Angkasa luar adalah suatu ruang hampa tidak bertepi dimana didalamnya terdapat banyak rahasia-rahasia yang masih belum bisa terungkap oleh ilmu pengetahuan manusia hingga saat ini. Segala susunan pada sebuah milyaran galaxy dan segala didalamnya bergerak dengan keselarasan.
Seperti halnya Galaxy Bimasakti, terdapat sebuah bintang raksasa yang didalamnya terdapat tatasurya kita. Dan kita akan bahas mengenai tatanan yang maha luas ini dari satu ujung ke ujung lainnnya. Kita mulai dari planet yang jaraknya sangat jauh dari jangkauan matahari, sampai planet yang jaraknya sangat dekat dari jangkauan matahari. Dibawah ini kita akan bahas semuanya termasuk planet bumi kita yang ajaib.
Pluto
Planet Pluto adalah sebuah planet terjauh dari matahari yang didalamnya hanya sebuah bongkahan batu dan udaranya yang sangat dingin. Pada suhu permukaanya mencapai minus 238 derajat celcius. Akibat dingin yang sedemikian membeku pada atmosfer planet ini, berubah menjadi bongkahan es yang mati. Dengan kata lain, tidak akan ada yang namanya sebuah kehidupan pada planet tersebut.
Neptunus
Planet Neptunus adalah planet kedua yang jauh dari jangkauan matahari. Planet tersebut juga disebut sebuah planet beku dengan suhu permukaan minus 218 derajat celcius. Atmosfernya terdiri atas hidrogen, helium, metana yang mengandung racun bagi kehidupan dengan kandungan metana beracun yang tinggi, menjadikan warna atmosfer planet tersebut berwarna biru. Sungguh planet yang mematikan yang selalu dipenuhi badai hebat berkecepatan 2000 km/jam.
Uranus
Planet Uranus adalah sebuah planet ke tingga terjauh dari matahari. Planet ini disebut juga dengan planet mati yang sebagian besar terdapat sebuah batu dan es. Perlu waktu 84 tahun bumi, bagi planet uranus untuk mengelilingi matahari. Pada Atmosfernya terdapat hidrogen, helium, dan metana sungguh mematikan bagi kehidupan makhluk hidup.
Saturnus
Planet Saturnus juga disebut planet terbesar kedua pada tatasurya kita. Saturnus dikenal dengan susunan cincin yang mengintarinya. Cincin tersebut terdiri dari gas, bebatuan, dan es. Planet tersebut juga secara keseluruhan terdiri atas gas, 75 persen hidrogen, dan 25 persen helium dengan kerapatan yang sangat rendah dari air.
Jupiter
Planet Jupiter adalah sebuah planet terbesar pada tatasurya kita yang didalamnya secara keseluruhan adalah gas. Ukuran dari sebuah planet ini lebih besar dengan ukuruan 318 kali lipat dari ukuran planet kita (Bumi). Dilihat dari jauh planet ini terdapat bintik merah besar adalah sebuah badai besar yang cukup untuk menelan dua planet bumi kita. Pada permukaan planet juga tidak ada sebuah daratan dengan suhu dingin yang luar biasa ditambah badai besar yang berlangsung ratusan tahun dan juga terdapat sebuah medan magnet yang dapat membinasakan makhluk hidup apapun.
Bulan Jupiter (IO)
Bulan yang terdapat planet Jupiter permukaanya diliputi sebuah gunung-gunung. IO sendiri menjadi semacam generator listrik selama bergerak melintasi planet jupiter. Dengan listrik bertegangan tinggi mencapai 4000 polt diantara dua kutubnya.
Mars
Planet Mars adalah sebuah planet yang dikenal sebagai plenet merah pada tatasurya kita. Atmosfernya terdapat sebuah racun yang sangat tinggi dengan kandungan karbon dioxida tinggi. Pada permukaanya penuh dengan sebuah kawah akibat timbukan dari meteor yang jatuh dari luar angkasa serta ngarai sepanjang ratusan kilometer. Warna merah pada tanahnya dengan diliputi angin kencang dan badai pasir yang berlangsung berbulan-bulan, makhluk hidup apapun tidak ada yang tahan dengan adanya keadaan cuaca seperti itu.
Venus
Planet Venus adalah sebuah planet yang berbeda dari planet sebelumnya. Pada permukaanya tidak dingin membeku seperti pada planet sebelumnya. Pada permukaanya terdapat suhu yang sangat panas dan cukup untuk memlelehkan timbal, suhun tersebut sekitar 450 derajat celcius. Atmosfernya yang sangat berat, yang tersusun atas karbon dioxida dengan tekanan atmosfer setara dibumi pada kedalaman 1km tekanan dibawah laut. Atmosfernya juga diliputi lapisan asam sulfat berketinggian ribuan meter. Karena atmosfernya diliputi dengan asam sulfat, planet tersebut selalu diguyur dengan hujan asam mematikan.
Merkurius
Planet Merkurius adalah sebuah planet petama yang lebih dekat dengan matahari. Planet tersebut berputar dengan sumbunya yang sangat lambat sehingga waktu siang dan malamnya amat panjang. Karena waktu siang dan malamnya panjang, belahan satu terlihat merah membara dan belahan satunya membeku. Permukaan semacam itu tidak akan dapat adanya sebuah makhluk hidup didalamnya.
Sebagaimana penjelasan singkat tadi telah menjelaskan untuk kita bahwa delapan dari sembilan planet pada tatasurya kita, dan seluruh 53 bulannya tidak dapat menyokong adanya kehidupan. Masing-masingnya adalah planet mati yang didalamnya hanya mengandung gas dan bebatuan.
Akan tetapi satu dari sembilang planet pada tatasurya kita, berbeda dengan delapan planet tadi, dikarenakan semua sifatnya yang berbeda. Dari atmosfer hingga susunan permukaanya, dari suhu hingga medan medan magnetnya, dan dari unsur pembentuk juga jaraknya dari matahari telah diciptakan secara tebaik untuk menopang kehidupan makhluk hidup. Planet tersebut adalah Bumi kita.
Planet Bumi, tidak seperti lainnya pada tatasurya kita. Planet ini dipenuhi dengan berbagai macam makhluk hidup. Terdapat keseimbangan yang paling selaras dalam kehidupan pada udara, laut dan daratan. Jutaan binatang laut, darat, udara semuanya dalam bentuk dan jenis dan sifat yang berbeda hidup bersama di planet bumi kita ini.
Keseimbangan yang luar biasa di planet bumi, dan semua keberadaan makhluk hidup didalamnya adalah suatu bukti keberadaan Sang Maha Pencipta Tuhan Semesta Alam, yaitu Allah Swt. Allah mengajak manusia untuk merenungkan semuanya pada sebuah ayat Al-qur'an (QS. Lukman, 31:10-11) yang berbunyi : "Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakan gunung-gunung (di permukaan bumi) supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu dan memperkembang biakan padanya segala macam-macam jenis bintang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam-macam tumbuh-tumbuhan yang baik. Inilah ciptaan Allah."
Kelangsungan hidup ini dimungkinan dengan keadaan khusus yang dirancang paling sesuai bagi kehidupan. Perubahan kecil pada kandungan yang ada dibumi, dapat mengakibatkan bencana besar. Namun tanpa adanya campur tangan dari luar (Allah), bencana semacam itu tidak akan dapat terjadi.
Bumi, diciptakan secara ajaib dan semua sifat-sifatnya yang istimewa yang tidak terhitung demi menjaga kelangsungan kehidupan di atasnya. Karena sifat-sifat ini, tidak seperti tetangganya delapan planet tadi, bimi menyediakan tempat yang luar biasa indahnya untuk hidup.
Pada sifat-sifatnya kita akan bahas dibawah ini :
Suhu Bumi
Suhu dan atmosfer adalah sebuah syarat penting dan utama bagi kelangsungan kahidupan. Plenat ini mempunyai suhu yang dapat dihuni dan sekaligus terdapat atmosfer yang dapat dihirup oleh makhluk hidup. Adanya kedua sifat ini ada, dikarenakan karena faktor tententu, yang memang sangat sesuai untuk keduanya. Salah satunya adalah jarak antara planet bumi dengan matahari. Jika saja jaraknya lebih dekat atau lebih jauh dari matahari, tidak akan dapat menopang kehidupan makhluk hidup.
Ketika seseorang memikirkan alam semesta secara keseluruhan, mendapatkan kosaran suhu seperti pada plenet lain, sungguh merupakan sesuatu yang tidak memungkinkan untuk bertahan hidup. Karena suhu di luar angkasa, berkias jutaan derajat celcius dibintang terpanas sampai nol mutlak yang setara dengan minus 273 derajat celcius. Dengan rentang suhu yang sedemikian yang sangat lebar, celah suhunya mendukung kehidupannya sangatlah tipis berbeda yang ada dalam planet bumi kita.
Ahli geologi F. Press dan R. Siever menyatakan bahwa : Kehidupan, sebagaimana kita ketahui, dapat berlangsung pada kisaran suhu yang amat sempit. Kisaran ini mungkin 1 atau 2 persen dari rentang suhu antara nol mutlak hingga suhu permukaan matahari. Kisaran suhu ini juga berkaitan dengan jumlah panas yang dipancarkan oleh matahari serta jarak antara planet bumi dan matahari. Berdasarkan perhitungan, pengurangan 10 persen pancaran energi matahari, akan mengakibatkan tertutupnya permukaan bumi oleh lapisan es dengan ketebalan bermeter-meter. Dan sebalinya, jika dinaikan sedikit saja pancaran energi matahari, semua makhluk hidup akan terpanggang dan mati.
Selain itu, suhu panas yang tersedia harus benar-benar merata menyebat keseluruh permukaan. Hal ini telah ditetapkan untuk memastikan bahwa hal ini benar-benar terjadi. Pada sumbu bumi dimiringkan pada sudut 23 derajat 27 menit terhadap bidang orbit bumi mengelilingi matahari. Kemiringan ini mencegah pemanasan berlebihan pada atmosfer di daerah antara kutub dan katulistiwa. Jika saja kemiringan itu tidak ada, kisaran suhu antara kutub dan katulistiwa akan lebih besar dari yang sekarang seperti daerah hangan tidak akan begitu hangan atau nyaman untuk dihuni oleh makhluk hidup.
Kecepatan bumi yang berputar pada sumbunya juga menjaga penyebaran panas agar tetap seimbang. Bumi melakukan satu putara penuh hingga 24 jam, sehingga menyebabkan pergantian siang dan malam yang cukup singkat. Karena singkat, perbedaan panas antara belahan yang terang, dan belahan yang gelap planet ini juga tidak berlebihan. Hal ini penting untuk dapat dipahami, dengan melihat contoh seperti pada planet terdekat dari matahari, yaitu planet Merkurius.
Keadaan permukaan bumi juga membantu menyebarkan panas secara merata dibumi. Ada perbedaan antara 100 derajat celcius antara wilayah kutub dan katulistiwa bumi. Jika perbedaan suhu sebesar itu terjadi di wilayah yang sama sekali datar, hasilnya adalah angin yang berkecapatan seribu kilometer perjam yang menyapu segala sesuatu yang dilaluinya. Selain itu, bumi juga dipenuhi penghalang pergerakan udara bersekala besar yang dapat disebabkan oleh perbedaan panas sebesar itu. Penghalang tersebut adalah barisan pegunungan.
Disaat yang sama, ada sejumlah sistem kendali otomatis yang membantu menjaga suhu atmosfer tetap dalam keseimbangan. Contohnya, ketika sebagian daerah terpanaskan, laju penguapan airnya meningkat, mendorong pembentukan awan, lalu awan tersebut memantulkan lebih banyak cahaya matahari kembali keruang angkasa, dan menyebabkan turunnya hujan, mencegah keadaan udara atau permukaan bumi mengalami pemanasan.
Masa Bumi dan Perisainya
Masa bumi tidak kurang pentingnya bagi kehidupan dibandingkan dengan jaraknya ke matahari, kecepatan berputarnya atau ciri permukaannya. Ketika mencermati planet-planet lainnya, kita dapat dikisaran masa yang sangat besar. Seperti pada planet Merkurius, ukurannya hanya 8 persen dari masa bumi, sementara jupiter ukurannya 718 kali lebih besar dari bumi. Dengan ukurannya yang sedang (pas), bila mana terlalu kecil akan mengakibatkan gravitasinya terlalu kecil mencegah gas-gas lepas ke ruang angkasa, dan tidak terlalu besar sehingga mengakibatkan gravitasinya akan menahan terlalu banyak atmosfer termasuk gas-gas berbahaya.
Selain pada Masanya, bagian dalam bumi juga dirancang khusus dan terdiri dari lapisan-lapisan berbagai ciri yang mengelilingi intinya. Lapisan-lapisan tersebut selalu bergerak dan membentuk medan magnet istimewa. Medan magnet ini berguna untuk menentukan arah kompas, bermanfaat untuk burung bermigrasi untuk menentukan arah tujuannya. Lebih jauhnya lagi, medan magnet yang membetang di atas atmosfer juga membentuk prisai untuk melindungi bumi dari serangan bahaya angkasa luar seperti halnya meteor, awan plasma matahari yang dibelokan oleh medan magnet ke arah kedua kutub dan partikel-partikelnya menghasilkan cahaya yang indah dilangit. Jika saja lapisan pelindung ini tidak ada, semua didalamnya akan musnah oleh radiasi berbahaya. Namun dengan medan magnet ini, yang dihasilkan dari inti bumi, bumi mempunyai prisai pelindung yang hebat. Sebagaimana telah di jelaskan pada Al-qur'an (QS. Al Anbiyaa 21:32) yang berbunyi : "Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya."
Susunan Atmosfer yang Sempurna
Ciri fisik bumi dari masa, struktur, suhu dan lainnya benar-benar sangat sesuai bagi kehidupan makhluk hidup. Namun ciri-ciri semacam itu saja tidak cukup untuk memungkinkan berlangsungnya bagi kehidupan makhluk hidup. Hal terpenting lainnnya adalah pada susunan atmosfernya. Sebagai contoh pada film fiksi ilmiah terkadang memberi pemahaman keliru pada masyarakat. Seperti film yang menceritakan penjelajahan luar angkasa, mereka menemukan sebuah planet secara acak, dan mendeteksinya dengan komputer bahwa atmosfernya bisa dihirup atau tidak. Setelah komputer melaporkan bahwa atmosfernya bisa dihirup, mereka tidak perlu memerlukan perlindungan lagi. Hal itu suatu yang tidak mungkin benar pada cerita film tersebut, karena kemungkinan planet lain memiliki atmosfer yang dapat kita hirup sungguh sangat kecil. Akan tetapi berbeda dengan planet bumi kita ini. Ini karena planet bumi kita sudah dirancang khusus untuk menopang kehidupan sejumlah hal pentingnya.
Atmosfer bumi tersusun atas 70 persen nitrogen, 21 persen oksigen, dan 1 persen karbon dioxida. Seperti halnya gas terpenting bagi kehidupan makhluk hidup yaitu oksigen. Oksigen sangat penting bagi kehidupan, karena gas ini dalam hampir semua reaksi kimia yang menghasilkan energi yang diperlukan oleh makhluk hidup kompleks seperti halnya manusia. Pada kadar oksigen udara yang kita hirup ditetapkan dengan sangat tepat. Dalam buku propesor biologi terkenal Michael J. Denton yang berjudul Nature's Destiny menyatakan bahwa "Dapatkan atmosfer anda mengandung lebih banyak oksigen namun tetap mendukung kehidupan ?, TIDAK !. Oksigen adalah unsur yang sangat mudah bereaksi. Bahkan kandungan oksigen di atmosfer yang sekarang, 21 persen, sangatlah mendekati batas atas yang aman bagi kehidupan pada suhu lingkungan. Kemungkinan terjadinya kebakaran hitan meningkat sebesar 70 persen untuk setiap kenaikan 1 persen kandungan oksigen dalam atmosfer. (The Free Press, 1998, Hal 121)." Kandungan oksigen di atmosfer yang berada tetap pada angka ini adalah hasil dari sistem daur ulang yang hebat. Makhluk hidup tetap menghirup oksigen, dan mengeluarkan karbon dioxida yang tidak dapat mereka hirup. Dan tumbuhan melakukan suatu yang berbeda, mereka menghirup karbon dioxida dan mengeluarkan oksigen. Tanpa kerja sama antara dua kelompok makhluk hidup ini, planet kita pastinya tidak akan dapat lagi dihuni. Misalnya, jika makhluk hidup hanya mengambil karbon dioxida dan mengeluarkan oksigen, maka atmosfer bumi akan lebih memudahkan terjadinya pembakaran. Sebaliknya, jika keduanya hanya memerlukan oksigen dan mengeluarkan karbon dioxida, kehidupan pastinya akan musnah saat semua oksigen sudah habis. Namun dengan keseimbangan yang sudah ditetapkan dengan sempurna, oksigen akan selalu pada kadarnya yang tepat bagi kehidupan. Keseimbangan yang dirancang tanpa kesalahan sedikitpun disetiap detiknya, hal ini dapat menunjukan ilmu dan kekuasan tidak terbatas dari penciptanya.
Sebagai contoh ayat al-qur'an menerangkan bahwa, Allah mengajak manusia untuk merenungkan kebenaran ini. "Tidakah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukan untuk (kepentingan) mu apa yang dilangit dan apa yang ada dibumi dan menyempurkan untuk mu nikmatNya lahir dan batin?.. (QS. Lukman. 31:20)."
Dalam sebuah buku akhli astronomi Hugn Ross PH. D yang berjudul Creator Cosmos, menerangkan bahwa :
Pluto
Planet Pluto adalah sebuah planet terjauh dari matahari yang didalamnya hanya sebuah bongkahan batu dan udaranya yang sangat dingin. Pada suhu permukaanya mencapai minus 238 derajat celcius. Akibat dingin yang sedemikian membeku pada atmosfer planet ini, berubah menjadi bongkahan es yang mati. Dengan kata lain, tidak akan ada yang namanya sebuah kehidupan pada planet tersebut.
Neptunus
Planet Neptunus adalah planet kedua yang jauh dari jangkauan matahari. Planet tersebut juga disebut sebuah planet beku dengan suhu permukaan minus 218 derajat celcius. Atmosfernya terdiri atas hidrogen, helium, metana yang mengandung racun bagi kehidupan dengan kandungan metana beracun yang tinggi, menjadikan warna atmosfer planet tersebut berwarna biru. Sungguh planet yang mematikan yang selalu dipenuhi badai hebat berkecepatan 2000 km/jam.
Uranus
Planet Uranus adalah sebuah planet ke tingga terjauh dari matahari. Planet ini disebut juga dengan planet mati yang sebagian besar terdapat sebuah batu dan es. Perlu waktu 84 tahun bumi, bagi planet uranus untuk mengelilingi matahari. Pada Atmosfernya terdapat hidrogen, helium, dan metana sungguh mematikan bagi kehidupan makhluk hidup.
Saturnus
Planet Saturnus juga disebut planet terbesar kedua pada tatasurya kita. Saturnus dikenal dengan susunan cincin yang mengintarinya. Cincin tersebut terdiri dari gas, bebatuan, dan es. Planet tersebut juga secara keseluruhan terdiri atas gas, 75 persen hidrogen, dan 25 persen helium dengan kerapatan yang sangat rendah dari air.
Jupiter
Planet Jupiter adalah sebuah planet terbesar pada tatasurya kita yang didalamnya secara keseluruhan adalah gas. Ukuran dari sebuah planet ini lebih besar dengan ukuruan 318 kali lipat dari ukuran planet kita (Bumi). Dilihat dari jauh planet ini terdapat bintik merah besar adalah sebuah badai besar yang cukup untuk menelan dua planet bumi kita. Pada permukaan planet juga tidak ada sebuah daratan dengan suhu dingin yang luar biasa ditambah badai besar yang berlangsung ratusan tahun dan juga terdapat sebuah medan magnet yang dapat membinasakan makhluk hidup apapun.
Bulan Jupiter (IO)
Bulan yang terdapat planet Jupiter permukaanya diliputi sebuah gunung-gunung. IO sendiri menjadi semacam generator listrik selama bergerak melintasi planet jupiter. Dengan listrik bertegangan tinggi mencapai 4000 polt diantara dua kutubnya.
Mars
Planet Mars adalah sebuah planet yang dikenal sebagai plenet merah pada tatasurya kita. Atmosfernya terdapat sebuah racun yang sangat tinggi dengan kandungan karbon dioxida tinggi. Pada permukaanya penuh dengan sebuah kawah akibat timbukan dari meteor yang jatuh dari luar angkasa serta ngarai sepanjang ratusan kilometer. Warna merah pada tanahnya dengan diliputi angin kencang dan badai pasir yang berlangsung berbulan-bulan, makhluk hidup apapun tidak ada yang tahan dengan adanya keadaan cuaca seperti itu.
Venus
Planet Venus adalah sebuah planet yang berbeda dari planet sebelumnya. Pada permukaanya tidak dingin membeku seperti pada planet sebelumnya. Pada permukaanya terdapat suhu yang sangat panas dan cukup untuk memlelehkan timbal, suhun tersebut sekitar 450 derajat celcius. Atmosfernya yang sangat berat, yang tersusun atas karbon dioxida dengan tekanan atmosfer setara dibumi pada kedalaman 1km tekanan dibawah laut. Atmosfernya juga diliputi lapisan asam sulfat berketinggian ribuan meter. Karena atmosfernya diliputi dengan asam sulfat, planet tersebut selalu diguyur dengan hujan asam mematikan.
Merkurius
Planet Merkurius adalah sebuah planet petama yang lebih dekat dengan matahari. Planet tersebut berputar dengan sumbunya yang sangat lambat sehingga waktu siang dan malamnya amat panjang. Karena waktu siang dan malamnya panjang, belahan satu terlihat merah membara dan belahan satunya membeku. Permukaan semacam itu tidak akan dapat adanya sebuah makhluk hidup didalamnya.
Sebagaimana penjelasan singkat tadi telah menjelaskan untuk kita bahwa delapan dari sembilan planet pada tatasurya kita, dan seluruh 53 bulannya tidak dapat menyokong adanya kehidupan. Masing-masingnya adalah planet mati yang didalamnya hanya mengandung gas dan bebatuan.
Akan tetapi satu dari sembilang planet pada tatasurya kita, berbeda dengan delapan planet tadi, dikarenakan semua sifatnya yang berbeda. Dari atmosfer hingga susunan permukaanya, dari suhu hingga medan medan magnetnya, dan dari unsur pembentuk juga jaraknya dari matahari telah diciptakan secara tebaik untuk menopang kehidupan makhluk hidup. Planet tersebut adalah Bumi kita.
Planet Bumi, tidak seperti lainnya pada tatasurya kita. Planet ini dipenuhi dengan berbagai macam makhluk hidup. Terdapat keseimbangan yang paling selaras dalam kehidupan pada udara, laut dan daratan. Jutaan binatang laut, darat, udara semuanya dalam bentuk dan jenis dan sifat yang berbeda hidup bersama di planet bumi kita ini.
Keseimbangan yang luar biasa di planet bumi, dan semua keberadaan makhluk hidup didalamnya adalah suatu bukti keberadaan Sang Maha Pencipta Tuhan Semesta Alam, yaitu Allah Swt. Allah mengajak manusia untuk merenungkan semuanya pada sebuah ayat Al-qur'an (QS. Lukman, 31:10-11) yang berbunyi : "Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakan gunung-gunung (di permukaan bumi) supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu dan memperkembang biakan padanya segala macam-macam jenis bintang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam-macam tumbuh-tumbuhan yang baik. Inilah ciptaan Allah."
Kelangsungan hidup ini dimungkinan dengan keadaan khusus yang dirancang paling sesuai bagi kehidupan. Perubahan kecil pada kandungan yang ada dibumi, dapat mengakibatkan bencana besar. Namun tanpa adanya campur tangan dari luar (Allah), bencana semacam itu tidak akan dapat terjadi.
Bumi, diciptakan secara ajaib dan semua sifat-sifatnya yang istimewa yang tidak terhitung demi menjaga kelangsungan kehidupan di atasnya. Karena sifat-sifat ini, tidak seperti tetangganya delapan planet tadi, bimi menyediakan tempat yang luar biasa indahnya untuk hidup.
Pada sifat-sifatnya kita akan bahas dibawah ini :
Suhu Bumi
Suhu dan atmosfer adalah sebuah syarat penting dan utama bagi kelangsungan kahidupan. Plenat ini mempunyai suhu yang dapat dihuni dan sekaligus terdapat atmosfer yang dapat dihirup oleh makhluk hidup. Adanya kedua sifat ini ada, dikarenakan karena faktor tententu, yang memang sangat sesuai untuk keduanya. Salah satunya adalah jarak antara planet bumi dengan matahari. Jika saja jaraknya lebih dekat atau lebih jauh dari matahari, tidak akan dapat menopang kehidupan makhluk hidup.
Ketika seseorang memikirkan alam semesta secara keseluruhan, mendapatkan kosaran suhu seperti pada plenet lain, sungguh merupakan sesuatu yang tidak memungkinkan untuk bertahan hidup. Karena suhu di luar angkasa, berkias jutaan derajat celcius dibintang terpanas sampai nol mutlak yang setara dengan minus 273 derajat celcius. Dengan rentang suhu yang sedemikian yang sangat lebar, celah suhunya mendukung kehidupannya sangatlah tipis berbeda yang ada dalam planet bumi kita.
Ahli geologi F. Press dan R. Siever menyatakan bahwa : Kehidupan, sebagaimana kita ketahui, dapat berlangsung pada kisaran suhu yang amat sempit. Kisaran ini mungkin 1 atau 2 persen dari rentang suhu antara nol mutlak hingga suhu permukaan matahari. Kisaran suhu ini juga berkaitan dengan jumlah panas yang dipancarkan oleh matahari serta jarak antara planet bumi dan matahari. Berdasarkan perhitungan, pengurangan 10 persen pancaran energi matahari, akan mengakibatkan tertutupnya permukaan bumi oleh lapisan es dengan ketebalan bermeter-meter. Dan sebalinya, jika dinaikan sedikit saja pancaran energi matahari, semua makhluk hidup akan terpanggang dan mati.
Selain itu, suhu panas yang tersedia harus benar-benar merata menyebat keseluruh permukaan. Hal ini telah ditetapkan untuk memastikan bahwa hal ini benar-benar terjadi. Pada sumbu bumi dimiringkan pada sudut 23 derajat 27 menit terhadap bidang orbit bumi mengelilingi matahari. Kemiringan ini mencegah pemanasan berlebihan pada atmosfer di daerah antara kutub dan katulistiwa. Jika saja kemiringan itu tidak ada, kisaran suhu antara kutub dan katulistiwa akan lebih besar dari yang sekarang seperti daerah hangan tidak akan begitu hangan atau nyaman untuk dihuni oleh makhluk hidup.
Kecepatan bumi yang berputar pada sumbunya juga menjaga penyebaran panas agar tetap seimbang. Bumi melakukan satu putara penuh hingga 24 jam, sehingga menyebabkan pergantian siang dan malam yang cukup singkat. Karena singkat, perbedaan panas antara belahan yang terang, dan belahan yang gelap planet ini juga tidak berlebihan. Hal ini penting untuk dapat dipahami, dengan melihat contoh seperti pada planet terdekat dari matahari, yaitu planet Merkurius.
Keadaan permukaan bumi juga membantu menyebarkan panas secara merata dibumi. Ada perbedaan antara 100 derajat celcius antara wilayah kutub dan katulistiwa bumi. Jika perbedaan suhu sebesar itu terjadi di wilayah yang sama sekali datar, hasilnya adalah angin yang berkecapatan seribu kilometer perjam yang menyapu segala sesuatu yang dilaluinya. Selain itu, bumi juga dipenuhi penghalang pergerakan udara bersekala besar yang dapat disebabkan oleh perbedaan panas sebesar itu. Penghalang tersebut adalah barisan pegunungan.
Disaat yang sama, ada sejumlah sistem kendali otomatis yang membantu menjaga suhu atmosfer tetap dalam keseimbangan. Contohnya, ketika sebagian daerah terpanaskan, laju penguapan airnya meningkat, mendorong pembentukan awan, lalu awan tersebut memantulkan lebih banyak cahaya matahari kembali keruang angkasa, dan menyebabkan turunnya hujan, mencegah keadaan udara atau permukaan bumi mengalami pemanasan.
Masa Bumi dan Perisainya
Masa bumi tidak kurang pentingnya bagi kehidupan dibandingkan dengan jaraknya ke matahari, kecepatan berputarnya atau ciri permukaannya. Ketika mencermati planet-planet lainnya, kita dapat dikisaran masa yang sangat besar. Seperti pada planet Merkurius, ukurannya hanya 8 persen dari masa bumi, sementara jupiter ukurannya 718 kali lebih besar dari bumi. Dengan ukurannya yang sedang (pas), bila mana terlalu kecil akan mengakibatkan gravitasinya terlalu kecil mencegah gas-gas lepas ke ruang angkasa, dan tidak terlalu besar sehingga mengakibatkan gravitasinya akan menahan terlalu banyak atmosfer termasuk gas-gas berbahaya.
Selain pada Masanya, bagian dalam bumi juga dirancang khusus dan terdiri dari lapisan-lapisan berbagai ciri yang mengelilingi intinya. Lapisan-lapisan tersebut selalu bergerak dan membentuk medan magnet istimewa. Medan magnet ini berguna untuk menentukan arah kompas, bermanfaat untuk burung bermigrasi untuk menentukan arah tujuannya. Lebih jauhnya lagi, medan magnet yang membetang di atas atmosfer juga membentuk prisai untuk melindungi bumi dari serangan bahaya angkasa luar seperti halnya meteor, awan plasma matahari yang dibelokan oleh medan magnet ke arah kedua kutub dan partikel-partikelnya menghasilkan cahaya yang indah dilangit. Jika saja lapisan pelindung ini tidak ada, semua didalamnya akan musnah oleh radiasi berbahaya. Namun dengan medan magnet ini, yang dihasilkan dari inti bumi, bumi mempunyai prisai pelindung yang hebat. Sebagaimana telah di jelaskan pada Al-qur'an (QS. Al Anbiyaa 21:32) yang berbunyi : "Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya."
Susunan Atmosfer yang Sempurna
Ciri fisik bumi dari masa, struktur, suhu dan lainnya benar-benar sangat sesuai bagi kehidupan makhluk hidup. Namun ciri-ciri semacam itu saja tidak cukup untuk memungkinkan berlangsungnya bagi kehidupan makhluk hidup. Hal terpenting lainnnya adalah pada susunan atmosfernya. Sebagai contoh pada film fiksi ilmiah terkadang memberi pemahaman keliru pada masyarakat. Seperti film yang menceritakan penjelajahan luar angkasa, mereka menemukan sebuah planet secara acak, dan mendeteksinya dengan komputer bahwa atmosfernya bisa dihirup atau tidak. Setelah komputer melaporkan bahwa atmosfernya bisa dihirup, mereka tidak perlu memerlukan perlindungan lagi. Hal itu suatu yang tidak mungkin benar pada cerita film tersebut, karena kemungkinan planet lain memiliki atmosfer yang dapat kita hirup sungguh sangat kecil. Akan tetapi berbeda dengan planet bumi kita ini. Ini karena planet bumi kita sudah dirancang khusus untuk menopang kehidupan sejumlah hal pentingnya.
Atmosfer bumi tersusun atas 70 persen nitrogen, 21 persen oksigen, dan 1 persen karbon dioxida. Seperti halnya gas terpenting bagi kehidupan makhluk hidup yaitu oksigen. Oksigen sangat penting bagi kehidupan, karena gas ini dalam hampir semua reaksi kimia yang menghasilkan energi yang diperlukan oleh makhluk hidup kompleks seperti halnya manusia. Pada kadar oksigen udara yang kita hirup ditetapkan dengan sangat tepat. Dalam buku propesor biologi terkenal Michael J. Denton yang berjudul Nature's Destiny menyatakan bahwa "Dapatkan atmosfer anda mengandung lebih banyak oksigen namun tetap mendukung kehidupan ?, TIDAK !. Oksigen adalah unsur yang sangat mudah bereaksi. Bahkan kandungan oksigen di atmosfer yang sekarang, 21 persen, sangatlah mendekati batas atas yang aman bagi kehidupan pada suhu lingkungan. Kemungkinan terjadinya kebakaran hitan meningkat sebesar 70 persen untuk setiap kenaikan 1 persen kandungan oksigen dalam atmosfer. (The Free Press, 1998, Hal 121)." Kandungan oksigen di atmosfer yang berada tetap pada angka ini adalah hasil dari sistem daur ulang yang hebat. Makhluk hidup tetap menghirup oksigen, dan mengeluarkan karbon dioxida yang tidak dapat mereka hirup. Dan tumbuhan melakukan suatu yang berbeda, mereka menghirup karbon dioxida dan mengeluarkan oksigen. Tanpa kerja sama antara dua kelompok makhluk hidup ini, planet kita pastinya tidak akan dapat lagi dihuni. Misalnya, jika makhluk hidup hanya mengambil karbon dioxida dan mengeluarkan oksigen, maka atmosfer bumi akan lebih memudahkan terjadinya pembakaran. Sebaliknya, jika keduanya hanya memerlukan oksigen dan mengeluarkan karbon dioxida, kehidupan pastinya akan musnah saat semua oksigen sudah habis. Namun dengan keseimbangan yang sudah ditetapkan dengan sempurna, oksigen akan selalu pada kadarnya yang tepat bagi kehidupan. Keseimbangan yang dirancang tanpa kesalahan sedikitpun disetiap detiknya, hal ini dapat menunjukan ilmu dan kekuasan tidak terbatas dari penciptanya.
Sebagai contoh ayat al-qur'an menerangkan bahwa, Allah mengajak manusia untuk merenungkan kebenaran ini. "Tidakah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukan untuk (kepentingan) mu apa yang dilangit dan apa yang ada dibumi dan menyempurkan untuk mu nikmatNya lahir dan batin?.. (QS. Lukman. 31:20)."
Dalam sebuah buku akhli astronomi Hugn Ross PH. D yang berjudul Creator Cosmos, menerangkan bahwa :
- Gravitasi Permukaan Bumi : Jika lebih kuat, atmosfer akan menahan terlalu banyak amonia dan metana. Dan jika lebih lemah, atmosfer planet ini akan kehilangan terlalu banyak air.
- Ketebalan Kerak Bumi : Jika lebih tebal, terlalu banyak oksigen akan dipindahkan dari atmosfer ke kerak bumi. Dan jika lebih tipis, aktifitas gunung berapi dan gempa akan terlalu besar.
- Masa Pada Perputaran Sumbu Bumi : Jika lebih lama, perbedaan suhu antara siang dan malam akan terlalu besar. Jika lebih pendek, kecepatan di atmosfer akan terlalu tinggi.
- Kandungan Ozon di Atmosfer : Jika lebih banyak, suhu permukaan bumi akan terlalu rendah. Dan jika lebih sedikit, suhu permukaan bumi akan terlalu tinggi, dan akan terlalu banyak radiasi sinar ultraviolet pada permukaan bumi.
- Aktifitas Gempa Bumi : Jika lebih besar, akan terlalu banyak makhluk hidup yang musnah. Dan jika terlalu kecil, zat-zat makanan didasar laut (yang berasal dari aliran sungai) tidak akan terdaur ulang kedaratan melalui pengangkatan tektonik.
"Referensi dari Video karya Harun Yahya"