Showing posts with label Startup. Show all posts
Showing posts with label Startup. Show all posts

Thursday, October 16, 2014

10 Cara Membangun Brand Anda Seperti Brand Besar


10 Cara Membangun Brand Anda Seperti Brand Besar - Ketika Anda akan menjual sebuah barang, tentu saja Anda membutuhkan sebuah brand atau merek. Makanya, tidak salah jika dibilang kalau merek merupakan penunjang paling penting dalam keberhasilan suatu penjualan. Banyak merek besar sukses lantaran berhasil membangun kepercayaan di hati konsumennya. Rahasianya adalah, mereka tidak hanya melakukan branding tanpa isi, tapi branding dengan karakter. Ada nilai tambah yang merek – merek itu berikan kepada pelanggan, sehingga mampu menjalin relasi dengan pelanggan. Berikut adalah 10 rahasia bagaimana merek bisa mencapai tahap ini. Semoga bermanfaat untuk pengembangan brand Anda:

1. Sentuhan personal

Salah satu yang diinginkan pelanggan adalah pelayanan yang terbaik. Begitulah yang diberikan oleh salah satu merek terbesar di dunia yaitu Amazon. Amazon dikenal mampu memberikan kustomisasi terhadap kebutuhan pelanggan. Setiap pelanggan yang terdaftar di Amazon akan diperlakukan sesuai dengan kebutuhan dan karakternya. Langkah memberikan rekomendasi produk tertentu kepada pelanggan dengan kebutuhan tertentu dilakukan Amazon. Hal ini yang mampu mendorong terjadinya relasi antara pelanggan dan merek.

2. Menjual kebahagiaan

Coca – cola salah satu merek yang mampu menjual berjuta produknya dalam hanya beberapa jam. Coca – cola menjadi merek yang dikenal jago dalam “menjual” kebahagiaan dalam hidup. Beberapa iklannya menampilkan sportivitas, keriangan, kesegaran dan sebagainya. Sebut saja tema “Ice-Cold Sunshine, the Pause That Refreshes, Life Tastes Good,” dan sebagainya. “Segala hal yang mereka lakukan selalu dilandasi dengan ide bagaimana melakukan promosi dengan membangun dan menciptakan kebahagiaan.

3. Penuhi janji kepada konsumen

Salah satu kunci kesuksesan penjualan sebuah produk bukan hanya merek, tapi juga pemenuhan janji kepada konsumen. Kunci kesuksesan FedEx adalah kepercayaan. Kepercayaan di sini tak lain ketika perusahaan logistik ini mampu memenuhi janji-janjinya kepada konsumen. Pengiriman dengan ketepatan waktu, keamanan barang, dan layanan antar yang memuaskan menjadi janji-janji yang wajib dipenuhi perusahaan itu. Kepercayaan menjadi penting mengingat pelanggan bukan sekadar angka, tapi manusia yang bisa menagih janji.

4. Jaga agar tetap elegan dan fun

Siapa yang tidak kenal dengan Apple. Di balik logonya yang sederhana namun tetap elegan, Apple dikenal dengan layanan yang cool dan empatik. Apple merekrut orang-orang yang memiliki empati tinggi yang bisa bekerjasama dan membangun transparansi di depan pelanggannya. Apple selalu mengusung ritel dengan konsep untuk “menunjukkan” (show), dan bukan sekadar “mengatakan” (tell). Itulah filosofi ritel dari merek besutan mendiang Steve Jobs tersebut.

5. Beri sentuhan customer experience

Bukan hanya pelayanan yang baik namun pengalaman konsumen sangat diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen kepada produk kita. Contohnya adalah sebuah merek ritel diskon ternama dunia, yaitu Target. Pengalaman yang mereka “jual” cenderung tidak mudah terlupakan. Target dikenal sebagai ritel yang jago dalam memberi sentuhan pengalaman dari setiap produk, layanan, maupun gerainya. Target membuat upaya nyata untuk memberikan pengalaman menyenangkan bagi para pembelanja. Sementara, ia juga memberikan kualitas dan harga produk yang memikat.


6. Konsisten

Di tengah dunia yang serba berubah cepat terutama dalam dunia bisnis, produsen mobil kelas dunia Ford senantiasa mengandalkan proses branding yang konsisten. Banyak orang mengagumi Ford karena konsistensinya, baik dalam strategi merek, strategi produk, maupun eksekusi pemasarannya. Ford juga senantiasa mendengarkan dan melakukan apa yang menjadi kebutuhan dari pelanggannya. Hal ini yang membuat sebuah merek produk harus selalu konsisten, sehingga mampu selalu dipercaya oleh pelanggannya.

7. Pesan aspirasional

Di situs webnya, Nike mendeklarasikan misinya untuk membawa inspirasi dan inovasi kepada setiap atlet di seluruh dunia: “Bila Anda memiliki tubuh, Anda adalah seorang atlet”. Salah satu kekuatan Nike adalah pesan aspirasionalnya. Pesan motivasional ini cukup berdampak pada emosional penggunanya. Pesan pemberdayaannya sangat kuat, termasuk pesan Just Do It yang fenomenal.

8. Membangun koneksi

Koneksi disini bukan hanya antara produsen dan konsumen. Tapi saat ini konsumen juga membutuhkan sebuah koneksi untuk terhubung dengan sesama konsumen yang lainnya. Kebutuhan akan interaksi inilah yang ditangkap oleh produsen kopi Starbucks. Misalnya dengan memberikan internet gratis di setiap gerainya. Starbucks juga membangun gerai yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan akan ruang pertemuan, diskusi, maupun berjejaring di antara para pelanggannya.

9. Melayani secara unik

Pernah berfikir untuk memberikan sebuah layanan yang unik kepada pelanggan? Jika pernah maka Anda sama dengan Southwest Airlines, misalnya memiliki layanan selama penerbangan yang unik untuk menciptakan pengalaman konsumen. Southwest menjadi merek dalam industri penerbangan yang independen yang mendobrak norma-norma dalam industri tersebut. Dengan begitu sebuah kesan positif akan seketika tercipta di dalam pelanggan Anda dan itu tentu saja akan membuat mereka semakin percaya kepada produk Anda.

10. Fokus pada konsumen

Dengan berbagai rahasia di atas, satu hal yang tidak kalah penting yaitu tetaplah fokus pada konsumen. Karena apa yang kita ciptakan dan berikan itu tertuju untuk konsumen. Nordstrom menjadi salah satu merek ritel yang cukup getol dalam melakukan hal tersebut. Dalam sebuah survei, Nordstrom menempati posisi teratas sebagai perusahaan yang peduli pada konsumennya. Dengan 230 gerai, Nordstrom aktif melakukan layanan memikat.

Source

Apa itu Startup dan Bagaimana Perkembanganya Di Indonesia ?


Apa itu Startup dan Bagaimana Perkembanganya Di Indonesia ? - Jika kita melihat arti startup di Wikipedia, Startup adalah suatu perusahaan yang belum lama beroperasi. Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat.

Defenisi di atas mungkin saja lebih pada terminologinya, tetapi menurut akan lebih gampang bila arti Startup disimpulkan juga sebagai perusahaan baru yang tengah di kembangkan. Startup mulai tumbuh akhir th. 90an sampai th. 2000, kenyataannya arti Startup banyak “dihubungkan” dengan semua yang berbau tehnologi, situs, internet serta yang terkait dengan ranah itu. Kenapa bisa seperti itu ??

Kembali melihat ke belakang ternyata hal tersebut terjadi dikarenakan istilah Startup sendiri mulai popular secara internasional pada masa buble dot-com, lalu apa lagi buble dot-com itu? fenomena buble dot-com adalah ketika pada periode tersebut (1998-2000) banyak perusahaan dot-com didirikan secara bersamaan.

Pada masa itu sedang gencar-gencarnya perusahaan membuka website pribadinya. Makin banyak orang yang mengenal internet sebagai ladang baru untuk memulai bisnisnya. Dan waktu itu pula lah, Startup lahir dan berkembang. Namun menurut Ronald Widha dari TemanMacet.com, Startup tidak hanya perusahaan baru yang bersentuhan dengan teknologi, dunia maya, aplikasi atau produk tetapi bisa juga mengenai jasa dan gerakan ekonomi rakyat akar rumput yang bisa mandiri tanpa bantuan korporasi-korporasi yang lebih besar dan mapan.

Setelah berputar-putar mencari informasi tentang Startup lewat bantuan mbah Google, ada informasi mengenai karakteristik dari sebuah perusahaan yang dapat di golongkan sebuah stratup. Beberapa karakteristik perusahaan Startup tersebut diantaranya:

  • Usia perusahaan kurang dari 3 tahun
  • Jumlah pegawai kurang dari 20 orang
  • Pendapatan kurang dari $ 100.000/tahun
  • Masih dalam tahap berkembang
  • Umumnya beroperasi dalam bidang teknologi
  • Produk yang dibuat berupa aplikasi dalam bentuk digital
  • Biasanya beroperasi melalui website 

Dari karakteristik tersebut mungkin nampak bahwa stratup lebih condong ke perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan web. Namun faktanya memang seperti itu, kini perkembangan perusahaan yang lazim dilabeli nama Stratup adalah perusahaan yang berkenaan dengan dunia tekno dan online.

Perkembangan Dunia Startup di Indonesia

Perkembangan Startup di Indonesia bisa dikatakan cukup pesat menggembirakan. Setiap tahun bahkan setiap bulan banyak founder-founder (pemilik) Startup baru bermunculan. Menurut dailysocial.net, sekarang ini terdapat setidaknya lebih dari 1500 Startup lokal yang ada di Indonesia. Potensi pengguna internet Indonesia yang semakin naik dari tahun ke tahun tentunya merupakan suatu lahan basah untuk mendirikan sebuah Startup.

Berdasarkan beberapa riset, pada tahun 2013 saja diperkirakan pengguna internet di Indonesia mencapai 70 juta orang, bisa dibayangkan berapa jumlah user internet Indonesia beberapa tahun kedepan. Selain itu daya beli masyarakat yang meningkat seiring dengan naiknya pendapatan perkapita masyarakat negeri ini ikut mempengaruhi perkembangan industri digital.

Menurut Rama Mamuaya, CEO dailysocial.net, Startup di Indonesia digolongkan dalam tiga kelompok yaitu Startup pencipta game, Startup aplikasi edukasi serta Startup perdagangan seperti e-commerce dan informasi. Menurutnya Startup game dan aplikasi edukasi punya pasar yang potensial dan terbuka di Indonesia. Hal ini dikarenakan proses pembuatan game dan aplikasi edukasi relatif mudah.

Dengan berkembangnya media sosial dan smartphone, pasar untuk mobile game dan social game semakin besar. Sementara itu untuk aplikasi atau website yang bergerak di bidang e-commerce dan informasi, Rama menilai tantangannya di Indonesia masih cukup besar dikarenakan masih minimnya penggunaan kartu kredit. Namun untuk yang berbau informasi atau berita berbagai tema, perkembangannya justru jauh lebih pesat lagi.

Di Indonesia sekarang ini telah banyak berdiri komunitas founder-founder Startup. Seperti Bandung Digital Valley (bandungdigitalvalley.com), Jogja Digital Valley (jogjadigitalvalley.com), Ikitas (www.ikitas.com) Inkubator Bisnis di Semarang, Stasion (stasion.org) wadah bagi Startup lokal kota Malang, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dengan adanya komunitas ini tentunya akan memudahkan para founder untuk saling sharing, membimbing bahkan untuk menjaring investor. Para founder dapat pula mengikuti kompetisi yang diadakan oleh beberapa perusahaan seperti Telkom untuk menjadi investor mereka.

Hal yang paling utama untuk mendirikan Startup adalah tim yang solid, karena dengan adanya tim yang solid bisa memunculkan ide-ide baru yang kreatif dan inovatif. Dengan ide dan eksekusi yang tepat, tentunya para founder tidak akan kesulitan menarik minat masyarakat maupun mencari investor.

Dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh wartawan Warta Ekonomi kepada Molly Nagler (Startup Mentor di Silicon Valley), Molly mengatakan bahwa hampir semua Startup gagal, namun kegagalan itu tidak harus dipandang sebagai sesuatu yang negatif karena masih banyak sisi positif didalamnya. Maksudnya adalah jika founder Startup gagal saat melakukan eksekusi maka ia berkesempatan untuk belajar sesuatu yang baru dan ilmu baru, seperti konsep trial and error pada umumnya.

Startup-Startup lokal yang kini sudah mencetak sukses di dunia maya diantaranya Kaskus dan Urbanesia. Semoga Startup lokal Indonesia bisa terus bertambah dan berkembang sehingga bisa merambah pengguna internet internasional seperti Facebook, Twitter, dan lain-lain.

Source