan cinta. Mulai muncul novel-novel populer dengan cerita ringan yang mudah dipahami. Sebut saja novel Karmila karya Marga T dan Yudhistira Ardinugraha dengan novel Arjuna Mencari Cinta.

e. Masa Reformasi 1998
Reformasi struktur ketatanegaraan dalam aspek politik, sosial, dan ekonomi, telah memberikan angin segar bagi perkembangan sastra Indonesia. Muncul banyak penulis baru dengan novel, cerpen, puisi, dan esei yang beragam tema. Kebebasan mengemukakan pendapat memberikan daya kreativitas dalam isi cerita. Contoh yang jelas terdapat dalam novel Saman (membahas masalah seks )karya Ayu Utami. Ciri penulisan yang bebas dan terbuka, menjadi salah satu keunikan karya-karya di masa ini.

Sastrawan Angkatan Reformasi (2000), seiring terjadinya pergeseran kekuasaan politik dari tangan Soeharto ke BJ Habibie lalu KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati Sukarnoputri, muncul wacana tentang Sastrawan Angkatan Reformasi. Munculnya angkatan ini ditandai dengan maraknya karya-karya sastra, puisi, cerpen, maupun novel, yang bertema sosial-politik, khususnya seputar Reformasi. 

Di rubrik sastra Harian Republika, misalnya, selama berbulan-bulan dibuka rubrik sajak-sajak peduli bangsa atau sajak-sajak reformasi. Berbagai pentas pembacaan sajak dan penerbitan buku antologi puisi juga didominasi sajak-sajak bertema sosial-politik.Sastrawan Angkatan Reformasi merefleksikan keadaan sosial dan politik yang terjadi pada akhir tahun 1990-an, seiring dengan jatuhnya Orde Baru. Proses reformasi politik yang dimulai pada tahun 1998 banyak melatar belakangi kelahiran karya-karya sastra puisi, cerpen, dan novel pada saat itu. 

Bahkan, penyair-penyair yang semula jauh dari tema-tema sosial politik, seperti Sutardji Calzoum Bachri, Ahmadun Yosi Herfanda dan Acep Zamzam Noer, juga ikut meramaikan suasana dengan sajak-sajak sosial-politik mereka.

KARYA-KARYA SASTRA INDONESIA DARI MASA KE MASA

1. Karya Sastra Pujangga Lama

a. Sejarah
  • Sejarah Melayu (Malay Annals)
  • Hikayat Abdullah
  • Hikayat Aceh
  • Hikayat Amir Hamzah
  • Hikayat Andaken Penurat
  • Hikayat Bayan Budiman
  • Hikayat Djahidin
  • Hikayat Hang Tuah
  • Hikayat Iskandar Zulkarnain
  • Hikayat Kadirun
  • Hikayat Kalila dan Damina
  • Hikayat Masydulhak
  • Hikayat Pandawa Jaya
  • Hikayat Pandja Tanderan
  • Hikayat Putri Djohar Manikam
  • Hikayat Sri Rama
  • Hikayat Tjendera Hasan
  • Tsahibul Hikayat
b. Hikayat

c. Syair
  • Syair Bidasari
  • Syair Ken Tambuhan
  • Syair Raja Mambang Jauhari
  • Syair Raja Siak

d. Kitab agama
  • Syarab al-'Asyiqin (Minuman Para Pecinta) oleh Hamzah Fansuri
  • Asrar al-'Arifin (Rahasia-rahasia para Gnostik) oleh Hamzah Fansuri
  • Nur ad-Daqa'iq (Cahaya pada kehalusan-kehalusan) oleh Syamsuddin Pasai
  • Bustan as-Salatin (Taman raja-raja) oleh Nuruddin ar-Raniri

2. Karya Sastra Melayu Lama

  • Robinson Crusoe (terjemahan)
  • Lawan-lawan Merah
  • Mengelilingi Bumi dalam 80 hari (terjemahan)
  • Graaf de Monte Cristo (terjemahan)
  • Kapten Flamberger (terjemahan)
  • Rocambole (terjemahan)
  • Nyai Dasima oleh G. Francis (Indo)
  • Bunga Rampai oleh A.F van Dewall
  • Kisah Perjalanan Nakhoda Bontekoe
  • Kisah Pelayaran ke Pulau Kalimantan
  • Kisah Pelayaran ke Makassar dan lain-lainnya
  • Cerita Siti Aisyah oleh H.F.R Kommer (Indo)
  • Cerita Nyi Paina
  • Cerita Nyai Sarikem
  • Cerita Nyonya Kong Hong Nio
  • Nona Leonie
  • Warna Sari Melayu oleh Kat S.J
  • Cerita Si Conat oleh F.D.J. Pangemanan
  • Cerita Rossina
  • Nyai Isah oleh F. Wiggers
  • Drama Raden Bei Surioretno
  • Syair Java Bank Dirampok
  • Lo Fen Kui oleh Gouw Peng Liang
  • Cerita Oey See oleh Thio Tjin Boen
  • Tambahsia
  • Busono oleh R.M.Tirto Adhi Soerjo
  • Nyai Permana
  • Hikayat Siti Mariah oleh Hadji Moekti (indo)
  • dan masih ada sekitar 3000 judul karya sastra Melayu-Lama lainnya

3.Penulis dan Karya Sastra Angkatan Balai Pustaka

Merari Siregar 

Marah Roesli 
  • Siti Nurbaya (1922)
  • La Hami (1924)
  • Anak dan Kemenakan (1956)

Muhammad Yamin 
  • Tanah Air (1922)
  • Indonesia, Tumpah Darahku (1928)
  • Kalau Dewi Tara Sudah Berkata
  • Ken Arok dan Ken Dedes (1934)

Nur Sutan Iskandar 
  • Apa Dayaku karena Aku Seorang Perempuan (1923)
  • Cinta yang Membawa Maut (1926)
  • Salah Pilih (1928)
  • Karena Mentua (1932)
  • Tuba Dibalas dengan Susu (1933)
  • Hulubalang Raja (1934)
  • Katak Hendak Menjadi Lembu (1935)


Tulis Sutan Sati 
  • Tak Disangka (1923)
  • Sengsara Membawa Nikmat (1928)
  • Tak Membalas Guna (1932)
  • Memutuskan Pertalian (1932)

Djamaluddin Adinegoro 
  • Darah Muda (1927)
  • Asmara Jaya (1928)

Abas Soetan Pamoentjak 
  • Pertemuan (1927)

Abdul Muis 
  • Salah Asuhan (1928)
  • Pertemuan Djodoh (1933)

Aman Datuk Madjoindo 
  • Menebus Dosa (1932)
  • Si Cebol Rindukan Bulan (1934)
  • Sampaikan Salamku Kepadanya (1935

4. Penulis dan Karya Sastra Pujangga Baru

Sutan Takdir Alisjahbana 
  • Dian Tak Kunjung Padam (1932)
  • Tebaran Mega - kumpulan sajak (1935)
  • Layar Terkembang (1936)
  • Anak Perawan di Sarang Penyamun (1940)

Hamka 
  • Di Bawah Lindungan Ka'bah (1938)
  • Tenggelamnya Kapal van der Wijck (1939)
  • Tuan Direktur (1950)
  • Didalam Lembah Kehidoepan (1940)

Armijn Pane 
  • Belenggu (1940)
  • Jiwa Berjiwa
  • Gamelan Djiwa - kumpulan sajak (1960)
  • Djinak-djinak Merpati - sandiwara (1950)
  • Kisah Antara Manusia - kumpulan cerpen (1953)

Sanusi Pane 
  • Pancaran Cinta (1926)
  • Puspa Mega (1927)
  • Madah Kelana (1931)
  • Sandhyakala Ning Majapahit (1933)
  • Kertajaya (1932)

Tengku Amir Hamzah 
  • Nyanyi Sunyi (1937)
  • Begawat Gita (1933)
  • Setanggi Timur (1939)

Roestam Effendi 
  • Bebasari: toneel dalam 3 pertundjukan
  • Pertjikan Permenungan

Sariamin Ismail 
  • Kalau Tak Untung (1933)
  • Pengaruh Keadaan (1937)

Anak Agung Pandji Tisna 
  • Ni Rawit Ceti Penjual Orang (1935)
  • Sukreni Gadis Bali (1936)
  • I Swasta Setahun di Bedahulu (1938)

J.E.Tatengkeng 
  • Rindoe Dendam (1934)

Fatimah Hasan Delais 
  • Kehilangan Mestika (1935)

Said Daeng Muntu 
  • Pembalasan
  • Karena Kerendahan Boedi (1941)

Karim Halim 
  • Palawija (1944)

5. Penulis dan Karya Sastra Angkatan 1945

Chairil Anwar 
  • Kerikil Tajam (1949)
  • Deru Campur Debu (1949)

Asrul Sani, bersama Rivai Apin dan Chairil Anwar 
  • Tiga Menguak Takdir (1950)

Idrus 
  • Dari Ave Maria ke Djalan Lain ke Roma (1948)
  • Aki (1949)
  • Perempuan dan Kebangsaan

Achdiat K. Mihardja 
  • Atheis (1949)

Trisno Sumardjo 
  • Katahati dan Perbuatan (1952)

Utuy Tatang Sontani 
  • Suling (drama) (1948)
  • Tambera (1949)
  • Awal dan Mira - drama satu babak (1962)

Suman Hs. 
  • Kasih Ta' Terlarai (1961)
  • Mentjari Pentjuri Anak Perawan (1957)
  • Pertjobaan Setia (1940)

6. Penulis dan Karya Sastra Angkatan 1950 - 1960-an

Pramoedya Ananta Toer 
  • Kranji dan Bekasi Jatuh (1947)
  • Bukan Pasar Malam (1951)
  • Di Tepi Kali Bekasi (1951)
  • Keluarga Gerilya (1951)
  • Mereka yang Dilumpuhkan (1951)
  • Perburuan (1950)
  • Cerita dari Blora (1952)
  • Gadis Pantai (1965)

Nh. Dini 
  • Dua Dunia (1950)
  • Hati jang Damai (1960)

Sitor Situmorang 
  • Dalam Sadjak (1950)
  • Djalan Mutiara: kumpulan tiga sandiwara (1954)
  • Pertempuran dan Saldju di Paris (1956)
  • Surat Kertas Hidjau: kumpulan sadjak (1953)
  • Wadjah Tak Bernama: kumpulan sadjak (1955)

Mochtar Lubis 
  • Tak Ada Esok (1950)
  • Jalan Tak Ada Ujung (1952)
  • Tanah Gersang (1964)
  • Si Djamal (1964)

Marius Ramis Dayoh 
  • Putra Budiman (1951)
  • Pahlawan Minahasa (1957)

Ajip Rosidi 
  • Tahun-tahun Kematian (1955)
  • Ditengah Keluarga (1956)
  • Sebuah Rumah Buat Hari Tua (1957)
  • Cari Muatan (1959)
  • Pertemuan Kembali (1961)

Ali Akbar Navis 
  • Robohnya Surau Kami - 8 cerita pendek pilihan (1955)
  • Bianglala - kumpulan cerita pendek (1963)
  • Hujan Panas (1964)
  • Kemarau (1967)

Toto Sudarto Bachtiar 
  • Etsa sajak-sajak (1956)
  • Suara - kumpulan sajak 1950-1955 (1958)

Ramadhan K.H 
  • Priangan si Jelita (1956)

W.S. Rendra 
  • Balada Orang-orang Tercinta (1957)
  • Empat Kumpulan Sajak (1961)
  • Ia Sudah Bertualang (1963)

Subagio Sastrowardojo 
  • Simphoni (1957)

Nugroho Notosusanto 
  • Hujan Kepagian (1958)
  • Rasa Sajangé (1961)
  • Tiga Kota (1959)

Trisnojuwono 
  • Angin Laut (1958)
  • Dimedan Perang (1962)
  • Laki-laki dan Mesiu (1951)

Toha Mochtar 
  • Pulang (1958)
  • Gugurnya Komandan Gerilya (1962)
  • Daerah Tak Bertuan (1963)

Purnawan Tjondronagaro 
  • Mendarat Kembali (1962)

Bokor Hutasuhut 
  • Datang Malam (1963)

7. Penulis dan Karya Sastra Angkatan 1966

Taufik Ismail 
  • Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia
  • Tirani dan Benteng
  • Buku Tamu Musim Perjuangan
  • Sajak Ladang Jagung
  • Kenalkan
  • Saya Hewan
  • Puisi-puisi Langit

Sutardji Calzoum Bachri 
  • O
  • Amuk
  • Kapak

Abdul Hadi WM 
  • Meditasi (1976)
  • Potret Panjang Seorang Pengunjung Pantai Sanur (1975)
  • Tergantung Pada Angin (1977)

Sapardi Djoko Damono 
  • Dukamu Abadi (1969)
  • Mata Pisau (1974)

Goenawan Mohamad 
  • Parikesit (1969)
  • Interlude (1971)
  • Potret Seorang Penyair Muda Sebagai Si Malin Kundang (1972)
  • Seks, Sastra, dan Kita (1980)

Umar Kayam 
  • Seribu Kunang-kunang di Manhattan
  • Sri Sumarah dan Bawuk
  • Lebaran di Karet
  • Pada Suatu Saat di Bandar Sangging
  • Kelir Tanpa Batas
  • Para Priyayi
  • Jalan Menikung

Danarto 
  • Godlob
  • Adam Makrifat
  • Berhala

Nasjah Djamin 
  • Hilanglah si Anak Hilang (1963)
  • Gairah untuk Hidup dan untuk Mati (1968)

Putu Wijaya 
  • Bila Malam Bertambah Malam (1971)
  • Telegram (1973)
  • Stasiun (1977)
  • Pabrik
  • Gres
  • Bom

Djamil Suherman 
  • Perjalanan ke Akhirat (1962)
  • Manifestasi (1963)

Titis Basino 
  • Dia, Hotel, Surat Keputusan (1963)
  • Lesbian (1976)
  • Bukan Rumahku (1976)
  • Pelabuhan Hati (1978)
  • Pelabuhan Hati (1978)

Leon Agusta 
  • Monumen Safari (1966)
  • Catatan Putih (1975)
  • Di Bawah Bayangan Sang Kekasih (1978)
  • Hukla (1979)

Iwan Simatupang 
  • Ziarah (1968)
  • Kering (1972)
  • Merahnya Merah (1968)
  • Keong (1975)
  • RT Nol/RW Nol
  • Tegak Lurus Dengan Langit

M.A Salmoen 
  • Masa Bergolak (1968)

Parakitri Tahi Simbolon 
  • Ibu (1969)

Chairul Harun 
  • Warisan (1979)

Kuntowijoyo 
  • Khotbah di Atas Bukit (1976)

M. Balfas 
  • Lingkaran-lingkaran Retak (1978)

Mahbub Djunaidi 
  • Dari Hari ke Hari (1975)

Wildan Yatim 
  • Pergolakan (1974)

Harijadi S. Hartowardojo 
  • Perjanjian dengan Maut (1976)

Ismail Marahimin 
  • Dan Perang Pun Usai (1979)

Wisran Hadi 
  • Empat Orang Melayu
  • Jalan Lurus

8. Penulis dan Karya Sastra Angkatan 1980

Ahmadun Yosi Herfanda 
  • Ladang Hijau (1980)
  • Sajak Penari (1990)
  • Sebelum Tertawa Dilarang (1997)
  • Fragmen-fragmen Kekalahan (1997)
  • Sembahyang Rumputan (1997)

Y.B Mangunwijaya 
  • Burung-burung Manyar (1981)

Darman Moenir 
  • Bako (1983)
  • Dendang (1988)

Budi Darma 
  • Olenka (1983)
  • Rafilus (1988)

Sindhunata 
  • Anak Bajang Menggiring Angin (1984)

Arswendo Atmowiloto 
  • Canting (1986)


Hilman Hariwijaya 
  • Lupus - 28 novel (1986-2007)
  • Lupus Kecil - 13 novel (1989-2003)
  • Olga Sepatu Roda (1992)
  • Lupus ABG - 11 novel (1995-2005)


Dorothea Rosa Herliany 
  • Nyanyian Gaduh (1987)
  • Matahari yang Mengalir (1990)
  • Kepompong Sunyi (1993)
  • Nikah Ilalang (1995)
  • Mimpi Gugur Daun Zaitun (1999)


Gustaf Rizal 
  • Segi Empat Patah Sisi (1990)
  • Segi Tiga Lepas Kaki (1991)
  • Ben (1992)
  • Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta (1999)


Remy Sylado 
  • Ca Bau Kan (1999)
  • Kerudung Merah Kirmizi (2002)


9. Penulis dan Karya Sastra Angkatan Reformasi

Widji Thukul 
  • Puisi Pelo
  • Darman

10. Penulis dan Karya Sastra Angkatan 2000

Ayu Utami 
  • Saman (1998)
  • Larung (2001)


Seno Gumira Ajidarma 

  • Atas Nama Malam
  • Sepotong Senja untuk Pacarku
  • Biola Tak Berdawai

Dewi Lestari 

  • Supernova 1: Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh (2001)
  • Supernova 2.1: Akar (2002)
  • Supernova 2.2: Petir (2004)
  • Filosofi Kopi (2006)

Habiburrahman El Shirazy 

  • Ayat-Ayat Cinta (2004)
  • Diatas Sajadah Cinta (2004)
  • Ketika Cinta Berbuah Surga (2005)
  • Pudarnya Pesona Cleopatra (2005)
  • Ketika Cinta Bertasbih 1 (2007)
  • Ketika Cinta Bertasbih 2 (2007)
  • Dalam Mihrab Cinta (2007)

Andrea Hirata 

  • Laskar Pelangi (2005)
  • Sang Pemimpi (2006)
  • Edensor (2007)
  • Maryamah Karpov (2008)


Cybersastra

Seiring perkembangan teknologi dengan ditandai dengan masuknya internet menjadi ruang gerak bagi komunitas sastra di Indonesia. Era sekarang ini banyak bermunculan sastrawan melalui media cyber ini dalam artian publikasi karya sastra tidak melaui buku-buka tapi melalui media masa semisal website, blog dan jejaring sosial.

Banyak karya sastra Indonesia yang tidak dipublikasi berupa buku namun termaktub di dunia maya (Internet), baik yang dikelola resmi oleh pemerintah, organisasi non-profit, maupun situs pribadi.

KALLYAS v3.4 Gratis Premium Wordpress Themes Download


Kallayas, themes wordpress premium yang dibuat untuk website yang apapun. Themes ini nampak sangat cantik dan memiliki design yang profesionall. Kamu bisa membuat website yang bagus dan profesional dengan menggunakan themes wordpress ini. 

Ada beberapa fitur yang dimiliki themes wordpress ini, diantaranya yang paling menarik adalah integrasi dengan plugin woocomerence. Dimana kamu bisa membuat toko online di website/blogmu menggunakan themes ini.

Untuk tampilan halaman atau postingan, jangan khawatir, kallayas wordpress themes dilengkapi dengan fitur page builder yang memudahkan kamu untuk membuat tampilan/layout halaman dengan mudah.


Download Kallayas Themes Wordpress Premium Gratis

Adobe Indesign CS5 Portable Download Gratis

Adobe Indesign CS5 portable

Adobe Indesign CS5 Portable - Adobe InDesign adalah aplikasi yang digunakan untuk desain layout atau publikasi. Adobe InDesign sering digunakan penerbit majalah, koran, biro cetak, dan biro iklan untuk mendesign produknya. Sebelum Adobe mengeluarkan Adobe InDesign, Adobe telah mengeluarkan Adobe PageMaker yang berfungsi sebagai desain layout juga. Namun sekarang adobe PageMaker sudah dihentikan layanannya.

Kamu bisa mendesain sebuah majalah dengan menggunakan adobe indesign ini. Selain mendesain majalah, adobe indesign juga bisa kamu gunakan untuk mendesain layout buku, mulai dari sampul buku, sampai dengan isi dari buku yang akan kamu buat.

So, tunggu apa lagi?

Kamu bisa download Adobe Indesign CS 5 portable disini. Kenapa portable, agar kamu tidak usah ribet untuk crack software tersebut.

Download Adobe Indesign Portable

Download disini - Password untuk unzip www.p30day.com


Ebook Filosofi Kopi Dewi Lestari (PDF) Download


Filosofi Kopi adalah sebuah buku fiksi karya Dewi Lestari yang akrab dipanggil dengan nama Dee. Selain Filosofi Kopi, karya lain Dee adalah Supernova, Rectoverso, dan Perahu Kertas. Melalui buku Filosofi Kopi ini, Dee ingin menghadirkan bagaimana perjuangan seorang yang memiliki hobi terhadap kopi dan memaknai kopi dari sudut pandang kehidupan. Buku ini dianugerahi sebagai karya sastra terbaik tahun 2006 oleh majalah Tempo . Pada tahun yang sama, Filosofi Kopi juga berhasil dinobatkan menjadi 5 Besar Khatulistiwa Award kategori fiksi.

Buku ini berisi 18 tulisan yang terdiri dari prosa lirik, cerita pendek, dan cerita tidak terlalu pendek. Buku ini ditulis pada tahun 1995-2005.
  1. Filosofi Kopi (1996)
  2. Mencari Herman (2004)
  3. Surat Yang Tak Pernah Sampai (2001)
  4. Salju Gurun (1998)
  5. Kunci Hati (1998)
  6. Selagi Kau Lelap (2000)
  7. Sikat Gigi (1999)
  8. Jembatan Zaman (1998)
  9. Kuda Liar (1998)
  10. Sepotong Kue Kuning (1999)
  11. Diam (2000)
  12. Cuaca (1998)
  13. Lara Lana (2005)
  14. Lilin Merah (1998)
  15. Spasi (1998)
  16. Cetak Biru (1998)
  17. Budha Bar (2005)
  18. Rico de Coro (1995)

Cerita utama dalam buku Filosofi Kopi bercerita tentang Ben dan Jody. Ben merupakan seorang barista yang handal dalam meramu kopi. Bersama Jody, dia mendirikan suatu kedai kopi yang disebut Filosofi Kopi Temukan Diri Anda Di Sini.

Ben memberikan sebuah deskripsi singkat mengenai filosofi kopi dari setiap ramuan kopi yang disuguhkannya di kedai tersebut. Kedai tersebut menjadi sangat ramai dan penuh pengunjung. Suatu hari, seorang pria kaya menantang Ben untuk membuat sebuah ramuan kopi yang apabila diminum akan membuat kita menahan napas saking takjubnya, dan cuma bisa berkata: hidup ini sempurna, dan Ben berhasil membuatnya. Ramuan kopi yang disebut Ben's Perfecto tersebut menjadi yang minuman terenak hingga seorang pria datang dan mengatakan bahwa rasa kopi tersebut hanya "lumayan enak" dibandingkan kopi yang pernah dicicipinya di suatu lokasi di Jawa Tengah.

Ben dan Jody yang penasaran langsung menuju lokasi tersebut dan mereka menemukan secangkir kopi tiwus yang disuguhkan oleh pemilik warung reot di daerah tersebut. Ben dan Jody meminum kopi tersebut tanpa berbicara sedikitpun, dan hanya meneguk serta menerima tuangan kopi yang disuguhkan oleh pemilik warung tersebut. Kopi tersebut memiliki rasa yang sempurna dan ada cerita serta filosofi yang menarik dari kopi tersebut. Ben yang merasa gagal kembali ke Jakarta dan putus asa. Untuk mencari tahu cara menghibur temannya, Jody kembali menemui pemilik warung di Jawa Tengah tersebut dan sepulangnya dari sana, dia menghidangkan Ben segelas Kopi Tiwus. Bersamaan dengan kopi tersebut, dia menmberikan sebuah kartu bertuliskan "Kopi yang Anda minum hari ini Adalah: "Kopi Tiwus. Walau tak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya". Pada akhirnya Ben sadar bahwa dia selama ini mengambil jalan hidup yang salah, dan Ben juga sadar bahwa hidup ini tidak ada yang sempurna. Dengan demikian Ben kembali sadar dan melanjutkan perjuangan serta hobinya di kedai filosofi kopi.
Ingin Download Ebook Filosofi Kopi Karya Dewi Lestari?

Sunday, November 3, 2013

Cara Membuat Poto Profile Admin Membesar Saat Disentuh Cursor..

Hhmm.. Berbagi Tutor dikit lagi lah.. Dapet yang baru ni sob.. Kalo pengen tau langsung aja deh.. Ini sebenarnya sih berawal dari Image Posting yang membesar saat disentuh dengan Cursor Mouse,, Jadi kepikiran aja deh nyari Ide.. Yaitu,, Ada gak ya orang-orang bikin Post tentang cara yang ini,, Dan kalo gak ada bikin aja deh.. Hahahaa..

Caranya gampang aja kok,, Kalian tinggal Copaskan aja Code CSS yang ku kasih dibawah ini..!!

  • Setelah kalian Sign In di Blog kalian,, Trus masuk ke Template,, Lalu Edit HTML..
  • Dan pada Halaman Edit HTML,, Coba kalian cari .Profile-img{ (untuk mempercepat pencarian tekan Ctrl+F) diarea Edit HTML tersebut..
  • Jika sudah ketemu,, Pastekan Code berikut ini tepat setelah .Profile-img{ tadi..


-webkit-transition: all 1.5s ease; -moz-transition: all 1.5s ease; -o-transition: all 1.5s ease;

Tapi perlu diingat,, Code yang lainnya itu gak usah diganti-ganti ataupun dihapus.. Biarkan aja..!!

  • Yang kira-kira,, Kurang lebih hasilnya akan jadi seperti ini..

.Profile-img{ -webkit-transition: all 1.5s ease; -moz-transition: all 1.5s ease; -o-transition: all 1.5s ease; margin 0 .75em .5em 0; }

  • Dan selanjutnya,, Masih pada Halaman Edit HTML.. Langsung aja kalian Pastekan Semua Code yang berikut ini,, Tepat setelah penutup .Profile-img{...} tadi,, Yang tanda kurung seperti ini }.. 


.profile-img:hover{ transform: scale(5) rotate(0deg) translate(0px); -webkit-transform: scale(5) rotate(0deg) translate(0px); -moz-transform: scale(5) rotate(0deg) translate(0px); -ms-transform: scale(5) rotate(0deg) translate(0px); -o-transform: scale(5) rotate(0deg) translate(0px); transition: all 1.5s ease; -webkit-transition: all 1.5s ease; -moz-transition: all 1.5s ease; -o-transition: all 1.5s ease; box-shadow: 0 0 30px 1px #ddd; }

Selesai,, Dan sekarang Simpan Template kalian dan lihat hasil.. Untuk melihat hasilnya,, Arahkan Cursor Mouse kalian pada Poto Profile Admin tersebut..

Ya udah,, Mungkin cuma ini yang bisa ku kasih tau.. Selamat mencoba,, Dan semoga berhasil.. Thanks..  

Jejak Bangsa Aceh Di Maluku

Orang Aceh yang bawa Islam ke sini. Orang Maluku yang kulit hitam ini merupakan salah satu keturunan Aceh.” Sepenggal kalimat ini mengejutkan saya pada pagi akhir Januari lalu. Dalam perjalanan dari Bandara Pattimura ke Kota Ambon sekitar 45 menit, dia bernostalgia 10 tahun lalu, jalan di sini penuh barikade. Mau aman dari penembak gelap, naik speedboat ke Ambon padahal masih satu pulau. “Bagaimana Aceh, sudah damai?” tanyanya dengan logat Ambon..


Saya terperanjat dengan klaim orang Aceh yang bawa Islam ke daerah seribu raja ini. Jika yang dimaksud Islam di Nusantara bersumber dari Aceh, tidak diragukan lagi. Boleh jadi, penjemput itu ingin menyenangkan saya atau memang itu sumber yang shahih yang tidak saya tahu. Saya menyakini, Islam di Maluku berasal dari Makassar, Jawa Timur atau langsung dari jazirah Arab yang menyebar melalui jalur perniagaan. Penuturan bapak setengaha abad ini perihal Ambon Manise membongkar memori saya pada konflik Aceh. Pasalnya, apa yang terjadi di negeri seribu pulau (Ambon) telah terjadi di negeri seribu konflik (Aceh). Misalnya, tumpukan karung pasir bertamburan di depan-depan pos militer atau barikade dari drum aspal, kayu, batu di jalan-jalan dipasang di jalan negara.

Menginjak kaki di Ambon, maka terpencarlah serpihan-serpihan daerah bekas konflik sosial. Beberapa gedung pemerintah yang dibakar baik oleh umat Islam atau Nasrani dibiarkan teronggok. Di seputar Simpang Trikora ? tempat favorit berdemo seperti di Simpang Limong Banda Aceh- saya menyaksikan dinding sebuah toko berlantai tiga penuh dengan bekas tembakan. Inilah tragedi kemanusiaan terbesar di Indonesia yang menyebabkan paling kurang sekitar 6 ribu orang Islam atau Nasrani terbunuh atau dibunuh. Pela Gandong yang menjadi benteng berpuluh tahun hancur berkeping-keping karena mahirnya provokator yang dikendalikan dari Jakarta.

Raja Aceh Dibuang ke Maluku

Konflik yang membara pada 19 Januari 1999 dianggap selesai pasca diadakan dialog antara umat Islam Vs umat Nasrani. Perjanjian yang diprakasai oleh Jusuf Kalla ini disebut Perjanjian Malino II yang diadakan pada 11-12 Februari 2002 di kawasan dingin Malino Sulawesi Selatan. Proses menuju damai terus berlanjut hingga kondusif pada tahun 2004. Pada akhirnya, warga yang berbeda agama itu sadar kalau selama ini mereka menjadi korban adu domba. Sepintas lalu, proses damai ini mengingatkan pada aksi Jusuf Kalla yang berperan besar mengiring RI-GAM ke meja perundingan di Helsinki pada 15 Agustus 2005.

Menulusri kota Ambon, ada beberapa hal yang lumrah terjadi di Aceh. Misalnya, kebiasaan minum kopi di kedai kupi yang disebut rumah kopi. Pasca kerusuhan yang saling membantai sesama manusia, rumah kopi menjadi salah satu wadah pertemuan informal antara umat Islam dan Nasrani. Mereka yang dulu bertetangga, tiba-tiba bisa asah parang tanpa sebab jelas, maka tegur sapa diayunkan sambil meneguk beberapa cangkir kopi di rumah kopi. Dari segi karakter, orang Maluku sama keras dengan orang Aceh. Menghadapi watak ini dengan sikap tegas oleh para pemimpin. Mungkin karena pertimbangan itu, Kapolri menetapkan Kapolda Ambon Adityawarman (2004-2006) menjadi Kapolda Aceh yang sudah terlatih menghadapi watak penduduk yang sama-sama keras dan baru usai konflik horizontal (di Ambon) dan konflik vertikal (di Aceh).

Sultan Muhammad Daud Syah (1878-1939) bersama iterinya Teungku Putroe Gambo Gadeng bin Tuanku Abdul Majid,anaknya Tuanku Raja Ibrahim,Tuanku Raja Ibrahim, Tuanku Husin, Tuanku Johan Lampaseh,Panglima Sagi Mukim XXVI, Keuchik Syekh dan Nyak Abas dibuang ke Ambon, Maluku pada 24 Desember 1907 dan pada tahun 1918 diungsikan ke Batavia (Jakarta) karena terlalu dekat dengan orang Bugis di Maluku. Kemudian dia mangkat pada 6 Februari 1939 di sana dan dikebumikn di pekuburan rakyat Rawamangun Jakarta. Kondisi kuburan tersebut tidak memperlihatkan makam raja Aceh layaknya makam raja-raja yang terawat bersih dan diketahui oleh masyarakat.

Muhammad Kasim Arifin

Jejak selanjutnya orang Aceh yang ?membuang? diri ke Maluku yakni Muhammad Kasim Arifin (alm). Putra Aceh Timur mengabdi di Waimital bagian selatan Pulau Seram Maluku selama 15 tahun. Saya ingat kala menjadi mahasiswa beliau di Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh pada tahun 1990-an yakni disela-sela memberi kuliah, dia memperlihatkan papan nama Jalan Kasim Arifin di Waimital. Kisah pengabdian yang mengharu ini diawali ketika Kasim yang mahasiswa IPB Bogor pada tahun 1964 menjalani program “Pengerahan Tenaga Mahasiswa” (seperti Kuliah Kerja Nyata ) selama beberapa bulan dengan tugas memperkenalkan program Panca Usaha Tani. Kasim jatuh cinta dengan daerah itu dan lupa pulang kalau dia masih berstatus mahasiswa. Kasim yang cerdas, hidup sederhana dan lain-lain menikmati kerja di sana hingga dia disapa Antua, sebutan bagi yang dihormati di Maluku..

Saya melacak langkah-langkah orang Aceh yang berpengaruh di Maluku baik di masa lalu atau sekarang. Tersebutlah nama Dr. Abdul Gafur bin Tengku Idris. Pada tahun 1980-an, rakyat Aceh bertanya-tanya mengapa Gafur yang dikenal dari Maluku bisa membawa nama Aceh dalam kampanye politik di Aceh. Kala itu, mantan Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga pada masa Kabinet Pembangunan IV menyebutkan dirinya juga orang Aceh. Ayahnya Teungku Idris adalah seorang pejuang yang dibuang oleh Belanda ke Maluku. Agaknya, dia bisa pakai dua kaki tergantung kepentingan. Nama juga politikus.

Kata Ambon terus bersemedia di Aceh. Ada pria keturunan Ambon yang lebih populer dengan sebutan Bram Aceh. Kala itu ayahanya menjadi tentara Belanda di Banda Aceh. Bram Aceh adalah penyanyi keroncong terkenal yang lahir di Aceh pada 4 Maret 1913 dan meninggal dunia di Jakarta pada 8 Mei 2001. Bram Aceh merupakan kakek penyanyi masyhur yaitu Harvey Malaiholo

Nama-nama berbau Maluku tak pernah padam di Aceh. Ketika membezuk kuburan Kerkhof di Banda Aceh, di antara 1.200 kerangka serdadu Belanda termasuk pasukan elit Marsose di sana, terdapat ratusan nama-nama yang lazim dipakai di Maluku, Jawa, Menado dan lain-lain yang dikirm ke Aceh dengan ujung bayonet untuk memburu pejuang Aceh.

Oleh Murizal Hamzah, houseofaceh.org - http://kuartil.wordpress.com

Saturday, November 2, 2013

Penemu Benua Amerika Sebelum Colombus

Penemu Benua Amerika Sebelum Colombus

Sejak Berabad Silam
Islam di Amerika Serikat berawal dari sejak abad ke-16, dan Estevanico dari Azamor adalah muslim pertama yang tarcatat dalam sejarah Amerika Utara. Namun, kebanyakan peneliti di dalam memperlajari kedatangan muslim di Amerika Serikat lebih mempokuskan diri pada kedatangan para imigran yang datang dari Timur Tengah pada akhir abad ke-19. Migrasi muslim AS ini berlangsung dalam periode yang berbeda yang sekalipun penelitian tidak selalu sepakat dengan apa yang menyebabkan gelombang ini.

Populasi umat muslim di Amerika telah meningkat dalam seratus tahun terakhir, yang sebagian besar pertumbuhan ini didorong oleh adanya imigran. Pada tahun 2005, hampir 96.000 setiap tahunnya banyak orang dari negara-negara Islam menjadi penduduk Amerika.

Estevanico mungkin telah menjadi muslim pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Estevanico adalah orang Berber dari Afrika Utara yang menjelajahi Arizona dan New Mexico untuk Kerajaan Spanyol, dan ia datang ke Amerika sebagai seorang budak penjelajah Spanyol pada abad ke-16, Alvar Nunez Cabezade Vaca. Selama tahun 1520, ia telah didalam tangkan budak ke Amerika Utara dari Afrika. Sekitar 500 ribu jiwa dikirim ke daerah ini atau 4,4% dari total 11.328.000 jiwa budak yang ada. Sekitar 50% budak atau tidak kurang dari 200.000 jiwa budak yang didatangkan berasal dari daerah-daerah yang dipengaruhi oleh islam.

Menurut sumber lain, kedatangan paling awal imigran muslim adalah antara tahun 1875 dan 1912 dari kawasan pedesaan yang sekarang menjadi Suriah, Yordania, Palestina, dan Israel. Daerah ini dulunya dikenal sebagai Suriah Raya, yang diperintah oleh Kekaisaran Ottoman. Setelah kekaisaran Ottoman runtuh pada perang dunia ke-1 (PDI), terjadi gelombang kedua imigrasi dalam periode ini pula dimulainya kolonialisme Barat di Timur Tengah.

Pada tahun 1924, aturan keimigrasian AS disahkan, yang segera membatasi gelombang kedua imigrasi ini dengan memberlakukan "sistem kuota negara asal". Dan Periode imigrasi ke-3 terjadi pada 1947 - 1960, dan terjadi peningkatan jumlah muslim yang datang ke AS, yang kini berasal dari negara-negara di luar Timur Tengah. Gelombang ke-4 kemudian terjadi pada tahun 1965, di saat Presiden Lyndon Johson menyongkong rancangan UU keimigrasian yang menghapuskan sistem kuota negara asal yang sudah bertahan lama.

Laut Gelap dan Berkabut
Selain sejarah tadi di atas, masuknya islam ke benua Amerika ternyata juga menimpa sejarah lainnya. Klaim sejarah Barat yang menyatakan Colombus sebagai penemu benua Amerika patut dipertanyakan kembali. Banyak fakta belakangan ini ditemukan bahwa umat islam telah memberi kontribusi jauh sebelum pelaut Spanyol tiba di tanah impian.

Sejarah penemuan benua AS ini selalu dipersepsikan sosok Christopher Colombus, yang disebut-sebut sebagai penemu benua AS pada 12 Oktober 1492. Konon, ketika pertama kali menginjakan kakinya didaratan, ia menyangka mendarat di Semenanjung Hindia, sebagai penduduk aslinya disebut "Indian". Tetapi menurut sumber lain, penelitian ulang yang dilakukan oleh beberapa penelitian Barat, atau penelitian dari sumber-sumber tertulis dari kalangan ilmuan muslim, ditemukan data-data baru bahwa benua AS telah ditemukan oleh penjelajahmuslim 603 tahun sebelum Colombus menginjakan kakinya dibenua AS itu.

Literatur yang menerangkan bahwa penjelajah muslim sudah datang ke AS sebelum Colombus, antara lain adalah karya pakar sejarah dan goegrafi Abul Hassan Ali Ibnu Al-Hussain Al-Masudi (871-957M). Dalam bukunya yang berjudul Muruj Adh-Dhahabwa Maad Al-Jawahar atau bahasa ingrisnya "The Meadows of Gold and Quarries of Jewels" dan bahasa indonesianya "Hamparan Emas dan Tambang Pertama", Al-Masudi telah menuliskan bahwa Khaskhas Ibnu Sa'ied Ibn Aswad adalah seorang penjelajah muslim dari Cordova, Spanyol, berhasil mencapai benua Amesika pada 889 Masehi.

Al-Mas'udi menjelaskan semasa pemerintahan Khalifah Abdullah Abn Muhammad (888-912M) di Andalusia , Delbra (Palos) ada 889, menyebrangi Laitan Atlantik hingga mencapai sebuah negeri yang asing (al-ardh majhul). Sekembalinya dari benua asing tersebut, ia membawa pulang barang-barang yang menakjubkan yang diduga berasal dari benua baru yang kemudian dinamakan Amerika.

Sejak itulah pelayaran menembus Samudra Atlantik, yang saat itu dikenal sebagai "lautan yang gela dan bekabut", semakin sering dilakukan oleh pedagang dan penjelajah muslim. Literatur yang paling populer adalah esai Dr. Yossef Mroueh dalam Prepatory Committee for International Festivals of Celembrate the Millenium of the Muslims Arrival to the Americas tahun 1996. Dalam esai berjudul Precolombian Muslims in America, Dr. Mroueh menunjukan sejumlah fakta bahwa muslim dari Andalusia dan Afrika Barat tiba di Amerika sekurang-kurangnya lima abad sebelum Colombis menginjakan kaki di tanah tersebut.

Ahli sejarah Jerman Alexander Von Wuthenan, juga memberikan bukti bahwa orang-orang muslim sudah berada di Amerika tahun 300-900M. Artinya umat islam sudah ada di Amerika paling tidak setengah abad sebelum Colombus lahir. Bukti berupa ukiran kayu berbentuk kepala manusia yang mirip dengan orang Arab diperkirakan dipahat tahun 300 dan 900M. Beberapa ukiran kayu lainnya diambil gambarnya dan diteliti, ternyata memiliki kemiripan dengan orang Mesir. Salah satu buku karya Gavin Menzies, seorang bekas pelaut yang menerbitkan hasil penelusurannya, menemukan peta empat pulau di Karbia yang dibuat tahun 1424 dan ditandatangani olelh Zeanne Pissigano, kartogafer (pembuat peta) dari Vanezia, yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Peta ini berarti dibuat 68 tahun sebelum Colombus mendarat di Amerika. Dua pulau pada peta ini kemudian didenitifikasi sebagai Puertorico dan Guadalupe.

Dalam buku Henry Ford, The Complete International New Jew, terdapat cuplikan yang menjelaskan bagaimana kondisi riil umat islam pada akhir kekuasaan islam di Spanyol, yang mengalami penyiksaan yang sangat luar biasa, dan bagaimana karena penyiksaan tersebut akhirnya ada yang melarikan diri bersama rombongan Colombus ke Amerika.

Dari buku tersebut dapat disarikan sebagai berikut : Perjalan Colombus dimulai 3 Agustus 1492, sehari setelah jatuhnya Granada, benteng terakhir umat islam di Spanyol. Dalam pertarungan hidup-mati itu, 300 ribu orang Yahudi diusir dari Spanyol oleh Raja Ferdinand, yang Kristen.

Selanjutnya dalam buku tersebut mendukung pelajaran Colombus dan pada akhirnya hakikatnya juga pelayaran bagi pelarian Yahudi Spanyol ke Amerika. Tapi ada sebagian informasi yang sengaja tidak dipublikasikan, yakni bahwa Colombus membawa dua kapal, yaitu kapal Pinta dan Nina. Dalam kedua kapal nakhoda muslim bersaudara. Martin Alonso Pinzon menakhodai kapal Pinta, dan Vecente Yanex Pinzon menakhodai kapal Nina. Keduanya menggunakan nama Spanyol namun sebenarnya mereka masih keluarga Sultan Maroko, Abu Zayan Muhammad III (1362-1366), yang menguasai kekhalifahan Marinid (1196-1465). Informasi tersebut juga ditemukan dalam buku karya John Boyd Thacher, Christopher Colombus, New York 1950.

Begitulah, bahwa sebelum kedatangan Colombus ke Amerika, umat islamlah yang datang terlebih dahulu menemukan Amerika. Fakta sudah membuktikan dan tidak bisa terbantahkan, dan saya menerangkan ini hanya sebagian penjelasan fakta dan bukti saja. Singkat saja, karena saya sedang kurang MOOD dalam menulis artikel banyak. Bila kalian kurang dalam informasi saya mohon maaf dan kalian bisa juga membaca dan mencari di WEB lain.

Sekian dan terimakasih.