Saat ini teknologi telah menciptakan dunia kedua. Masyarakat di dalam dunia kedua ini adalah mereka yang terkoneksi dengan internet. Dengan kata lain masyarakat ini adalah masyarakat online (netizen). Jadi ketika dunia pertama mempunyai masyarakat yang nyata dan kita sebut dengan civilizen, maka dunia kedua juga mempunyai masyarakat digital yang menyebut dirinya sebagai netizen. Netizen sendiri sebenarnya adalah civilizen yang terconnect dengan internet.
Saat ini pengguna internet di Indonesia mencapai angka 74,57 juta. Ini berarti terjadi angka kenaikan yang signifikan jumlah masyarakat digital di Indonesia yang pada tahun 2012 berjumlah 62 juta.
Hewmawan kertajaya dalam bukunya New Wave Marketing membagi pengguna internet atau masyarakat digital menjadi 6, berikut klasifikasinya :
- Creators adalah orang-orang yang paling-tidak sebulan sekali menulis di blog-nya atau meng-upload video di YouTube.
- Critics adalah orang-orang yang memberikan komentar pada blog atau memberikan penilaian secara online terhadap suatu produk.
- Collectors adalah orang-orang yang menyimpan berbagai informasi online pada satu situs, misalnya menyimpan alamat-alamat situs favorit di situs Delicious.
- Joiners adalah orang-orang yang punya profil di situs social networking seperti Facebook untuk sekadar menjalin relasi.
- Spectators adalah orang-orang yang sekadar membaca blog atau menonton video orang lain.
- Dan yang terakhir, Inactives, adalah orang-orang yang tidak melakukan aktivitas apa-apa walaupun ia sedang online.
Di era internet seperti ini orang yang tadinya amatir menjadi terlihat professional.Contohnya, untuk membuat sebuah blog pribadi, kita tidak perlu lagi mengerti programming secara mendalam, cukup pergi ke penyedia platform untuk blogging seperti blogspot, wordpress, myspace, multiply dan lain sebagainya.
Dengan adanya web 2.0, orang jadi lebih mudah mengekspresikan dirinya, berpartisipasi, melakukan networking, membentuk komunitas digital melalui situs jejaring sosial dan banyak hal lainnya. Teknologi yang sama memungkinkan setiap orang mempunyai kesempatan yang sama, bukan hanya milik sekelompok orang tertentu (dunia semakin horizontal).