Showing posts with label Kimia. Show all posts
Showing posts with label Kimia. Show all posts

Wednesday, April 16, 2014

Rangkuman Materi Kimia Struktur Atom, Sistem Periodik Unsur, dan Ikatan Kimia

Struktur Atom, Sistem Periodik Unsur, dan Ikatan Kimia
Struktur Atom
  • Struktur Atom menggambarkan bagaimana partikel-partikel penyusun atom (proton, elektron, dan neutron) perbedaan di dalam atom.
  • Spektrum unsur terjadi akibat adanya perpindahan elektron. Spektrum unsur hanya mengandung beberapa garis warna yang terpisah satu sama lain sehingga dikenal sebagai spektrum garis.
  • Menurut Bohr, model kedudukan elektron dan inti atom menyerupai sistem tata surya, dengan inti atom yang berisi proton dan neutron sebagai pusatnya (matahari) dan elektron-elektron mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan atau yang disebut orbit tertentu.
  • Model atom Bohr dapat dijelaskan oleh Louis Victor de Broglie melalui teori dualisme partikel gelombang. Elektron mempunyai sifat sebagai partikel sekaligus sebagai gelombang. Lintasan elektron tidak lagi seperti garis melingkar tetapi mengikuti pola gelombang stasioner.
  • Posisi sekaligus kecepatan elektron tidak dapat ditentukan secara pasti meski dengan ketelitian cukuo tinggi. Azas ketidak pastian tersebut dianjurkan oleh Werner Hisenberg.
  • Menurut model atom mekanika kuantum, elektron berada dalam orbital, yaitu daerah disekitar inti dengan peluang terbesar untuk menentukan posisi sekaligus kecepatan elektron. Posisi pasti dari suatu elektron tidak dapat ditentukan.
  • Kedudukan suatu orbital ditentukan oleh empat bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (l), bilangan kuantum magnetik (m), dan bilangan kuantum spin (s).
  • Bentuk orbital ditentukan oleh bilangan kuantum azimut (l)-nya. Orbital s (= 0) berbentuk bola; orbital p (l = 1) berbentuk balon terpilin, dan seterusnya.
  • Konfigurasi elektron memenuhi kaidah aufbau, kaidah Hund, dan azas larangan Pauli.
  • Elektron yang dapa digunakan untuk membentuk ikatan kimia disebut elektron valensi.
Sistem Periodik Unsur
  • Letakan unsur dalam sistem periodik sesuai dengan konfigurasi elektronnya. Unsur-unsur seperiode mempunyai bilangan kuantum utama yang sama; sedangkan unsur-unsur segolongan mempunyai jumlah elektron valensi yang sama.
  • Letakan golongan suatu unsur dalam tabel periodik dapat diramalkan dari subkulit terakhir yang berisi elektron, sedangkan periodenya dapat diramalkan dari jumlah kulit elektron dari unsur tersebut.
  • Berdasarkan konfigurasi elektronnya, unsur-unsur dalam sistem periodik dikelompokan ke dalam blok s, blok p, blok d, dan blok f.
  • Blok p dan s disebut unsur golongan utama (golongan-golongan A). Blok d disebut unsur transisi (golongan-golongan B). Blok f disebut transisi dalam (lantanida dan aktinida).
Ikatan Kimia
  • Bentuk molekul menggambarkan kedudukan atom-atom dai suatu molekul dalam ruang tiga dimensi dan besarnya sudut-sudut ikatan yang dibentuk, serta ikatan yang terjadi pada molekul tersebut yang dibentuk oleh pasangan-pasangan elektron.
  • Gaya antar molekul dapat berupa gaya Van der Waals dan ikatan hidrogen.
  • Gaya-gaya Van der Waals dapat berupa gaya dispersi, gaya dipol-dipol, atau gaya dipol-dipol terimbas.
  • Gaya antar molekul nenpolar disebut gaya dispenrsi atau gaya London. Kekuatan gaya dispersi bergantung pada massa molekul relatifnya.
  • Selain gaya dispersi, dalam senyawa polar terdapat gaya dipol-dipol, yaitu interaksi tarik menarik antara dipol-dipol yang berbeda muatan. Gaya dipol-dipol lebih kuat dibandung dengan gaya dispersi.
  • Gaya dipol-dipol terimbas terjadi antara polar dengan molekul nonpolar.
  • Ikatan hidrogen merupakan gaya antar molekul yang menghubungkan antara atom hidrogen dari suatu molekul dengan atom elektronegatif pada molekul lain.
  • Ikatan hidrogen terdapat dalam senyawa yang mempunyai ikatan F - H; O - H; dan N - H. Senyawa yang mempunyai ikatan hidrogen mempunyai titik leleh dan titik didih yang mencolok tinggi.
  • Ikatan ion merupakan ikatan tak terarah; tidak ada molekul distrik dalam kristal ion. Setiap ion dalam kristal ion terikat sama kuat pada beberapa ion disekitarnya. Senyawa ion mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi.
  • Zat yang mempunyai struktur kovalen raksasa mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi.
  • Peristiwa pembentukan orbital hibrida yang dilakukan oleh suatu atom (biasanya atom pusat) disebut proses hibridisasi.

Wednesday, April 9, 2014

Ukuran Partikel Dan Sistem Dispersi

Ukuran Partikel Dan Sistem Dispersi
Ukuran Partikel
Dalam mempelajari sifat difusi, beberapa larutan yang berdifusi melalui membran kertas perkamen, Thomas Graham menemukan bahwa larutan seperti natrium klorida mudah berdifusi, sedangkan zat-zat seperti kanji, gelatin dan putih telur sangat lambar atau sama sekali tidak berdifusi. Ia menemukan waktu difusi relatif untuk berbagai zat, yaitu HCI, 1;NaCI, 2,3; suklosa, 7; putih telur, 49. Oleh sebab itu, karena zat yang mudah berdifusi, biasanya berbentuk kristal dalam keadaan padat, Graham menyebutnya kristaloid. Dan kalau zat-zat yang sukar berdifusi disebut dengan, koloid yang berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kolla artinya perekat atau lem.

Partikel Koloid tidak dapat diamati dengan mikroskop biasa, tetapi partikel beberapa koloid dapat dideteksi dengan mikroskop elektron. Partikel dengan diameter 10-4 mm dapat diamati dengan mikroskop optik sedangkan dengan mikroskop elektron dapat dideteksi partikel berdiameter 10-6 mm.

Suspensi kasar, koloid dan larutan sejati dapat dibedakan dari diameter partikelnya, yaitu sebagai berikut :
  • Suspensi kasar, yaitu diameter partikelnya lebih besar dari 10-1 m.

  • Koloid, yaitu diameter partikelnya antara 10 -7 m dan 10-9 m.

  • Larutan Sejati, yaitu diameter molekul atau ionnya kurang dari 10-9 m.
Ukuran Partikel
Campuran
Contoh
Ukuran Partikel
Suspensi Kasar
Pasir dalam air
Lebih besar dari 10-7
Dispersi Koloid
Tepung dalam iar
10-9 m – 10-7 m
Larutan Sejati
Gula dalam air
Lebih kecil dari 10-9 m
Partikel Koloid dapat merupakan molekul tunggal yang sangat besar (makromolekul) atau dapat merupakan aggregat molekul kecil, atom atau ion. Sedangkan pada plastik protein terdiri dari atas molekul. Partikel koloid-belerang merupakan kelompok dari ratusan molekul belerang (S8), terikat oleh gaya van der Waals, sedangkan koloid emas terdiri dari semacam kritas kecil.

Larutan sabun yang encer adalah larutan sejati, sedangkan larutan sabun pekat adalah koloid. Kumpulan molekul, atom atau ion dalam sistem koloid disebut misel.

Sistem Dispersi
Sistem koloid merupakan suatu sistem dispersi. Sistem ini merupakan campuran dari zat yang tidak dapat bercampur. Sistem ini terdiri dari dua fasa, yaitu fasa terdispersi dan medium pendispersi.

Larutan sejati tidak termasuk dalam sistem dispersi dan dari satu fasa. Sistem dispersi dengan medium pendispersi suatu cairan disebut Sol.
Larutan = zat terlarut + pelarut
Sol = fasa terdispersi + medium pendispersi.
Macam-macam dispersi dapat dillihat pada tabel dibawah ini !.

Sistem Dispersi Koloid
Fasa terdipersi
Medium pendispersi
Nama
Contoh
Gas
Cair
Buih
Buih, busa sabun
Gas
Padat
Busa padat
Batu apung, karet busa
Cait
Gas
Aerosol cair
Kabut
Cair
Cair
Emulsi
Susu, mayonaise
Cair
Padat
Emulsi padat
Mentega
Padat
Gas
Aerosol padat
Asap
Padat
Cair
Sol
Cat, belerang dalam air
Padat
Padat
Sol padat
Logam

Sunday, July 28, 2013

Ukuran Partikel

Ukuran Partikel

Ketika mempelajari sifat difusi beberapa larutan yang berdifusi melalui membran kertas perkamen, Thomas Graham menemukan bahwa larutan seperti natrium klorida mudah berdifusi, sedangkan zat-zat seperti kanji, gelatin, dan putih telur sangat lambat atau sama NaCI, 2,3; sukrosa, 7; putih telur, 49;. Oleh karena zat yang mudah berdifusi, biasanya berbentuk kristal dalam keadaan padat, Graham menyebutnya kritaloid. Sedangkan zat-zat yang sukar berdifusi disebutnya, koloid (bahasa Yunani "Kolla" artinya perekat / lem).

Partikel koloid tidak dapat diamati dengan mikroskop biasa, namun partikel beberapa koloid dapat dideteksi dengan microskop elektron. Partikel dengan diameter 10-4  mm dapat diamati dengan microskop optik sedangkan dengan microskop elektron dapat dideteksi partikel berdiameter 10-6 mm.

Susupensi kasar, koloid dan larutan sejati dapat dibedakan dari diameter partikelnya, yaitu :

  1. Suspensi Kasar, partikelnya berdiameter lebih besar dari 10-1 m.
  2. Koloid, partikelnya berdiameter antara 10-7 m dan 10-9 m.
  3. Larutan Sejati, molekul dan ionnya berdiameter kurang dari 10-10 m.

Label
Ukuran Partikel
Campuran
Contoh
Ukuran Partikel
Suspensi kasar
Pasir dalam air
Lebih besar dari 10-7 m
Dispensi Koloid
Tepung dalam air
10-9 m – 10-7 m
Larutan Sejati
Gula dalam air
Labih kecil dari 10-9 m

Partikel Koloid dapat merupakan molekul tunggal yang sangat besar (makromolekul) atau dapat merupakan aggregat molekul kecil, atom atau ion.

Plastik, protein terdiri dari atas molekul. Partikel koloid-belerang merupakan kelompok dari ratusan molekul belerang (Ss), terikat oleh gaya Van Der Waals, sedangkan koloid emas terdiri atas semacam kritasl kecil.

Larutan sabun yang encer adalah larutan sejati, sedangkan larutan sabun pekat adalah koloid. Kumpulan molekul, atom atau ion dalam sistem koloid disebut misel.