Download Novel Rubuhnya Surau Kami - Haji Ali Akbar Navis atau lebih dikenal dengan nama A.A. Navis. Ia mulai menulis sejak tahun 1950-an namun karyanya mulai mendapat perhatian media sejak 1995. ‘Robohnya Surau Kami’ adalah cerita pendek yang banyak mendapat pujian dari kritikus sastra Indonesia, salah satunya adalah terpilih menjadi cerpen terbaik dalam majalah sastra ‘Kisah’. Cerpen ‘Robohnya Surau Kami’ adalah salah satu cerita pada buku kumpulan cerpen AA Navis dengan judul yang sama.
Ada 10 cerita di buku ini, Saya memutuskan untuk membahas sekilas saja mengenai cerita-cerita lain di buku ini, bukan sinopsis, hanya review singkat dan lebih berfokus pada cerita 'Robohnya Surau Kami'.
Baca Juga :
1. Anak Kebanggaan
Menceritakan tentang seorang ayah yang kelewat bangga akan pencapaian anaknya. Ia membuat suatu identitas khayalan tentang anaknya itu yang Ia percayai hingga Ia meninggal.
2. Angin dari Gunung
Cerita kedua adalah tentang dua orang teman lama, lelaki dan perempuan, yang memiliki peruntungan berbeda. Yang lelaki bisa dikatakan beruntung, sudah berkeluarga dengan 2 orang anak. Yang perempuan kehilangan semangat hidupnya setelah kehilangan tangannya dalam perang. Ia yang tadinya dieluk-elukkan sebagai yang terelok kini menjadi bahan olok-olok publik.
3. Dari Masa ke Masa
Di cerita ini, Navis mencoba membandingkan generasi zaman dulu dengan zaman sekarang, tentunya berdasarkan versi dia sendiri. Berikut contoh petikan yang ada di buku :
Anak-anak sekolah SMA dulu, telah bisa menjadi guru bahkan direktur SMA swasta. Sedangkan anak-anak SMA sekarang, tidak bisa berbuat apa-apa. Dari sudut ini, Indonesia ternyata tidak maju.
Apa benar hal ini bisa dijadikan indikator kemajuan bangsa?
4. Datangnya dan Perginya
Bayangkan keluarga bahagia. Bayangkan keluarga bahagia, suami dan istri dengan kedua orang anaknya. Bayangkan Anda adalah ayahnya. Apakah Anda bahagia? Sekarang bayangkan pasangan suami-istri itu adalah anak Anda sendiri beda Ibu. Apa yang akan Anda lakukan?
5. Menanti Kelahiran
Well, mungkin AA Navis memiliki ide lain mengenai amanat dari cerita ini. Namun, yang saya tangkap dari cerita ini bahwasanya mencoba berbuat baik tidak selamanya membawa kebaikan. Atau lebih baik menjadi buruk daripada berpura-pura baik karena ada hal yang ingin dicapai?
6. Nasihat-Nasihat
Bahwa kebijaksanaan mungkin tidak muncul seiring dengan bertambahnya usia? Bahwa menyombongkan diri sendiri bahwa Ia tahu segalanya adalah hal yang salah? Apa makna dari cerita ini? Untuk saya, masalahnya lebih ke, siapakah gadis gila itu-kalau dia memang gila-?
7. Penolong
Ceritanya mengenai kecelakaan kereta. Si Sidin datang menonton untuk melihat. Sidin ikut menolong. Ada yang membantu menolong Sidin. Puncak ceritanya sepertinya adalah tentang si Penolong satunya selain Sidin. Namun, yang saya rasakan setelah membaca cerita ini adalah untunglah masih ada orang seperti Sidin.
8. Topi Helm
I think I get this one. Sepertinya amanat dari cerita di atas adalah : Janganlah terlalu tergantung dengan benda apapun benda itu, karena ketergantungan akan membuat kamu terikat dengan hal abstrak yang tidak nyata dan pada akhirnya membawa ketidakbahagiaan. Setidaknya itu yang akan saya tulis dalam tugas pelajaran Bahasa Indonesia kalau saya masih sekolah. Untungnya tidak.
9. Pada Pembotakan Terakhir
Hmm, menarik. Mak Pasah yang dulunya jahat dan tidak kaya pada akhirnya menjadi tetap jahat dan tidak lagi tidak kaya. Maria yang dulunya baik dan hidup menjadi tidak baik lagi karena sudah tidak hidup. Dan si Saya menjadi penyakitan gara-gara Mak Pasah dan tetap ingat kejadian itu 25 tahun kemudian.
Cerita terakhir tentulah cerita utama dari kumpulan cerpen ini, yakni ‘Robohnya Surau Kami’. Agak penasaran, apakah cerita ini akan mirip-mirip dengan 9 cerita sebelumnya? Mmm..sinopsis singkat saja agar reviewnya tidak terlalu panjang.
Baca juga :
Si Kakek adalah orang yang baik. Ia menolong orang mengasah pisau tanpa dibayar. Ia menjaga surau tanpa imbalan. Ia mendengar kisah dari, katakanlah kenalannya, Ajo Sidi. Ajo Sidi menceritakan sebuah kisah mengenai seorang yang beriman, taat beribadah bernama Haji Saleh yang masuk neraka karena menurut Tuhan-versi-Ajo-Sidi tidak setuju dengan perbuatan Haji Saleh di dunia. Haji Saleh dipandang hanya beribadat karena takut Tuhan, takut masuk neraka. Ia tidak melakukan aktivitas lain untuk menolong sesama, untuk membantu kesejahteraan bangsa, menggunakan semua kekayaan bangsa untuk kebaikan masyarakat. Akhir kisah, si Kakek sepertinya ingin mencoba peruntungan menjadi Haji Saleh. Vague enough? That’s me trying not to spoil you with the ending.
Yang menjadi poin penting bagi orang lain mungkin adalah bagaimana mungkin orang yang taat beribadah masuk neraka? Apakah salah mengabdikan hidup demi agama?
Namun, lagi-lagi ini hanya pendapat saya semata, tokoh Kakek memang aneh dari awal. Kenapa ia membangga-banggakan kenyataan bahwa ia menolong orang tanpa pamrih, bahwa ia memuja Tuhan dengan sangat taat. Bukankah kalau memang ia tulus melakukannya, ia tidak perlu pengakuan dari orang lain bahwa ia benar orang baik? Rasanya kalau orang masih merasa bahwa pengabdiannya kepada Tuhan atau agama perlu mendapat pujian orang berarti dia belum sepenuhnya ‘lepas’ dari keduniawian.
Dan lagi, kalau memang Kakek orang yang benar-benar bijak dan si Ajo benar-benar orang busuk, kenapa Kakek peduli benar dengan pendapat Ajo? Memangnya si Ajo siapa sih sampai Kakek melakukan yang ia lakukan di akhir cerita cuma gara-gara omongan Ajo? Kalau Kakek benar sedekat itu dengan Tuhan, well , saya rasa ia tidak akan terlalu peduli dengan Ajo yang satu dan Ajo-Ajo yang lain.
Judul : Robohnya Surau Kami
ISBN : 9789792261295
Pengarang : AA Navis
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Kategori : Fiksi
Penasaran ingin segera membaca novel rubuhnya surau kami karangan A.A Navis? Anda bisa mengunduhnya dengan klik link download di bawah ini :
Jika anda kesulitan dalam mendownload novel rubuhnya surau kami karangan A.A Navis, silahkan buka halaman berikut ini Panduan untuk download. Atau jika anda menemukan link download yang corrupt atau tidak bisa dibuka, segera tinggalkan komentar di bawah ini.