Showing posts with label cerpen. Show all posts
Showing posts with label cerpen. Show all posts

Sunday, July 17, 2016

Cerpen Cinta Terbaik, Cerita Pendek Romantis 2016

Cerpen Cinta - Pada postingan kali ini admin akan memberikan kompilasi cerpen cinta dari berbagai sumber yang bisa kamu simak sejenak....

Kumpulan cerpen cinta terbaik

Air Mata di Balik Senyuman
“Tuuuutttttt,,,,, “Suara kereta memecah keramaian didalam rangkaian gerbong berjalan ini, detakan  roda besi yang berputar diatas baja panjang ..... [Baca Selengkapnya.... ]

Berawal Dari Gramedia
Tiba-tiba saja handphone ku berdering, kulihat hani memanggil (hani itu teman sekelasku sekaligus sahabatku dari kecil). Aku segera menekan ..... [Baca Selengkapnya.... ]

1my Boyfriend
Pertemuan pertama ku dengan dia adalah di Kahuripan Nirwana.Saat itu aku mau berangkat les dengan salah satu sahabat ku.Tapi ..... [Baca Selengkapnya.... ]

Cerpen Cinta - Janji Terakhir
Pagi ini dia datang menemuiku, duduk di sampingku dan tersenyum menatapku. Aku benar-benar tak berdaya melihat tatapan itu, tatapan ..... [Baca Selengkapnya.... ]


Aku Pasti Kembali
Namaku jelita, aku sekolah di sma vanderwaald. Aku duduk di kelas 1 sma. Aku termasuk siswa yang pandai, dan juga mudah bergaul ..... [Baca Selengkapnya.... ]

Cerpen Cinta - Pergilah Kau
Hallo namaku Evelyn Pahlevi, aku baru duduk di bangku kelas 11 SMA. Aku ingin bertanya sama kalian, cinta itu apa? sayang itu apa? Apakah ..... [Baca Selengkapnya.... ]

Waiting For You
Udah ke 2 hari ucil engga sms aku, udah 2 hari juga aku mengkhawatirkan keberadaannya, ya tuhan dia kemana, dia dimana sekarang, dimalam ..... [Baca Selengkapnya.... ]

Menemukanmu
Aku lemah,.Aku lelah.,Aku tak sanggup untuk bertahan,.Mengharap hal tak pasti.,bagiku ia masa lalu , Aku tak mau berlarut dalam kesedihan ..... [Baca Selengkapnya.... ]

Memang Iya
Suara teriakan bude telah membangunkan Vira dan memaksanya untuk segera mandi. Namun hari ini badan Vira sedang tak enak. Badannya d ..... [Baca Selengkapnya.... ]

Demikianlah kumpulan cerpen cinta kali ini, update cerpen cinta lainnya akan di posting waktu mendatang.

artikel terkait :
cerpen sedih
cerpen romantis
cerpen persahabatan
cerpen lucu

Cerpen Lucu Humor Pendek Tergokil 2016

Cerpen lucu kali ini dibuat dari kompilasi cerita pendek lucu dan gokil yang bisa anda saksikan saat berselancar di dunia maya. Harapannya cerpen lucu ini mampu menyegarkan pikiran anda dan memberikan inspirasi ... silahkan disimak.

Kompilasi Cerpen Lucu

Telpon Iseng
Telepon berdering di kantor pusat FBI.
"Halo?"
"Halo, apakah ini FBI?"
"Ya. Apa yang Anda inginkan?"
"Saya menelepon untuk melaporkan tetangga saya Adrian Thibodeaux. Dia memiliki narkoba yang disembunyikan di dalam kayu bakarnya!"
"Terima kasih banyak untuk informasinya, Pak."
Hari berikutnya, para agen FBI turun di rumah Thibodeaux. Mereka mencari kayu bakar di gudang. Menggunakan kapak, mereka membelah setiap potong kayu, tetapi tidak menemukan narkoba. Mereka meminta maaf kepada Thibodeaux dan pergi.
Telepon berdering di rumah Thibodeaux.
"Hei, Adrian! Apakah FBI datang?"
"Yeah!"
"Apakah mereka memotong kayu bakar Anda?"
"Yap"
"Bagus, sekarang giliran Anda untuk menelepon, saya perlu taman saya untuk dicangkuli."
gimana?

SALAH NURUNIN RESLETING
Tumini seorang wanita dewasa pegawai sebuah kantor swasta asing pagi itu mau berangkat kerja dan lagi menunggu bus kota di mulut gang rumahnya. Seperti biasa pakaian yang dikenakan cukup ketat, roknya semi-mini, sehingga bodinya yang seksi semakin kelihatan lekuk likunya.

Bus kota datang, tumini berusaha naik lewat pintu belakang, tapi kakinya kok tidak sampai di tangga bus. Menyadari keketatan roknya, tangan kiri menjulur ke belakang untuk menurunkan sedikit resleting roknya supaya agak longgar.

Tapi, ough, masih juga belum bisa naik. Ia mengulangi untuk menurunkan lagi resleting roknya. Belum bisa naik juga ke tangga bus. Untuk usaha yang ketiga kalinya, belum sampai dia menurunkan lagi resleting roknya, tiba-tiba ada tangan kuat mendorong pantatnya dari belakang sampai Marini terloncat dan masuk ke dalam bus.

Tumini melihat ke belakang ingin tahu siapa yang mendorongnya, ternyata ada pemuda gondrong yang cengar-cengir melihat Tumini.

“Hei, kurang ajar kau. Berani-beraninya nggak sopan pegang-pegang pantat orang!”

Si pemuda menjawab kalem, “Yang nggak sopan itu situ, Mbak. Masak belum kenal aja berani-beraninya nurunin resleting celana gue.”

Si Jono
Iteung baru saja di terima sebagai guru bimbingan konseling di sebuah sekolah.

Suatu hari dia melihat si Jono berdiri sendirian di pinggir lapangan belakang sekolah, sementara ada murid yang lain sedang asyik bermain bola di tengah lapangan.

Karena merasa kasihan, Item mendekat dan menyapa dengan ramah. "Hai Jono, bolehkah Bu Guru menemani kamu?"

"Iya, boleh Bu", Jono menjawab. Tapi pandangan mata anak itu masih tertuju pada teman-temannya di tengah lapangan.

"Ah, anak ini kasihan sekali.. Pasti dia ingin ikut bermain", pikir Iteung.

Sebagai guru bimbingan konseling yang baik, Iteung ingin tahu masalah apa yang membuat Jono menyendiri seperti itu.

Item pun bertanya, "Kenapa kamu berdiri di sini sendirian, jono?"

Jono menjawab "Saya sedang jadi kiper, Bu."

Iteung.... @#$%?_&^(/???)^_^

Larangan Ketika Tidur
Tidur merupakan salah satu cara istrihat yang paling baik dan maksimal. Sebagian besar anggota tubuh akan beristirahat ketika tidur. Kekurangan tidur bisa berbahaya bagi kesehatan. Tidur yang cukup akan membuat tubuh menjadi segar kembali dan bersiap untuk melanjutkan aktivitas sehari-hari pada keesokan harinya. Namun tidur dengan cara yang salah juga bisa berakibat fatal dan menimbulkan penyakit. Inilah larangan-larangan ketika tidur yang wajib diketahui oleh semua orang.
1. Jangan tidur memakai jam tangan
Sebagaian besar tidak mengetahui, jam tangan menandung gelombang radioaktif, meskipun tak banyak tapi jika keadaan ini berlangsung terus-menurus akan berbahaya bagi tubuh.
2. Jangan tidur memakai bh
Menurut hasil temuan para ahli dari amerika, bahwa memakai bh diatas 12 jam disinyalir berpeluang besas mengakibatkan kanker payudara.
3. Jangan meletakkan HP diranjang ketika tidur
Usahakan untuk menaruh hp jauh dari tempat tidur karena gelombang radioaktif yang terpancar dari HP bisa membayakan dan merusak system syaraf manusia.
4. Jangan tidur memakai kosmetik
Bersihkan kosmetik saat hendak tidur karena pemakaian kosmetik ketika tidur dapat menyumbat pori-pori wajah dan menimbulkan masalah kulit.
5. Jangan tidur dengan istri orang
Jangan-jangan anda tidak bakalan bangun lagi (karena dibunuh suaminya)
6. Jangan coba-coba jadi polisi tidur, apalagi di jalan tol
Pikirkan sendiri.. tanya kenapa?

NAIK LIFT
Icha adalah salah satu karyawan hotel berbintang lima di Surabaya. Suatu hari dia mendapat telepon dari Fitri, teman masa kecilnya dan merekapun terlarut dalam obrolan hangat. Setelah beberapa lama mengobrol, mereka mempunyai ide untuk bertatap muka secara langsung guna melepas kerinduan diantara mereka. Karena Icha sangat sibuk dengan pekerjaanya dan tak bis meninggalkannya sedetikpun, mereka memutuskan untuk bertemu di tempat Icha bekerja yaitu di hotel Saturnus lantai 10 blok 01.

Singkat cerita, Fitri menuju hotel Saturnus. Sesampainya di lantai satu, Fitri kembali menelepon Icha.

Fitri : Hallo... Cha... sekarang aku sudah berada di lantai satu, tolong jemput aku yach!

Icha : Kamu langsung naik aja ke lantai sepuluh, liftnya disebelah resepsionis.

Fitri : Aku gak berani naik sendirian, aku kan orang asing di hotel ini, entar aku dikira orang jahat lagi!. Jemput aku dong, please...

Icha : Ya... okelah!. Tunggu bentar, jangan kemana-mana!.

Setelah beberapa saat menunggu, batang hidung Icha muncul juga dan Icha mengajak temannya itu untuk naik ke lantai sepuluh.

Icha : Aku heran sama kamu sekarang!.

Fitri : Emang kenapa dengan aku Cha?.

Icha : Dulu, waktu di sekolah, kamu kan cewek paling pemberani diantara yang lain, sampai-sampai kamu dijuluki cewek superman. Kok sekarang mau nemui aku aja minta dijemput segala!.

Fitri : (sambil berbisik dan sedikit menahan tawa), Jujur aja Cha..., sebenarnya aku itu gak tau cara menggunakan lift...!.

Icha : Hah....!!!???

Ibu dan Anak
Ada seorang ibu orang medan yang tengah mengatuk mau tidur
Lalu tiba-tiba anaknya bertanya: "Mak, Mamak udah pernah injak Jakarta?"
Si ibu menjawab "Udah nak"
Terus si anak bertanya lagi: "Kalau Bandung?"
Si ibu menjawab: "Udah anakku.."
Terus si anak bertanya lagi: "Kalau Jogjakarta udah?"
Si ibu menjawab: "Udah.."
Lalu si anak bertanya lagi: "Kalau Surabaya, Makassar, Papua, Aceh, Ponianak, Pekanbaru, Balikpapan, Manado, Kendari, Pangkal Pinang, Batam, Palangkaraya udah mak?"
Sambil menahan kantuk si ibu menjawab: "Tidurlah nak, tinggal mulutmu aja lagi yang belum mamak injak"

Seorang Profesor
Profesor Carter berjalan kaki mengunjungi rumah seorang temannya yang terletak di ujung jalan. Setelah makan malam dan bermain catur, dia berpamitan hendak pulang. Tapi tiba-tiba hujan turun dengan derasnya dan angin bertiup sangat kencang.

"Jangan pulang dulu, hujan sangat deras dan udara sangat dingin juga. Menginap saja di sini!," cegah temannya. Sang Profesor segera menyetujui tawaran tersebut. Maka temannya itu masuk ke dalam rumah dan menyuruh istrinya untuk menyiapkan tempat tidur.

Ketika dia keluar lagi ke ruang tamu, ternyata Profesor itu sudah tidak ada. Dia dan istrinya mencari-cari ke segala sudut rumah, tetapi tidak menemukan Profesor.

Tiba-tiba terdengar orang membuka pintu dan masuk ke dalam rumah.
"Profesor Carter! Darimana saja engkau?" seru temannya.
"Ya? aku pulang sebentar ke rumah untuk mengambil baju tidurku," jawab Profesor.

Demikian kumpulan cerpen lucu hari ini, semoga menghibur pembaca.

artikel terkait :
cerpen cinta
cerpen sedih
cerpen romantis
cerpen persahabatan

Cerpen Sedih Terbaik dan Mengharukan Update 2016

Cerpen Sedih - Kali ini admin akan memeberikan kumpulan cerpen sedih yang bisa menjadi bacaan yang romantis dan mengharukan dari berbagai sumber dan kiriman pembaca,... silahkan disimak :

Kumpulan Cerpen Sedih

Cinta Di Akhir Nada
Matahari mulai memanas dan keringat mengucur di dahiku. Masih empat lagu yang belum kubawakan , tapi ku tak sanggup lagi tuk berdiri. ..... baca selengkapnya

Cerpen Sedih - Kado Terindah
“loe gila ya Win? Gimana bisa loe nyomblangin gue sama mantan loe.” sergahku.
“Firan sendiri yang minta,  ya gue kabulin.” Jawab Windi. ..... baca selengkapnya

Selamat Tinggal
Pagi ini, aku bangun gak seperti hari biasanya. Mataku terbuka tanpa aku mendengar suara alarm handphoneku yang sebelumnya tak  ..... baca selengkapnya

Cerpen Sedih - Benar-benar Tak Bisa
Kamarku mulai terasa hangat. Cahaya sang mentari mulai menyilaukan mataku yang belum sepenuhnya terbuka. Aku berusaha bangun ..... baca selengkapnya

Nah, demikian cerpen sedih kali ini, update selanjutnya akan di posting kedepannya ... terimakasih sudah membaca..!!

artikel terkait :
cerpen romantis
cerpen persahabatan
cerpen lucu
cerpen cinta

Cerpen Pendidikan Terbaru; Kelulusan dan Perpisahan

Cerpen pendidikan - Saat-saat yang menegangkan adalah saat dimana Ujian Nasional akan dilaksanakan! Itu menurut teman-temanku. Tapi menurutku, Ujian Nasional sama saja seperti ulangan-ulangan biasa. Yang berbeda cuma soal Ujian Nasional di ambil dari pelajaran-pelajaran kelas X, XI, XII.

Seminggu sebelum ujian ini dilaksanakan, aku sudah mempersiapkan diri untuk menghadapinya bersama sahabatku, Naya. Aku bersahabat dengan Naya sejak kelas 7 SMP. Saat itu, dia sudah kelas 8. Tetapi, ketika Naya naik ke SMA, dia pindah ke Ibukota Jakarta dan bersekolah di suatu sekolah yang sangat bagus dan menjadi sekolah idaman semua anak (tidak semua juga sih). Tetapi, karena bisa di kata aku murid yang terkenal cerdas (bukan maksudku sombong) aku menerima ekselerasi di sebuah SMA tempat Naya juga bersekolah. Sungguh sesuatu yang sangat membanggakan untukku.
Setelah aku menerima dan menyetujui ekselerasi itu, akupun mengabari kepada Naya,
“Naya?”
“Iya Nan? Kenapa? Barusan lagi kamu nge-sms aku. Hehe :D ”
“Oh, enggak. Aku cuma mau bilang, aku mau liburan kesana.”
“Oh, ya? Wah. Senang rasanya. Kamu tinggal dimana disini? Kapan-kapan kamu mampir kerumahku yah. Btw, kok tumben kamu liburan ke luar kota? Biasanya kamu pilih liburan di rumah?”
“Hehe. Sebenarnya, bukan sekedar liburan. Aku dapat ekselerasi sekolah disana. Jadi, kira-kira kalau kamu kelas 12 nanti, kita seangkatan.”
“Hah? Iyakah? Wah. Selamat yah Nan. Kamu sudah bisa buktiin kalau kamu bisa. Oh, iya. Sampai jumpa disini yah.”
Naya pun menutup telponku.

Perasaan bangga dan senang yang kini kurasakan. Aku ditemani abangku yang juga bersekolah tepatnya kuliah S1 di Jakarta. Aku memang pernah mengatakan kepada Nia, aku pengen mendapatkan ekselerasi dan bersekolah di tempat suatu sekolah yang menjadi idaman banyak orang. Tetapi, berkat sebuah lomba internasional yang kuikuti, sekolah memberikanku beasiswa dan akupun mendapat ekselerasi.

Ketika aku masuk di sekolah ini, yah Naya sudah kelas 11. Dan ketika pengumuman penaikan kelas, akupun naik ke kelas 12. Dan karena Naya terkenal sebagai anak yang cerdas di sekolah ini, dia dimasukkan di kelas homogen, yaitu kelas khusus untuk anak-anak yang di anggap cerdas dan kelas ini menggunakan 2 bahasa. Inggris-Indonesia. Bukan berarti, kelas-kelas yang lain itu buruk. Dan ketika kelas 12, aku sekelas dengan Naya. Sungguh senang rasanya. Kami kadang bernostalgia ketika masa-masa di SMP dulu dan saling tanya-menanya tentang sahabat-sahabat kami yang dulu seperti Aydhil, Rani, Didit, Dini, Nasha, dan Rian. Mereka masih ada yang menetap kecuali Rani. Dia bersekolah di Bandung. Tapi, komunikasi kami semua masih tetap lancar.

Persiapanku dan Naya menghadapi ujian nasional sudahlah mantap. Kamipun tak lupa memanjatkan doa untuk kelulusan kami. Tetapi ada kabar yang sangat mengejutkan dari Naya. Kesehatannya sangat turun. Penyakitnya yang dia idap semenjak kecil kambuh lagi. terpaksa dia di rawat di rumah sakit selama beberapa hari. Akupun sering menjenguknya bersama abangku. 3 hari lagi, ujian nasional akan diadakan. Dan menurut keterangan dokter, Naya sudah akan bisa keluar dari rumah sakit dalam 2 hari kedepan. Akupun selalu berdoa, semoga Naya bisa mengerjakan soal-soal ujian nasional terakhirnya selama hampir kurang lebih 12 tahun dia bersekolah.

Ujian nasional yang telah lama dinanti-nanti ini akhirnya tiba. Ku lihat, Naya turun dari mobil menggunakan kursi roda. Kemudian kudatangi dia dan ku dorong kursi rodanya menuju ruanganan ujian. Aku sangat kasihan dengan Naya. Walaupun dia lagi sakit, dia tetap masuk sekolah dan melakukan ujian.

Ujian dilaksanakan hanya 3 hari. Setelah ujian nasional berakhir. Ku lihat wajah teman-temanku. Senang, gembira, dan ada juga yang tegang dan bingung bagaimana nanti hasilnya. Dan ku lihat Naya menghampiriku.
“Hay, Nan.”
“Hay, Naya. Gimana nih perasaanmu?”
“Yah, seperti teman-teman yang lainlah, Nan. Semoga hasilnya sangat memuaskan yah Nanda.”
akupun membalasnya dengan senyuman.

Pengumuman kelulusan akan diumumkan dalam kurung waktu 2-3 minggu lagi. aku hanya dapat berdoa dan berdoa. Karena akulah anak paling muda diangkatanku. Aku berbeda setahun dari mereka. Jadi ku pikir, apakah aku bisa? Tapi untung saja ada Naya, dan sahabat-sahabatku yang lain mendukungku. Ku ingat apa yang dikatakan Rani, “Kamu punya mimpi yang besar dan kamu kini bisa mewujudkannya! Yaitu, kamu bisa membanggakan orangtua, kami (sahabat-sahabatmu) dan sekolah di tingkat internasional! Kamupun harus tetap yakin kamu bisa lulus dan kalau perlu, kamupun harus bisa mengalahkan nilai-nilai kami! Kamu pasti bisa!” ku ucapkan baik-baik kata-kata itu di dalam didiriku. Naya pun selalu mendukungku. Akupun selalu mendukungnya.

Hari ini, aku bangun dengan gembira. Bagaimana tidak. Ini adalah hari dimana penamatan akan dilakukan. Aku didampingi abangku menuju gedung tempat penamatan sekolahku dilakukan. Untung saja permohonanku untuk orangtuaku diwakili oleh abangku dikabulkan dengan pertimbangan, jauhnya jarakku dengan orangtuaku. Aku sangat deg-degan menunggu hasilnya dibukakan oleh bapak kepala sekolah. Ku lihat pula wajah teman-teman yang lain. Sepertinya merekapun deg-degan dan adapula yang mulutnya komat-kamit berdoa. Dan oh, ya. Dimana Naya?? Akupun melihat kesekelilingku. Kemudian, ada ku lihat seorang anak menggunakan kursi roda masuk dengan didampingi kedua orangtuanya. Karena ada 3 kursi kosong disampingku, orangtua Naya pun duduk disitu dan seorang guru memindahkan satu kursi karena Naya hanya ingin duduk di kursi rodanya saja. Ku lihat sebuah senyuman terukir di bibir kecil Naya. Dia agak pucat.

Ketika pak kepala sekolah membuka hasilnya, ternyata semua siswa(i) di sekolah kami lulus 100%! Kami semua bersorak gembira. Adapula yang melakukan sujud syukur dan adapula yang menangis bahagia.
“Selamat yah dek. Adek kini sudah membuktikan ke abang klo adek bisa.”
“Iya, bang. Makasih. Dan makasih juga atas doa-doa mas ke adek.” Jawabku sambil tersenyum. Kemudian ku lihat Naya. Dan kemudian ku peluk dan kuucapkan selamat ke Naya. Dan ketika kucek hpku, sudah banyak ucapan selamat dari teman-temanku dan juga sahabat-sahabatku. Ternyata, Aydhil, Rani, Didit, Dini, Nasha, dan Rian lulus pula! Senang rasanya dapat lulus bersama walaupun dengan jarak yang sangat jauh. Apalagi ketika pak Rahmat dan Bu Dzur mengumumkan siswa berprestasi dan mendapat nilai tertinggi di sekolah. Dan syukur alhamdulillah! Akupun kembali membanggakan keluargaku dan juga sahabat-sahabatku! Aku naik sebagai siswa berprestasi bersama Naya! Dan mendapat nilai tertinggi bukan hanya di sekolah, tapi senasional! Akupun kembali mendapat beasiswa. Karena aku juga sering ikut perlombaan mewakili sekolah ketika kelas 10.

Aku dan Naya pun naik keatas panggung dengan keluarga. Kecuali aku yang hanya didampingi oleh kakakku. Aku dan Naya mendapat banyak hadiah dari sekolah walaupun lebih banyak aku. Aku mendapat beasiswa kuliah S1 di Amerika. Ketika di atas panggung, ku lihat Aydhil, Rani, Didit, Dini, Nasha, dan Rian! Dan ku bisik ke Naya bahwa mereka ada di dekat pintu masuk. Ku lihat pula Nasha yang asyik memotret-motret kami di atas. Ku lihat juga, senyum kebahagiaan di bibir Naya.
“Para hadirin, perlu anda semua ketahui, Arinanda Zafinah Putri yang akrab di panggil Nanda dan Azizah Kanaya atau yang akrab di panggil Naya ini pernah menjuarai sebuah lomba yang mungkin kalian tidak ketahui termasuk saya sendiri sebagai gurunya dan hanya pak kepala sekolah yang tahu, mereka berdua mendapat juara 1 dalam lomba tersebut! Penyerahan hadiah dilakukan oleh pak kepala sekolah dengan hormat kami persilahkan menyerahkan hadiah kepada Arinanda dan Azizah.” Kulihat hadiah uang sebesar 12 juta diberikan kepada kami berdua. Dan 2 buah medali emas untuk kami berdua. Ku lihat sahabat-sahabatku yang bersorak-sorak gembira.

Esokan harinya, ku lihat ada sebuah sms masuk. “Hai Nanda. Ini aku Didit. Entar jam 10 kamu ke sebuah restoran dekat rumah kakakmu yah? Kami tunggu?” kulirik jam dinding. Sudah pukul 8. Aku segera bersiap-siap. Aku sebenarnya sudah dapat mengendarai kendaraan bermotor sendiri. Cuma kakakku takut membiarkankanku. Ketika kakakku ada kuliah tambahan, aku kadang nekad membawa motornya. Tapi, untuk sekarang aku dibolehin karena kakakku lagi ingin mengendarai mobilnya. Dan rencananya juga, orangtuaku dan adekku akan datang nanti sore.

Sudah hampir jam 10, akupun berangkat ke tempat yang dikatakan Didit. Sesampainya disana, semua sahabat-sahabatku sudah pada ngumpul. Kamipun bernostalgia tentang masa-masa di SMP dulu dan kami tak sadar bahwa kami telah tamat SMA.
“ngomong-ngomong, kita ada yang kurang deh.” Kata Aydhil.
“Hm, sepertinya iya. Tapi siapa?” kata Dini.
akupun melihat ke sekeliling. Ternyata betul ada yang kurang. Naya. Dia tidak disini. Kemudian aku mencoba untuk menghubungi telpon Naya.
“Hallo.”
“iya, hallo nak Nanda?”
“Oh, ini mamanya Naya ya? Tante, aku mau nanya, Naya ada di rumah engga?”
“Hiks.” Ku dengar suara isak tangis tante Velga.
“Hallo tante? Ada apa?”
“Begini nak Nay, Naya. Sedang di rawat di rumah sakit dan keadaannya sangat kritis.” Tiba-tiba airmataku turun. Sahabat-sahabatku serontak kaget melihatku.
“Ada apa Nan? Apa yang terjadi sama Nia? Nan? Cerita dong.” Kemudian akupun menceritakan kepada mereka. Kamipun segera menuju rumah sakit tempat Naya di rawat. Didit memboncengku karena dia takut aku kenapa-kenapa kalau aku bawa motor sendiri.

Sesampainya disana, Rani segera bertanya kamar Naya. Setelah itu kami bergegas ke kamar tempat dirawatnya Naya. Ku lihat dia terbaring lemah. Aku segera memegang tangannya dan memanggil namanya pelan sambil terisak.
“Dia begitu pucat dan begitu dingin. Aku cuma bisa mendoakan yang terbaik.” Ujar Rian. Dia anak yang pendiam, namun ketika sudah ngumpul bareng kami, dialah yang paling ribut. Tapi dia memiliki insting dan feeling yang sangat kuat. Katanya, sudah keturunan dari keluarganya memang.
“Rian! Jangan berkata begitu!” kata Dini sambil menyikut Rian.
“Hm, okelah.”
kemudian kulihat Naya tersenyum dan membuka matanya.
“Nay, kamu kenapa? Kamu baik-baik sajakan? Nay.” Kataku masih sambil terisak. Dia hanya tersenyum. Membuatku tambah menangis dan Ranipun ikut menangis di pundak Dini.
“aku, baik-baik saja.” Kata Naya. Akupun terdiam sejenak sambil melihat Naya yang menghembuskan nafasnya panjang.
“Nay,”
“Hm, teman-teman. Terima kasih sudah datang menjengukku. Aku juga berterima kasih atas kebaikan kalian selama ini. Huft. (Naya kembali menghembus nafas panjang) dan aku juga meminta maaf kalau aku banyak salah ke kalian. Mungkin saja, umurku ini sudah tak lama lagi. jadi aku mohon maafkan aku ya.” Rian kemudian berjalan dan menunduk ke telinga Naya. Entah apa yang mereka bicarakan. Rani pun menjawab,
“Kamu –Hiks- kamu engga punya salah apa –hiks- apa ke kita. Kita juga mau minta maaf ke kamu.”
“Iya aku maafin.” Ku lihat begitu indah senyuman Naya. Sangatlah indah. Kemudian, Rian berbisik dan Nayapun mengikuti apa yang dikatakan Rian. Aku hanya dapat terdiam dan mengeluarkan airmata mendengar kata-kata itu. Shalawat dan syahadat.

Tiit.. tiit.. tiitt.. Jantung Naya berhenti berdetak seiring ketika ia tersenyum kepada kami. Tumpahlah air mata kesedihan kami. Akupun berusaha mengguncang-guncang membangunkan Naya. Tetapi, dia tertidur sangatlah lelap. Hanya tangisan yang kami dapat lakukan.

Pagi ini adalah hari pemakaman Naya. Aku harus hadir.
“Nan, bangun nak. Katanya mau ngehadirin pemakaman Nia. Ayolah cepat.” Kata mamaku. Ku lihat abangku yang sudah siap dengan baju berkerah berwarna hitamnya. Akupun segera mandi dan mengganti pakaian.

Tepat di rumah duka, kulihat teman-teman dan sahabat-sahabatku telah berkumpul. Rani datang kemudian memelukku erat.
“Nan, entah apa yang harus kukatain sekarang. Aku engga sanggup melihat sebuah mayat orang yang sangat kita sayangin disana. dan, aku engga nyangka, kita akan berpisah jauh dengannya.” Airmataku pun tumpah lagi. akupun segera berlari masuk dan memeluk erat Naya.
“Naya, walaupun engkau tidak mendengar secara fisik tapi aku yakin arwahmu mendengar apa yang kuucapin. Aku mau berterima kasih, sama kamu! Kamulah penyemangatku! Entah akan jadi apa aku saat ini kalau kamu engga ada kamu. Naya.”

Setelah sholat Dzuhur Naya dimakamkan di TPU terdekat. Ku lihat orang-orang termasuk Didit, Aydhil dan Rian memggendong sebuah keranda yang berisi mayat yang telah dikafani. Naya. Azizah Kanaya. Telah tertidur untuk selama-lamanya.

Setelah pemakaman selesai, sisa aku, rani, aydhil, didit, rian, Nasha dan Dini dipemakaman. Orangtua Nia sudah pulang. Ku lihat sebuah nisan yang bertuliskan nama : AZIZAH KANAYA BINTI NURDIFAN. Kami semua hanya dapat menangis, menangis, dan menangis sedih.

Seminggu setelah sepeninggal Naya, aku akan berangkat Amerika. Sehari sebelum berangkat, aku menyempatkan diri untuk mengunjungi makam Nia. Kemudian, aku berangkat ke bandara oleh keluarga dan sahabat-sahabatku. Karena hari ini juga, Rani berangakat ke Singapura. Jadi barengan deh. Aku ke Amerika ditemani oleh seorang guruku di SMA.

Terima kasih Naya. atas dukunganmu aku bisa sesukses sekarang ini. Sudah hampir 6 tahun kau meninggalkanku. Sekarang aku menjadi seorang penulis terkenal dan aku telah menyelesaikan kuliahku di Amerika. Akupun diterima di sebuah perusahaan di Amerika. Sahabatku yang lain pula kini sudah menjadi orang yang sukses. Rani berhasil menjadi seorang desainer muda terkenal. Didit sibuk dengan semua proyeknya. Didit kini menjadi seorang arsitek muda. Dini dan Nasha berhasil mewujudkan mimpi mereka berdua membuka sebuah restoran. Rian kini kerja di Rusia sebagai ilmuwan, dan oh, ya Aydhil! dia bekerja sebagai seorang dokter. Bangga rasanya kami semua telah sukses. Saat ada reuni angkatanku dan angkatan sahabat-sahabatku pun, ku lihat teman-temanku sudah pada sukses dan ada pula sudah memiliki anak. Di acara tersebut, kami memanjatkan doa bersama untuk alm. Naya.
Selamat jalan Sahabatku. Semoga engkau tenang berada di sisi-Nya

-THE END-

Cerpen Karangan: Nurul Fatimah Az Zahrah
Blog: azzahrahnurul.blogspot.com
Facebook: Nurul Fatimah Az Zahrah


Demikian, jangan lupa untuk membaca cerpen cinta dan cerpen persahabatan lainnya di blog ini..

Cerpen Romantis Remaja Paling Indah Update 2016

Cerpen romantis dibawah ini sengaja di kumpulkan dari berbagai sumber seperti dari blog lain maupun dari kiriman pembaca. Semoga kumpulan cerpen ini bisa menjadi bacaan yang menarik untuk anda.

Kumpulan Cerpen Romantis

Cinta Sejati
Cinta sejati. Apakah kalian percaya akan itu? Akan "Cinta Sejati" yang konon katanya dimiliki oleh semua orang? Cinta yang katanya ........ baca selengkapnya

3 Hari Menuju 17 Tahun
“Andreee bangun sudah jam berapa ini” Terdengar suara mama dari luar kamar andre yang membangunkan dirinya dari tidur lelapnya. ........ baca selengkapnya

Cinta Yang Pergi
Halo...  Terkadang seorang sahabat atau pacar jika sedang didekat kita dia adalah seorang yang biasa, tapi ketika orang itu pergi dan jauh dengan kita ........ baca selengkapnya

Sekian dulu kumpulan cerpen yang bisa di share kali ini, silahkan tunggu update selanjutnya ..

artikel terkait :
cerpen persahabatan
cerpen lucu
cerpen cinta
cerpen sedih

Friday, December 20, 2013

Cerpen Berjudul AKU YANG DI BEDAKAN

Pada sebelumnya saya share mengenai Cerpen masalah kecinta-kecintaan, hhe dan kali ini saya akan memberikan Cerpen mengenai hidupnya seseorang ditengah-tengah keluarga yang egois karen faktor kekayaannya. Ia seperti dibedakan dalam masalah status disegi tingkat materi. Ia semenjak dari kecil tidak begitu diperhatikan oleh saudara-saudaranya dari kalangan orang elit.

Cerpen

Dalam cerita kali ini, Cerpen ini bercerita mengenai seorang anak dari kalangan biasa, atau standarlah, ia diacuhkan dan seperti dibedakan oleh keluarganya yang dari kalangan elit, karena ia dalahirkan dari kalangan orang biasa. Dengan sosoknya yang penyabar dan bersyukur apa adanya, ia begitu banyak belajar tentang kehidupannya yang biasa.

Nah bila kalian penasaran ingin membacanya, tinggal simak saja cerita pendek dibawah ini, karena saya memang malas bacanya, dan cerpen ini bukan karya saya, tetapi karya pacar saya, jadi silahkan saja baca cerpen dibawah ini jika kalian penasaran. hhe

OK to the point aja....

***
          *** AKU YANG DI BEDAKAN ***
 Aq adalah seorang putri yang terlahir  dalam keluarga yang berbeda dari keluarga ku yang lain, yang mewah, yang megah dan dihormati
Yang memiliki segala sesuatu dengan kemegahan hidup, berbeda dengan keluargaku yang hidup  dengan segala ketidakberdayan dan keterbatasan.
 Tapi aq sungguh bahagia terlahir dalam keluarga ku, tak ku fikirkan orang meremahkan keluarga ku, sekalipun masih saudaraku sendiri, akuu tak pernah merasa menyesal terlahir dalam keadaan sperti ini,
Akuu tau pahit manisnya kehidupann, rencana Allah itu akan indah pada waktunya, dunia itu berputar,
Takan mungkin kita selalu diatas, dan tidak akan mungkin kita selalu dibawah, Allah maha adil, takan mungkin memberikan kesedihan dan kesusahan seumur hidup umatnya, disetiap kesusahan pastilah ada kemudahan, janji Allah itu nyata dan pasti, itulah yang membuat ku kuat sat diri ini terbedakan dari anak yang lainn. (Kata motivasiku stiap mengingat semua kejadian dalam hidupku)
***
"Tiaaaraa!!!"  seru bapak2 tentangga ku.
"Ya pak,!" jawabku membalas
"Wa haji pulang ga main kesana?"
Aq hanya menggelengkan kepala dengan raut muka biasa saja.
***
Sesampainya dirumah akuu bilang pada mamahku.
"Mahh katanya wa haji pulang!"
"Masa sihh? Kapan emang tia lihat mobilnya dirumah?"
"Ga liat, tapi kata pak diman pulang,"
"Ohhh,Yaa sudah kalau gitu nanti sore kita main kita jenguk," ajak mamah!!
"Aq diam tak menjawab ajakan mamah,"
***
Akuu masuk ke dalam kamar dan kurebahkan tubuh lelah ini dikamar sempitku, yang nyaman kurasakan, walau seperti ini,
Entah mengapa akuu ga pernah terbuka pada keluarga ku yang satu ini, mereka mau datang mereka mau pergi aq ga pernah peduli, walau mamah dan ayahku tetap selalu mengajarkan ku  agar tetap sayang paada keluarga semuanya, tapi entah mengpa hatiku tlah mati untuk menyyangi mereka
***
  Tuhaaaaan.. mungkin kau tau sat hati ini menangis menahan sakit, saat dimana akuu masih kecil tak mengerti apapun, sat akuu masih kanak2 bahagia memiliki saudara yang lebih punya dari akuu, saat yang lain mendapatkan sentuhan, perhatian, kasih sayang pengakuan tapi akuu tidakk,
Aq yang dulu  masih polos hanya bisa diam melihat polah tingkah  yang mereka lakukan,
Melihat bagaimana aq tak mereka hiraukan, merasakan aq sperti orang asing ketika bersama mereka,
Walau aq belum mengerti, tapi aq punya hati yang bisa merasakan betapa ingin nya akuu seperti yang lain yang diakui,
***
Mobil bermegah, rumah yang mewah mereka punya segalanya,
Dihatiku tak pernah iri dengan apa yang mereka punya, aq hanya iri, mengapa akuu tak pernah merekaa anggap dan diakui,
Apa karna ayah ku seorang kuli, rumahku tak megah, apa harta membuat orang lupa akan keluarga,
Tuhaaaaan, ingin rasanya ku menangis ketika ku melihat saudara ku yang lain mereka sayangi,
***
"Clak, tak terasa air mata ku menetes jika teringat akan semua itu
Hatiku mungkin tlah begitu sakit dengan semua ini,"
*** sekilas terbayang masa kecil ku,"
Ketika pada suatu masa saat itu Pernah suatu hari mereka pulang dari jakarta, sperti biasa mamah dan ayah ku, pasti silahturhami walau itu hanya sekali ketika mereka disni,
***
"Tiaaa mandi sana, nanti main ketempat ua!!
"Males, ga mau ikut ( jawab ku pada mama)"
"Ga boleh gitu, walau gimna pun mereka ua nya tiaa, kakak dari bapaknya tiaa,"
"Aq hanya terdiam dan ga pernah bisa menjawab appapun,!!"
 Sebenrnya aq ga mau ikut, tapi mamah memaksa untuk aq ikut, Benar saja pas sampe disana  Mereka sibuk berlalu lalang entah mau kemana, aq hanya besaliman kepada mereka, sesudahnya aq duduk dikursi luar,
Ku lihat mereka begitu sibuk memindahkan barang ke mobil, membawa makanan dan lain2, aq hanya bisa melihatnya saja,
Setelah ku tau rupanya mereka mau berpknin ke pantai pangandaran bersama yang lain,
Aq yang tetap duduk disitu terus berdiam tanpa terdengar suara ku, akuu hanya berfikir apa mereka tak melihat aq ada dihadapan mereka, sehingga mereka berlalu lalang sibuk pergi tanpa basa basi mengajak ku?
Tak perlu benar mereka mengajak ku, yang ku harapkan mereka basa basi menawarkan kehadiranku ikut, tapi mereka sama sekali tidak melihat adaa akuuu distu,
Hanya terdengar suara mesin mobil yang dinyalakan, seru riuh melihat seumuran ku mita begitu gembira akan bertamasya,
Mereka hanya bilang pergi dlu yaa, takut kesorean,
Tak berfikirkah aq yang benar2 hancur sat itu,
***
Tangan ku yang mungil hanya mampu bergetar menahan tangis, bibirku hanya mampu terkunci, duduk terdiam membisu bagai mayat yg tlah mati,
Hanya pelukan ibu yang mampu membuat ku tersenyum, sat itu ku tau ibuku pastilah sedih melihat anaknya duduk sendiri
"Tiia pulang yu, nanti lebaran bapak ajak ke pantai rame-rame rombongan sama bibi juga yang lain,!!"
"Aq hanya bisa mengganguk, tak pernah ingin berkomentar tentang mereka"
 Akuu hanya bisa pulang membawa tangisan dalam hati,
"Kenapa mereka kejam yaAllah?
Hanya karna pangkat dan kedudukan hatiku menjadi korban nyaa, (bisik hati kecilku sat itu)"
***
Hari hari ku lalui, aq tak pernah bangga meski mita selalu bilang aq saudaranya, itu hanya kata2 yang mengingatkan ku pada janji2 ua ku yang kaya raya,
Terdengar jelas sat itu ketika dia berucap
"Tiaa nanti ua ajak ke ancol yaa kalau ua uda ganti mobil,"
Aq yg benar2 lugu hanya senang membayangkan jika benar2 ku pergi kesana, sama seperti sat astri, rudi, diajak ke ancol berenang bersama2,
Tapi lagi dan lagi, sampai umurku kini tlah jauh tak pernah sekalipun janjinya tertepati,
***
Ibuku bilang ga boleh menjadi seorang pendendam, ayah ku bilang bagaimana pun mereka lakukan, mereka tetap keluarga, ga boleh ada kebencian didalam hati,
Mungkin aq memang tak benci, tapi hatiku tlah mati untuk mereka, janji"nya dulu hanya bisa ku putar ketika ku ingat masa kecilku,
Kini ku tlah beranjak dewasa, akuu hanya bisa berusaha, aku akan mebuat bangga orang tua, menggakat orang tua kuu agar takan pnah lagi dibedakan dari yg lain, agar mereka tak merasa jiji mengakui keluarga ku, agar keluarga ku tak akan pernah diremehkan, aq pasti bisa bekerja demi keluarga ku, Tuhan tidak akan pernah tidur, Tuhan pasti akan membantuku mewujudkan seluruh cita2ku, keluarga ku segalanya, aq hanya befkir mengapa akuu dibedakan? Mengapa keluarga sendiri sperti orang asing? Dan mengapa yg bukan keluarga justru ku rasa menjadi keluarga,
YaAllah lancarkan stiap langkahku untuk membanggakan orangtuaku..
Satu pesan orangtuaku jangan pernah sombong jika nanti kehidupan kita kelak lebih baik dari dulu,"
THE END ***
The End deh, semoga menjadi pelajaran buat anda yang membaca cerita pendek ini. Dan maaf ini saya buru-buru mempostingnya, jadi saya tidak edit-edit lagi. Semoga bermanfaat buat para sobat blogger, khusunya bagi saya umumnya bagi anda para sobat Artikel Karya Ku.