Showing posts with label Islam. Show all posts
Showing posts with label Islam. Show all posts

Monday, March 31, 2014

Pengertian Iman Kepada Rasul-Rasul Allah

Pengertian Iman Kepada Rasul-Rasul Allah
IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH
Pengertian Iman kepada Rasul Allah adalah maksudnya yakin dengan sepenuh hatinya bahwa Rasul adalah orang-orang yang terpilih oleh Allah SWT, untuk diberikan wahyu Allah dan menyampaikannya kepada seluruh umat manusia agar mereka selalu menempuh hidup dengan baik dunia dan akhirat.

A. Nabi dan Rasul
1. Pengertian Nabi dan Rasul
Secara harfiah rasul berarti utusan Allah. Menurut istilah, rasul adalah orang yang diberi wahyu oleh Allah berupa syariat dan perintah untuk disampaikan kepada umatnya.

2. Sifat-sifat Nabi dan Rasul
a. Sifat Wajib
  1. Sidiq berarti benar atau jujur. 
  2. Amanah berarti dapat dipercaya. 
  3. Tablig berarti menyampaikan wahyu. 
  4. Fatanah berarti cerdas, pandai, dan bijaksana. 
b. Sifat Mustahil
  1. Kizib berarti bohong atau berdusta
  2. khianat berarti mengingkari janji atau tidak dapat dipercaya.
  3. Kitman berarti menyembunyikan.
  4. Baladah berarti bodoh atau dungu.
c. Sifat Jaiz Para rasul itu adalah manusia biasa seperti manusia umumnya. Dengan demikian, sifat jaiz bagi rasul adalah rasul mempunyai sifat-sifat seperti manusia biasa, yaitu makan, minum, berkeluarga, dan lain-lain.

3. Jumlah Nabi dan Rasul Sebagian ulama berpendapat bahwa jumlah para rasul dapat diketahui secara pasti berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad yang artinya,"Dari Abu Zar, ia berkata, saya bertanya,'Wahai Rasulullah, berapa jumlah para nabi?' Beliau menjawab,'Jumlah para nabi adalah 124.000 orang dan diantara mereka termasuk rasul sebanyak 315 orang, suatu jumlah yang besar' ".(H.R. Ahmad)

Tidak ada yang mengetahui secara pasti berapa jumlah rasul. Al-Qur'an melalui ayat-ayatnya menyebutkan nama-nama rasul adalah 25 orang. Inilah yang wajib dipercayai umat islam. Para rasul tersebut mempunyai derajat yang berbeda-beda. Mereka yang diberi kitab suci ada 4 rasul. Nabi Musa a.s dengan kitab Taurat, Nabi Daud a.s dengan kitab Zabur, Nabi Isa a.s dengan kitab Injil, dan Nabi Muhammad saw dengan kitab Al-Qur'an.

B. Rasul dan Mukjizat
Mukjizat adalah sesuatu yang luar biasa yang terjadi pada diri nabi dan rasul Allah. Mukjizat bertujuan untuk membuktikan bahwa dirinya adalah nabi atau rasul Allah, yang tidak dapat ditiru oleh siapa pun, dan untuk menyerukan umat agar percaya akan keesaan Allah. Unsur-unsur yang harus ada dalam mukjizat, yaitu :
  1. Ada sesuatu yang terjadi diluar kebiasaan.
  2. Tampak pada diri seorang nabi.
  3. Ada tantangan dari kaum yang menyaksikan.
  4. Tantangan tersebut tidak mampu menandingi hal yang luar biasa tersebut.
Menurut sifatnya, mukjizat dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
  1. Mukjizat Hisyah, yaitu mukjizat yang dapat dilihat, didengar, dirasakan, dan dipegang. Mukjizat Hisyah ditunjukkan kedapa orang biasa, yang kurang mampu menggunakan akal pikirannya secara baik. Contohnya adalah mukjizat yang diberikan Allah kepada Nabi Adam a.s. Pada waktu itu kedua putra beliau, Qabil dan Habil berkurban. Kurban Habil diterima Allah, sedangkan kurban Qabil yang berupa buah-buahan tidak diterima Allah. Diterimanya kurban Habil menambah kebencian Qabil terhadap Habil sehingga Habil dibunuhnya.
  2. Mukjizat Maknawiyah, yaitu mukjizat yang tidak dapat dilihat, didengar, dirasakan, dan dipegang. Mukjizat maknawiyah hanya dapat dimengerti dan dikenal oleh orang yang berpikiran sehat, berbudi luhur, dan berperasaan halus. Contohnya, mukjizat yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad saw. yang berupa Al-Qur'an.
C. Tugas para Rasul
  1. Rasul membimbing umatnya menuju jalan yang benar agar mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
  2. Rasul menyampaikan ajaran tauhid. Peraturan agama (syariat) yang dibawa para utusan Allah berbeda-beda sesuai dengan situasi dan kondisi umatnya saat itu.
  3. Rasul membawa kabar gembira dan memberi peringatan kepada umatnya agar menjadi umat yang beriman kepada Allah sehingga hidupnya tidak sengsara, baik di dunia maupun di akhirat. Allah berfirman dalam Q.S Al-An'am ayat 48, yang artinya,"Para rasul yang Kami utus itu adalah untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barang siapa beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati".
  4. Rasul membawa kebenaran, berita gembira, dan peringatan kepada umatnya. Allah berfirman dalam Q.S Fatir ayat 24, yang artinya,"Sungguh, Kami mengutus engkau dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada satu pun umat melainkan disana telah datang seorang pemberi peringatan".

D. Fungsi Iman kepada Rasul-rasul Allah
Firman Allah dalam Q.S Ali-Imran ayat 164, yang artinya,"Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika (Allah) mengutus seorang rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka kitab (Al-Qur'an) dan hikmah (sunnah), meskipin sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata".

Berdasarkan ayat diatas, fungsi beriman kepada rasul adalah sebagai berikut :
  1. Bertambah keimanan kita kepada Allah dengan mengetahui bahwa rasul itu benar-benar manusia pilihan Allah,
  2. Kita mau mengamalkan apa yang disampaikan para rasul,
  3. Kita mempercayai tugas-tugas yang dibawanya untuk disampaikan kepada umatnya,
  4. Kita wajib bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan yang tidak terhingga banyaknya,
  5. Kita lebih menghormati, mencintai, dan mengagungkan rasul atas perjuangannya dalam menyampaikan agama Allah kepada umatnya,
  6. Kita akan selamat di dunia dan di akhirat dengan bimbingan yang diberikan rasul, dan
  7. Kita mamperoleh teladan yang baik untuk menjalani hidup.

Wednesday, December 18, 2013

Lisan Mu Sepenting Hidup Mu

Anda pernah mendengar tidak, ada suatu kalimat istilah seperti "Lisan tidak bertulang" atau kalimat seperti ini "memang lidah (mulut) bagaikan pisau bermata dua". Terbuat dari kulit ular, ada matanya, bisa potong ayam, kambing, bebek. Eh bercanda..... :) hhe Maksudnya, bisa disalahgunakan untuk mecemooh atau melukai hati seseorang. Begitu juga dengan lidah atau mulut, ia bisa digunakan dengan sesuatu yang benar seperti halnya digunakan dengan bersholawat dan berzikir kepada Nabi Muhamad dan Allah SWT. Dan jangan digunakan yang tidak benar seperti mencela orang lain dan lain-lain.

Cara menjaga lisan atau bicara kepada orang lain

Seperti halnya ada orang yang mau berkelahi, yang pasti kebanyakan mereka memulainya dengan adu mulut, awas bukan adu lidah ya, itu mah apaan,,,,hhe. Tapi kok kenapa sih kebanyakan berantem selalu saja adu mulut dulu?, yaitu karena mulut merupakan suatu sarana komunikasi untuk menunjukan sikap seseorang untuk menyerang, atau menjaga diri seperti yang saya bilang tadi. Begitu juga orang yang sinis atau sombong cukup dengan memoncongkan mulutnya kayak bebek, juga orang yang ramah atau menunjukan rasa senang atau menyetujui keputusan, cukup dengan memberi senyuman. Selain itu juga banyak fungsi mulut atau lidah, sebagai makan, perasa makanan, dan kenapa mulut erat dengan lidah?, karena mulut tanpa lidah apa sempurna? atau sebaliknya, dengan mulut dan lidah kita berbicara sesuatu sesuati keadaan kita sehari-hari.

Jadi kita haruslah menjaga mulut atau lisan kita agar tidak terjadi suatu masalah yang fatal. Mumpung masih fresh jasmani dan rohani, masih awet muda, masih segar bergairah dan semangat tinggi belum loyo serta memiliki masa depan yang panjang, jagalah baik-baik agar anda bisa menjaga kehidupan mu dan menjadi seorang teladan bagi cucu-cucu anda. HHee

Berbicara yang Efektif

Seperti halnya orang yang bijak, dengan mengatakan begini begitu saja, lima hal yang lebih disukai dari pada emas atau intan berlian bertumpuk, yaitu dibawah ini :
  1. Tidak berbicara dengan perkataan yang tidak diperlukan, yaitu bila mana anda berbicara dengan asal-asalan yang tidak seharusnya anda perlukan, atau berguna, anda hanya akan mendapatkan kesia-siaan dan senantiasa akan mendapat dosa. Berbicara yang seperlunya, dan jangan bicara kesana kemari tanpa ada arti yang jelas berguna. Seperti halnya orang yang kebanyakan berbicara seenaknya, suka dibilang si raja ngerumpi. So, jadi anda harus berbicara dengan seperlunya dan jangan asal ngomong, serta harus pandai-pandai menjaga lisan, kapan harus bicara dan kapan waktunya harus diam. Jangan bicarakan sesuatu yang tidak berguna atau tanpa kepentingan baik.
  2. Bicara kepada tempatnya, yaitu begitu banyak orang membicarakan suatu urusan yang tidak diperlukan dan menemparkannya kepada bukan tempatnya. Bila anda mau memulai bericara, lihatlah kondisi lawan mu, dan lihatlah kondisi keadaan sekitarmu. Seperti halnya anda mau berbicara dengan ustad, guru, atau lawan yang lebih tua, jangan asal padu jeplak aja. Juga kamu harus melihat lawan mu seperti teman mu yang mungkin kurang mampu atau biasa-biasa aja, tunjukanlah bahwa anda tidak meremehkan dan tunjukan bahwa kamu lebih seperti penyayang. So, kamu harus bicara dengan kemampuan otak atau pikiran orang sekitarmu.
  3. Tidak membantah orang yang lembut ataupun orang yang kurang mampu dalam wawasan (bodoh), yaitu bahwa anda harus berbicara dengan sesuati kondisi lawan mu, bila orang itu lembut, anda harus berbicara dengan lembut, dan bila lawan bicaramu orang bodoh, jagalah kebijaksanaan mu dan tidak mengarah ke hinaan. Seperi halnya anda berbicara dengan orang solo misalkan, mereka kan agak kelembut-lebutan begitu bicaranya, nah anda harus menyesuaikannya dan seperti halnya ada orang yang tulalit, anda harus berbica dengan sabar menghadapinya, jangan malah kita membentak ataupun mengejek.
  4. Menceritakan sesuatu yang baik, yaitu bila anda bicara harus mencerikan suatu kejadian anda atau teman, keluarga dengan menceritakan kebaikannya, jangan malah menceritakan keburukan, entar malah orang yang kamu ceritakan akan dikira apaan oleh orang yang baru kamu kenal, misalnya. Jangan malah kamu menceritakan sesuatu sikap atau apapun itu yang jelek-jelek tentang temanmu, bila begitu itu namanya menggunjing, dan disebut makan daging temen kamu sendiri.
  5. Bersikap lembut kepada sesama atau saudaramu, yaitu bersikaplah kepada teman-teman atau saudaramu, atau orang yang baru anda kenal, sebagaimana kamu menyukai perlakuan yang lebut mereka kepadamu. Juga kamu harus bersikap atau berbicara dengan lemah lembut meskipun lawanmu itu lembut atau tidak. So, seperti halnya orang yang mempunyai sikap rendah hati. Jadi kamu harus lembut kepada mereka sebagimana kamu itu ingin diberi kelembutan oleh orang lain, agar kamu dilihat sebagai orang yang bijak, pribadi yang baik, dan low profile, tidak suka asal ngomong apa lagi memfitnah.
Menjaga Lisan

Pada lima hal yang saya sebutkan tadi, itu merupakan cara bicara dan cara menyikapi orang lain dengan baik oleh mu. Dan yang ini adalah tips dari saya untuk menjaga lidah, agar kamu menjadi pribadi yang pandai menjaga mulut (lidah), yaitu sebagai berikut :
  1. Berfikir sebelum melontarkan kata-kata, yaitu bahwa kamu harus menjaga lisanmu dengan memikirkan kata-kata atau kalimat yang mau kamu ungkapkan kepada lawan bicaramu. Jangan asal padu ceplas-ceplos bila berbicara. Berifikir sebelum kamu berbicara kepada lawan bicaramu, tapi bukan maksud kamu menjadi pribadi yang lambat, tapi maksudnya kamu harus menjaga bicaramu agar kamu tidak menyesal dikemudian hari karena bicaramu yang asal melontarkan kata-kata yang nggak berguna.
  2. Memilih kalimat atau kata-kata yang baik, yaitu setelah kamu berfikir mengenai mau apa ya saya bicara kepada teman lawan bicara ku ini?. Terkadang ada orang yang tidak memilih kata-kata yang tepat dan tidak penting untuk dilontarkan, sehingga lawan bicaranya tersinggung. Dengan memilih kata-kata yang tepat dengan cermat, anda harus memilih kata-kata yang tepat kepada lawan bicaramu, kasian mungkin dia kalau kesinggung, walaupun dia tidak mengekspresikan wajah yang kesinggung, kam harus bisa menjaga agar kamu disegani dan disenangi orang lain.
  3. Membersihkan hati (kolbu salim), yaitu bila mana kamu ingin selalu melontarkan kata-kata yang baik dari lisanmu itu, tentunya kamu juga harus membersihkan hatimu agar kamu selalu terjaga terhadap lisianmu. Dengan menjaga hati agar bersih, pastinya kamu juga akan terjaga dari hal-hal yang tidak berguna. Dengan tanpa adanya kontrol dari pikiran dan hati berishmu, tentunya cara bicaramu akan ceplas-ceplos kesana kemari. Jadi, haruslah kamu menjaga segala sesuatu mu terutama sikap dan lisan dibarengi dengan hati yang bersih, agar nantinya tidak akan terjadi masalah yang patal karena perkataanmu yang kurang berkenan terhadap orang lain.
So, sekarang kamu sudah tahukan mengenai lisanm itu sepenting apa?, jadi jagalah dengan hati-hati dan dibarengi dengan hati yang bersih, berfikir dahulu sebelum melontarkan kalimat, agar kamu menjadi orang yang baik dimata orang sekitarmu.

Demikian anda telah membaca artikel berjudul "Lisanmu Sepenting Hidupmu". Semoga bermanfaat bagi para pembaca, dan maaf bila ada kalimat yang agak kurang mengerti dan saya tidak memaparkan penjelasan dengan jelas, karena saya sekarang lagi dikejar waktu mau pulang kampung nih ! wkwkwk.

Ide dari : Sufi Funky

Thursday, December 12, 2013

Islam Menilai Pakaian

Pakaian dalam islam bukan sekedar memenuhi aspek kepantasan menurut manusia yang bersifat nisbi, tapi juga kepantasan menurut Allah SWT. Kepantasan dalam pandangan atau penilaian Allah SWT yang paling minimal adalah menutup aurat (membatas anggota tubuh yang digolongkan bagian tubuh yang harus ditutupi).

Islam Menilai Pakaian, kenapa wanita islam berkrudung

Oleh karena itu, anggota tubuh dan termasuk aurat bukan untuk diperlihatkan kepada yang bukan semestinya, akan tetapi aurat harus dijaga sebaik-baik mungkin agar tidak mengombar-ngombarkan haswat atau pikiran kotor kepada orang yang melihatnya. Apa lagi bagi wanita, wanita yang masih belum menikah alias perawan, ia harus menjaga bagian tubuhnya yang digolongkan aurat terkecuali telapak tangan dan telapak kaki. Seumpamanya begini, anda lebih memilih makanan mana seperti makanan yang dibungkus dan terjaga secara rapi, atau makanan yang tidak dibungkus dan dilingkungannya banyak debu atau lalat, serangga, coba lebih memilih mana ?, sama halnya bagi wanita islam yang dipandang oleh laki-laki yang baik dalam agamanya (Islam). Apakah anda lebih memilih laki-laki baik dan pintar dalam menjaga agamanya? ataukah anda lebih memilih laki-laki gaul seperti yang ada pada zaman sekarang?. Nah simak baik-baik dibawah ini !
Wanita, ia tidak terjaga akan tubuhnya dan auratnya. Ia mempunyai pacar, dan pacar secara islam memang tidak diwajibkan dan memang tidak ada anjuran dari ajarannya. Seperti halnya dari kaum anak remaja dan lain-lain, ia pacaran, wanita tersebut tidak bisa menjaga dalam auratnya, dan yang namnya laki-laki melihatnya, mungkin bisa dikatakan wajar ia kelabakan (nafsu), karena seorang manusia ia diberi dua sifat baik dan buruk, wanita juga sama, (tergantung imannya). Nah kembali pada soal pacaran, pada zaman sekarang yang namanya pacaran mereka tidak hanya saling bertemu dan berbicara biasa, melainkan kebanyakan berhubungan seperti suami istri (seperti yang sudah syah), meskipin mereka belum menikah. Bayangkan bila anda (wanita) dengan laki-laki tersebut tidak berjodoh atau laki-laki tersebut selingkuh (umpamanya) atau sebaliknya. Dan anda berjodoh dengan laki-laki lain, yang dipertanyakan adalah, apakah anda merasa kasihan atau sayang kepada suami anda kelak nanti dengan anda tidak bisa menjaga perhiasan anda?. Anda sudah berhubungan ketika pacaran, dan suami anda yang bela-bela memberi hadiah maskawain, nafkah, dan sebagainya, ia malah mendapat yang sudah basi (seperti halnya makanan tadi yang dibungkus atau tidaknya). Padahal suami anda nanti yang hanya tahu tentang anda, anda belum menikah sebelumnya dan masih muda, sudah terlihat menipu kemudaannya padahal dalamnya?.
Masalah aurat, aurat dan segala anggota tubuh kita diciptakan oleh Allah SWT. Ia menciptakan manusia seperti wanita dan laki-laki diberi peran dan keistimawaan khusus pada setiap keduanya. Dia harus selalu mensyukuri nikmatnya dengan menjaga sebaik-baik mungkin secara hukum dan aturan agama Islam. Banyak dalil agama, seperti pada ayat Al-Qur'an atau hadist Nabi yang menyinggung tentang pentingnya mengenakan pakaian agar menjaga dengan menutupi aurat pada bagian tubuhnya yang sebagai suatu perhiasan bagi orang yang menjadi haknya. Tentulah pantas yang dimaksud ajaran Islam, juga islam bukan sekdar mengajarkan agar menjaga aurat, akan tetapi mengenakan pakaian yang tidak harus berlebih-lebihan. Seperti halnya anda meskipun mempunyai harta dan mampu untuk membeli apapun (perhiasan dll), ia tidak seharusnya berlebih-lebihan dalam mengenakannya.

Dengan memakai pakaian dari sutra, berlapis emas, atau perak atau apapun itu yang termasuk barang mewah. Karena dengan anda begitu, seseorang yang tidak seperti anda yang bisa membeli apapun atau mampu, akan merasa iri dan merasa tersakiti. Oleh sebab itu Islam tidak memperbolehkan mengenaiakan pakaian yang berlebih-lebihan (serba-serbi). Berpakainan juga kita harus mengenakan pakaian yang layak dan  baik. Seperti anda jangan mengenakan pakaian yang bolong kotor, PD kemana-kemana, hhe yang sederhana-sederhana saja, karena islam memang sudah seharusnya sederhana dalam masalah materi meskipun anda itu orang mampu. 

Seperti halnya dalam suatu kewajiban kita, yaitu ibadah haji, umat islam diwajibakan untuk mengenakan pakain yang serba putih, dan kain tersebut tidak dijahit. Oleh karena itu, maksudna adalah agar setiap umat manusia, bahwa Allah SWT tidak memandang suatu keistimewaan dalam masalah warna, cara, dan kualitas pakaian (materi). Akan tetapi Allah memandang dengan menilai suatu amal perbuatannya.

Kesimpulannya adalah bahwa anda tidak boleh mengenakan pakaian yang tidak menutupi aurat dan mengenakan pakaian yang berlebih-lebihan. Oleh sebab itu anda tidak boleh menyepelakan masalah pakaian yang anda kenakan. Seperti "akh yang penting menutupi ! (walau dada ama puser terlihat), akh yang penting rapi !(walau dada, lengan, rok ukuran pendek), akh saya sudah menjaga dengan berkerudung ini kok (tetapi baju yang dikenakan agak ketat dibagian dada dan celana menjol ketat dibagian bokong + mekup yang tebal terlihat waw meski berkrudung "ingat wajah juga termasuk aurat bila anda memakai rias berlebihan atau berexpresi wew agar terlihat menawan / menggoda"), akh yang penting saya menjaga, tidak peduli mereka menilai apa dan mempunyai perasaan apaan(haswat) ! loo anda diperkosa gimana? naudhubilahimindalik. Juga anda harus mengenakan pakaian yang semestinya atau layak agar mencegah dari ejekan orang lain tentunya.

Sekian saja artikel yang menjelaskan masalah "Islam menilai pakaian". Semoga bermanfaat untuk anda khususnya bagi kaum wanita.
Ide dari : Sufi Funky

Kenapa Kita Harus Sabar?

Pada dasarnya, sabar adalah merupakan suatu ciri khas manusia, itu seperti yang dikatakan Imam Al-Gazali. Selain dikaruniai akal, manusia juga memiliki sebagian penyeimbang yaitu adalah hawa nafsu. Dan sabar terletak didalam hari yang lapang. Mahluk yang diciptakan oleh Allah SWT, yaitu binatang dan malaikat itu tidak perlu atau tidak memerlukan rasa sabar, melainkan karena bila binatang, mereka tidak mempunyai akal pikiran seperti halnya manusia, sedangkan kalau malaikat, mereka hanya dibekali kesucian dalam hatinya dan selalu cendrung beribadah kepada Allah SWT. Sedangkan bila manusia, itu mereka didampingi dua perasaan, yaitu nafsu dan sabar atau dibekali kesalahan dan kebaikan. Berbeda juga dengan iblis (setan), mereka dibekali dengan satu perasaan, yaitu nafsu saja atau maksudnya mereka selalu saja berbuat salah.

Kenapa Kita Harus Sabar

Sebagian manusia yang memiliki dua sifat tersebut, jagalah agar tidak diperbudak oleh hawa nafsu keinginan, haswat dan amarah serta kesalahan dengan meninggalakan segala jalan yang berliku-liku dan melalui segala pintu-pintu kesabaran. Jika seseorang kehilangan kesabaran yang dikendalikan oleh hati nurani yang jernih, maka akan muncul tindakan diluar kontrol seperti halnya tindakan diluar hati atau perasaan jernih dan akal pikiran yang bersih akan menyebabkan suatu hal yang membuat dirinya menyesal.

Untuk itulah, sifat penyabarlah kunci dari segala keburukan tersebut dan harus terus berusaha menanam serta memupuknya. Sabar dalam arti yang positif bisa menumbukan energi hidup yang semakin menantang. Sabar juga tidak berarti tanpa usaha atau tindakan saja, akan tetapi sabar adalah sebagai strategi untuk mengendalikan segala sesuatu yang menimbulkan munculnya hawa nafsu yaitu segala persoalan-persoalan didunia ini.

Dan dibawah ini adalah beberapa contoh sabar yang dapat di terapakan dalam segala persoalan hidup sebagai manusia beriman, yaitu :

  1. Sabar dalam menerima cobaan, yaitu bahwa cobaan adalah suatu kejadian yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya musibah dan lain-lain. Cobaan juga bisa diartikan seperti halnya kita mendapat rejeki, misalnya kita menang lomba, nah disitu anda apakah dengan diberikan rejeki begitu, apakah anda dapat bersykur ataukah tidak?. Untuk itu kebahagianpun harus memerlukan kesabaran agar kita tidak kebablasan atau agar kita bisa mengatasi segala apa-apa yang menggebu-gebu dalam hati.
  2. Sabar dalam suatu keinginan hawa nafsu, yaitu sering kali hawa nafsu selalu mengarahkan kepada perbuatan tercela atau dosa. Dengan kesabaranlah kita harus mengendalikannya. Seperti halnya contoh anda ingin sekali mempunyai motor merek anu dan motor itu mahal sekali, anda harus mempunyai uang banyak juga untuk membelinya, tetapi anda memang tidak mempunyai uang sama sekali atau sebagian saja, itu anda harus sabar dalam menghadapi segala keinginan dalam hati anda atau angan-angan agar anda tidak terjerumus kedalam perbuatan dosa, seperti halnya mencuri atau suatu tindakan apapun agar simotor yang anda impi-impikan dapat anda miliki.
  3. Sabar dalam taat kepada Allah SWT, yaitu dalam menjadi pribadi yang taat kepada Allah dalam menjalan segala perintahnya dan menjauhi larangannya, anda juga harus dibekali suatu kesabaran. Seperti halnya contoh anda itu selalu shallat dan taat kepada Allah, anda juga selalu berdoa setiap sesudah shallat, tetapi sama sekali tidak ada yang berubah pada diri anda dengan anda selalu miskin dan selalu di ejek-ejek temen atau olok-olok sama temen. Dengan demikian anda berfikir negatif dengan melakukan ibadah dan menjadi manusia yang taat, itu tidak ada gunaanya sama sekali, dan bahkan sampai anda meninggalkan apa-apa yang diperintahkan-Nya dan melakukan apa-apa yang dilarang-Nya. WAAAW itu sih tidak dibenarkan sama sekali sobat, melainkan anda harus senantiasa terus dan semakin rajin beribadah dan menjaga segala dari perbuatan dosa serta kunci dari tidak melakukan suatu perbuatan dosa yaitu dengan sifat sabar tentunya.
  4. Sabar dalam menyiarkan syariat Islam atau berdakwah, yaitu dengan berdakwah pun kita harus selalu bersabar dalam menjalankannya. Dengan kesabaran itulah anda akan bisa gampang diterima oleh orang yang anda kasi tau, seperti halnya anda punya temen tidak pernah beribadah, anda mengajak-ngajak kepadanya tetapi dia tidak pernah mau, untuk itu jangan anda caci maki bahwa dia kafir atau apaanlah. Oleh karna itu anda harus bersabar dalam mengajarkannya, serta memberitahunya agar segala usahanya akan lancar sesuati rencana.
  5. Sabar dalam membela diri dan memerangi diri, yaitu seperti contoh yang pertama dalam membela diri pada hinaan teman atau dalam cobaan fitnah, dengan sabarlah anda bisa menjalaninya agar anda selalu menjadi orang yang bijaksana dan agar diberi solusi atau jalan dari Allah SWT. Dan yang kedua dalam memerangi diri, seperti contoh anda seorang remaja, belum menikah, mungkin anda tau maksud saya, dengan rasa sabar anda akan terhindar dari sesuatu hal yang hina atau kotor. Atau seperti contoh lagi anda mempunyai suatu keinginan yang besar dan tak kunjung telaksanakan, anda juga harus selalu bersabar dan menjalaninya ditambah dengan doa agar anda diberi jalan serta dialancarkan apa yang anda harapkan.
  6. Sabar dalam pergaulan, yaitu seperti halnya contoh anda mempunyai teman baru, teman baru tersebut kurang cocok dalam sikap atau perilakunya. Atau mungkin teman kamu selalu berbuat dosa, seperti memium alkohol atau apapun, anda diajak dan anda berfikir bila tidak menurut anda akan dijauhi atau tidak disukai, dengan kesabaranlah kuncinya anda dalam menyikapinya dan bijaksana.
Pada kesimpulannya, sifat sabarlah yang akan membuat anda menjadi pribadi yang baik dan sifat sabar adalah suatu kunci kehidupan didunia. Dengan kesabaran juga, anda akan menjadi pribadi yang bijaksana, desangi oleh orang lain, diharapkan kehadiran anda, dan ditangisi kepergian anda.

Sekian saja dari saya, semoga Artikel saya yang berjudul "Kenapa Kita Harus Sabar?", menjadi manfaat buat anda, khususnya buat saya dan umumnya buat anda para sahabat blogger, hhe uda kayak berdakwah aja. Ya sudah, semoga anda bisa menjaga diri dari segala masalah dengan sikap sabar sobat, aminnn... !

Saturday, November 30, 2013

Macam-macam Perbuatan yang Harus dilakukan Pertaubatan

Pengertian Taubat
Taubat adalah orang-orang yang disebabkan merasa takut dirinya kepada Allah SWT, sehingga dosa-dosanya ditinggalkannya dengan menyadari bawah dia telah melakukan suatu kejelekan, dan segala macam kemaksiatan yang pernah dikerjakan telah disesalinya, dan kemudian dia mempunyai niat untuk tidak mengulanginya lagi dan tidak kembali melakukan suatu perbuatannya yang dilarang oleh Allah SWT, sebab ia sangat takut kepada-Nya.

Macam-macam Perbuatan yang Harus dilakukan Pertaubatan

Dibawah ini adalah macam-macam perbuatan yang harus dilakukan untuk bertaubat, yaitu :

  1. Syirik kepada Allah SWT, yaitu diantara dosa besar lainnya, dan yang paling susah untuk Allah ampuni atau susah mendapatkan ampunan dari-Nya, ia dinamakan Syirik. Syirik ialah suatu perbuatan yang menyekutukan Allah SWT, seperti halnya kita percaya kepada batu ali, jimat, dan sebagainya. Yang pada dasarnya, Syirik itu adalah suatu perbuatan yang menduakan Allah SWT. Dan bila ada orang yang melakukan dosa ini, hendaklah melakukan taubat agar diberikan ridho Allah, dan mendapatkan ampunan dari-Nya. Lalu jangan pernah melakukannya lagi perbuatan tersebut, karena bila kita sudah melakukan taubat dan melakukan perbuatan dosa itu lagi, itu akan membuat anda semakin berdosa atau sama saja mempermainkan Allah SWT.
  2. Kufur, yaitu selain perbuatan Syirik, Kufur juga disebut dengan dosa besar. Makna kufur pun tidak kalah hebatnya, karena dosa ini dapat menyesatkan perbuatan amal seseorang, sehingga akibat dari dosa ini dapat menyeret pelaku dosa kedalam neraka selama-lamanya. Tetapi, dosa ini pun masih ada peluang untuk melakukan Taubat kepada Allah SWT agar didapatkannya ampunan-Nya.
  3. Nifak, yaitu suatu penyakit hati yang telah bersarang didalamnya pada seseorang sehingga mengakibatkan suatu kepura-puraan oleh seseorang yang terjangkit tanpa disadarinya dan nampaknya penyakit ini sangat berbahaya terhadap lapisan masyarakat, kecuali dengan taubat, maka penyakit ini tidak ada obatnya. Jika seorang munafik itu sudah bertaubat haruslah dilepaskan dari sifat plin-plan dan berperang dengan teguh untuk menjaga dari dosa dan mempelajari agama Islam. Lalu dari setiap amal ibadahnya haruslah di ikhlaskan hanya untuk Allah semata.
  4. Fasik, yaitu merupakan suatu perbuatan yang keluar dari suatu kebenaran. Yaitu ia selalu melanggar akan perintah-Nya dan malah mendekati apa yang dilarang-Nya. Dan ada pula perbuatan yang berupa bid'ah, yaitu perbuatan pada suatu ajaran yang tidak murni. Perbuatan ini juga diharuskan untuk bertaubat kepada Allah agar anda tidak tersesat terhadap ajaran agam Islam.
  5. Zina dan Qodzaf, yaitu seseorang yang berbuat zina, maka wajib hukumnya untuk bertaubat. Perbuatan ini juga tidak kalah besarnya dengan dosa-dosa pada no. 1 dan 2. Perbuatan zina bila dilakukan terhadap laki-laki, maka ia haruslah berbuat baik terhadap suami si wanita tersebut setelah ia merasa ia salah dan beristigfar, lalu ia haruslah bersedekah kepada suami wanita tersebut. Dan apabila ia telah dihakimi, maka ia harus dihakimi dengan hukum hadnya. Sedangkan Wodzaf, yaitu perbuatan menuduh seseorang telah berbuat zina. Serta menuduh kepada seseorang sudah mengerjakan perzinaan tanpa adanya bukti atau saksi, maka perbuatan tersebut harus wajib untuk bertaubat. Dengan cara menyesali segala perbuatan tuduhannya kepada Allah SWT dan yang paling utama adalah kepada si orang yang kena tuduhan itu.
  6. Riba, yaitu perbuatan yang selalu mengahalalkan barang jual atau beli. Perbuatan ini juga mengandung suatu kebathilan dan dalam agama riba diharamkan oleh Allah SWT. Ia harus bertaubat dengan cara syara yang telah ditentukan, yaitu bunga dari perbuatan itu harus dikembalikan dan berhenti melakukan perbuatan itu selamanya.
  7. Berbuat Dzalim, yaitu perbuatan ini juga bisa saja terjadi pada diri kita sendiri atau terjadi kepada orang lain. Melanggar akan perintah Allah, mengerjakan apa-apa yang telah dilarang-Nya, itu sudah termasuk Dzalim terhadap diri sendiri. Perbuatan ini juga wajib untuk bertaubat dengan cara meninggalkan semua perbuatan dosanya dan diganti dengan suatu amalan yang benar, prilaku budi pekertinya diperbaiki, hanya kepada Allah SWT bergantung, dalam hatinya sangat merasa menyesal, pada dirinya berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan dosa, dan si orang tersebut akan nampak dari perbuatan taubatnya itu.

Jika semua tersebut (taubat) telah dikerjakan, alangkah indahnya dan bahagianya hidup kita. Dan kini kini bisa membangun kehidupan yang baru dan bersih dari segala suatu perbuatan dosa-dosa. Seseorang yang jauh dari perbuatan dosa-dosa dan selalu beribadah kepada Allah SWT akan nampak dari dirinya selalu tenang, bahagia, dan segala rijkinya akan mengalir dengan lancar.

Sekian saja dari saya, bila artikel ini sangat bermanfaat tolong anda bagikan kepada orang lain, teman atau kerabat dekat anda dengan menekan tombol share dibawah ini. Semoga bermanfaat, sekian dan terimakasih.

Wassalam...!

Thursday, November 28, 2013

Definisi Nifas dan Hukumnya Secara Islam

Definisi Nifas dan Hukumnya Secara Islam

Definisi Nifas
Nifas artinya melahirkan, sedangkan menurut syar'i artinya adalah kumpulan darah haidh selama masa mengandung yang akan keluar setelah sempurna melahirkan, baik anak yang dilahirkan itu hidup maupun mati. Jadi, yang dihukumi darah nifas adalah yang terpengaruh didalamnya ada empat (4) syarat, yaitu :
  1. Keluarnya darah setelah sempurnanya melahirkan. Jadi apapun yang keluar sebelum melahirkan, begitu pula yang keluar secara bersamaan dengan proses kelahiran, tidak dihukumi darah nifas, penjelasannya ada di bagian selanjutnya.
  2. Keluarnya darah sebelum berlalunya masa lima belas hari semenjak melahirkan dengan sempurna. Karena, jika darah itu keluar setelahnya, itu dinamakan darah haidh, jika memenuhi syarat, dan berarti dia tidak mengalami nifas.
  3. Antara dua darah tidak terpisahkan masa lima belas hari. Jadi, jika dipisahkan masa itu, darah yang keluar bukan darah nifas, melainkan darah haidh, jika memenuhi syarat.
  4. Darah yang keluar semuanya pada masa enam puluh (60) hari. Jadi, jika darah itu keluar setelah 60 hari, itu bukanlah darah nifas, melainkan itu darah Istihadhah.
Masa Nifas
Paling cepat atau singkat pada masa nifas adalah sekadar setetes, dan paling lamanya adalah 60 hari, sedangkan umumnya seorang wanita mengeluarkan darah nifas selama 40 hari, semua ini berdasarkan penelitian mendalam yang dilakukan Syafi'i RA. Masa nifas di hitung mulai setelah keluarnya tubuh bayi secara keseluruhan, bukan dihitungnya keluarnya darah, akan tetapi hukum nifas berlaku padanya setelah mengeluarkan darah. Sedangkan waktu antara lahirnya bayi dan keluarnya darah dihukumi masa suci, maka wajib baginya shalat, boleh dijama "dikumpuli oleh suami" dan sebagainya.

Contoh seorang ibu setelah melahirkan tidak mengeluarkan darah, satu hari setelah itu dia mengeluarkan darah, maka wajiib baginya melakukan shalat pada hari yang kosong dari darah dan boleh bagi suaminya untuk menggaulinya "jima" karena pada hari itu adalah masa suci ibu tersebut. Dan ada juga contoh lainya, seorang ibu setelah melahirkan tidak mengeluarkan darah sampai 10 hari, setelah itu dia mengeluarkan darah, maka 10 hari itu dihitung termasuk 60 hari, tetapi dihukumi masa suci. Hukum nifas ditetapkan setelah mengeluarkan darah, sehingga jika seumpama dia mengeluarkan darah lebih dari 50 hari, dihukumi istihadhah karena terhitung dari melahirkan lebih dari 60 hari.

Masa Suci antara Nifas dan Haidh
Sebagaimana masa suci antara dua haidh adalah 15 hari 15 malam, begitu juga dengan dua antara nifas dan haidh. Maka jika darah nifas berhenti selama 15 hari, lalu keluar darah lagi, nah darah yang kedua itu adalah disebut darah haidh, karena sudah dipisahkan pada masa 15 hari, dan jika masa yang kosong dari darah kurang 15 hari , darah itu masih disebut darah nifas, selama hal itu dalam masa nifas, yaitu pada masa waktu tenggang 60 hari dari melahirkan. Juga ada yang sebagiannya keluar bukan pada nifas, yang keluar dalam masa nifas dihukumi darah nifas sedangkan yang bukan pada masa itu, dihukumi masa haidh, jika memenuhi syarat. Untuk lebih jelasnya, silahkan baca contoh dibawah ini, yaitu :
  1. Jika ada seorang wanita yang baru melahirkan mengeluarkan darah selama sehari semalam, kemudian berhenti, dan keluar lagi setelah 15 hari, darah pertama disebut darah nifas, dan darah yang kedua itu dinamakan darah hadih, sedangkan hari-hari di antara keduanya adalah masa sucinya. Begitu sama sekali tidak mengeluarkan darah setelah melahirkan sampai lebih 15 hari, maka semuanya adalah masa sucinya, sedangkan darah yang keluar setelah itu dihikumi darah haidh.
  2. Jika seorang wanita mengeluarkan darah selama 55 hari setelah melahirkan, lalu setelah 10 hari mengeluarkan darah lagi, yang pada 55 itu semenjak sesudah melahirkan dinamakan darah nifas, sedangakn darah yang kedua yaitu tepatnya pada hari ke -55 dari melahirkan dinamakan darah haidh walaupun belum dipisah masa 15 hari, karena darah yang kedua keluar bukan pada masa nifas sehingga tidak disyaratkan pemisah antara keduanya masa 15 hari kosong dari darah.
Kapan Boleh Berkumpul ?
Jika seorang wanita yang mengeluarkan darah nifas mendapati darahnya berhenti, berarti dia telah suci "dapat dicek dengan memasukan kapas kedalam lubang kemaluanya dan bila kapas itu bersih dengan tanpa noda darah sedikitpun, maka dia telah dihikumi suci, baik terjadi setelah berlalu lebih singkatnya masa nifas, umumnya atau paling lamanya masa nifas". Bila mana dia telah dihukumi telah bebas dari masa nifas, boleh bagi suaminya untuk menyetubuhinya "jima". Tapi jika dia takut akan kembali darahnya, sunah untuk tidak melakukannya "bersetubuh". Dan jika setelah menyetubuhinya darahnya keluar lagi, itu tidak dikatakan berdosa kerena itu dinamakan tidak tahu atau dilakukan secara tidak sengaja.

Demikianlah Artikel mengenai Penjelasan NIFAS dan Hukumnya secara Islam. Semoga bermanfaat dan berguna, terutama bagi kaum wanita yang sudah menikah.

Wassalam !