Showing posts with label Geologi. Show all posts
Showing posts with label Geologi. Show all posts

Tuesday, June 23, 2015

Planet Bumi Kita Yang Ajaib

Angkasa luar adalah suatu ruang hampa tidak bertepi dimana didalamnya terdapat banyak rahasia-rahasia yang masih belum bisa terungkap oleh ilmu pengetahuan manusia hingga saat ini. Segala susunan pada sebuah milyaran galaxy dan segala didalamnya bergerak dengan keselarasan.

angkasa luar

Seperti halnya Galaxy Bimasakti, terdapat sebuah bintang raksasa yang didalamnya terdapat tatasurya kita. Dan kita akan bahas mengenai tatanan yang maha luas ini dari satu ujung ke ujung lainnnya. Kita mulai dari planet yang jaraknya sangat jauh dari jangkauan matahari, sampai planet yang jaraknya sangat dekat dari jangkauan matahari. Dibawah ini kita akan bahas semuanya termasuk planet bumi kita yang ajaib.

Pluto
Planet Pluto adalah sebuah planet terjauh dari matahari yang didalamnya hanya sebuah bongkahan batu dan udaranya yang sangat dingin. Pada suhu permukaanya mencapai minus 238 derajat celcius. Akibat dingin yang sedemikian membeku pada atmosfer planet ini, berubah menjadi bongkahan es yang mati. Dengan kata lain, tidak akan ada yang namanya sebuah kehidupan pada planet tersebut.

planer pluto

Neptunus
Planet Neptunus adalah planet kedua yang jauh dari jangkauan matahari. Planet tersebut juga disebut sebuah planet beku dengan suhu permukaan minus 218 derajat celcius. Atmosfernya terdiri atas hidrogen, helium, metana yang mengandung racun bagi kehidupan dengan kandungan metana beracun yang tinggi, menjadikan warna atmosfer planet tersebut berwarna biru. Sungguh planet yang mematikan yang selalu dipenuhi badai hebat berkecepatan 2000 km/jam.

planet neptunus

Uranus
Planet Uranus adalah sebuah planet ke tingga terjauh dari matahari. Planet ini disebut juga dengan planet mati yang sebagian besar terdapat sebuah batu dan es. Perlu waktu 84 tahun bumi, bagi planet uranus untuk mengelilingi matahari. Pada Atmosfernya terdapat hidrogen, helium, dan metana sungguh mematikan bagi kehidupan makhluk hidup.

planet uranus

Saturnus
Planet Saturnus juga disebut planet terbesar kedua pada tatasurya kita. Saturnus dikenal dengan susunan cincin yang mengintarinya. Cincin tersebut terdiri dari gas, bebatuan, dan es. Planet tersebut juga secara keseluruhan terdiri atas gas, 75 persen hidrogen, dan 25 persen helium dengan kerapatan yang sangat rendah dari air.

planet saturnus

Jupiter
Planet Jupiter adalah sebuah planet terbesar pada tatasurya kita yang didalamnya secara keseluruhan adalah gas. Ukuran dari sebuah planet ini lebih besar dengan ukuruan 318 kali lipat dari ukuran planet kita (Bumi). Dilihat dari jauh planet ini terdapat bintik merah besar adalah sebuah badai besar yang cukup untuk menelan dua planet bumi kita. Pada permukaan planet juga tidak ada sebuah daratan dengan suhu dingin yang luar biasa ditambah badai besar yang berlangsung ratusan tahun dan juga terdapat sebuah medan magnet yang dapat membinasakan makhluk hidup apapun.

planet jupiter


Bulan Jupiter (IO)
Bulan yang terdapat planet Jupiter permukaanya diliputi sebuah gunung-gunung. IO sendiri menjadi semacam generator listrik selama bergerak melintasi planet jupiter. Dengan listrik bertegangan tinggi mencapai 4000 polt diantara dua kutubnya.

Bulan Jupiter IO


Mars
Planet Mars adalah sebuah planet yang dikenal sebagai plenet merah pada tatasurya kita. Atmosfernya terdapat sebuah racun yang sangat tinggi dengan kandungan karbon dioxida tinggi. Pada permukaanya penuh dengan sebuah kawah akibat timbukan dari meteor yang jatuh dari luar angkasa serta ngarai sepanjang ratusan kilometer. Warna merah pada tanahnya dengan diliputi angin kencang dan badai pasir yang berlangsung berbulan-bulan, makhluk hidup apapun tidak ada yang tahan dengan adanya keadaan cuaca seperti itu.

planet mars

Venus
Planet Venus adalah sebuah planet yang berbeda dari planet sebelumnya. Pada permukaanya tidak dingin membeku seperti pada planet sebelumnya. Pada permukaanya terdapat suhu yang sangat panas dan cukup untuk memlelehkan timbal, suhun tersebut sekitar 450 derajat celcius. Atmosfernya yang sangat berat, yang tersusun atas karbon dioxida dengan tekanan atmosfer setara dibumi pada kedalaman 1km tekanan dibawah laut. Atmosfernya juga diliputi lapisan asam sulfat berketinggian ribuan meter. Karena atmosfernya diliputi dengan asam sulfat, planet tersebut selalu diguyur dengan hujan asam mematikan.

planet venus

Merkurius
Planet Merkurius adalah sebuah planet petama yang lebih dekat dengan matahari. Planet tersebut berputar dengan sumbunya yang sangat lambat sehingga waktu siang dan malamnya amat panjang. Karena waktu siang dan malamnya panjang, belahan satu terlihat merah membara dan belahan satunya membeku. Permukaan semacam itu tidak akan dapat adanya sebuah makhluk hidup didalamnya.
planet merkurius

Sebagaimana penjelasan singkat tadi telah menjelaskan untuk kita bahwa delapan dari sembilan planet pada tatasurya kita, dan seluruh 53 bulannya tidak dapat menyokong adanya kehidupan. Masing-masingnya adalah planet mati yang didalamnya hanya mengandung gas dan bebatuan.

Akan tetapi satu dari sembilang planet pada tatasurya kita, berbeda dengan delapan planet tadi, dikarenakan semua sifatnya yang berbeda. Dari atmosfer hingga susunan permukaanya, dari suhu hingga medan medan magnetnya, dan dari unsur pembentuk juga jaraknya dari matahari telah diciptakan secara tebaik untuk menopang kehidupan makhluk hidup. Planet tersebut adalah Bumi kita.


planet bumi


Planet Bumi, tidak seperti lainnya pada tatasurya kita. Planet ini dipenuhi dengan berbagai macam makhluk hidup. Terdapat keseimbangan yang paling selaras dalam kehidupan pada udara, laut dan daratan. Jutaan binatang laut, darat, udara semuanya dalam bentuk dan jenis dan sifat yang berbeda hidup bersama di planet bumi kita ini.

Keseimbangan yang luar biasa di planet bumi, dan semua keberadaan makhluk hidup didalamnya adalah suatu bukti keberadaan Sang Maha Pencipta Tuhan Semesta Alam, yaitu Allah Swt. Allah mengajak manusia untuk merenungkan semuanya pada sebuah ayat Al-qur'an (QS. Lukman, 31:10-11) yang berbunyi : "Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakan gunung-gunung (di permukaan bumi) supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu dan memperkembang biakan padanya segala macam-macam jenis bintang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam-macam tumbuh-tumbuhan yang baik. Inilah ciptaan Allah."

Kelangsungan hidup ini dimungkinan dengan keadaan khusus yang dirancang paling sesuai bagi kehidupan. Perubahan kecil pada kandungan yang ada dibumi, dapat mengakibatkan bencana besar. Namun tanpa adanya campur tangan dari luar (Allah), bencana semacam itu tidak akan dapat terjadi.

Bumi, diciptakan secara ajaib dan semua sifat-sifatnya yang istimewa yang tidak terhitung demi menjaga kelangsungan kehidupan di atasnya. Karena sifat-sifat ini, tidak seperti tetangganya delapan planet tadi, bimi menyediakan tempat yang luar biasa indahnya untuk hidup.

Pada sifat-sifatnya kita akan bahas dibawah ini :

Suhu Bumi
Suhu dan atmosfer adalah sebuah syarat penting dan utama bagi kelangsungan kahidupan. Plenat ini mempunyai suhu yang dapat dihuni dan sekaligus terdapat atmosfer yang dapat dihirup oleh makhluk hidup. Adanya kedua sifat ini ada, dikarenakan karena faktor tententu, yang memang sangat sesuai untuk keduanya. Salah satunya adalah jarak antara planet bumi dengan matahari. Jika saja jaraknya lebih dekat atau lebih jauh dari matahari, tidak akan dapat menopang kehidupan makhluk hidup.

Ketika seseorang memikirkan alam semesta secara keseluruhan, mendapatkan kosaran suhu seperti pada plenet lain, sungguh merupakan sesuatu yang tidak memungkinkan untuk bertahan hidup. Karena suhu di luar angkasa, berkias jutaan derajat celcius dibintang terpanas sampai nol mutlak yang setara dengan minus 273 derajat celcius. Dengan rentang suhu yang sedemikian yang sangat lebar, celah suhunya mendukung kehidupannya sangatlah tipis berbeda yang ada dalam planet bumi kita.

Ahli geologi F. Press dan R. Siever menyatakan bahwa : Kehidupan, sebagaimana kita ketahui, dapat berlangsung pada kisaran suhu yang amat sempit. Kisaran ini mungkin 1 atau 2 persen dari rentang suhu antara nol mutlak hingga suhu permukaan matahari. Kisaran suhu ini juga berkaitan dengan jumlah panas yang dipancarkan oleh matahari serta jarak antara planet bumi dan matahari. Berdasarkan perhitungan, pengurangan 10 persen pancaran energi matahari, akan mengakibatkan tertutupnya permukaan bumi oleh lapisan es dengan ketebalan bermeter-meter. Dan sebalinya, jika dinaikan sedikit saja pancaran energi matahari, semua makhluk hidup akan terpanggang dan mati.

Selain itu, suhu panas yang tersedia harus benar-benar merata menyebat keseluruh permukaan. Hal ini telah ditetapkan untuk memastikan bahwa hal ini benar-benar terjadi. Pada sumbu bumi dimiringkan pada sudut 23 derajat 27 menit terhadap bidang orbit bumi mengelilingi matahari. Kemiringan ini mencegah pemanasan berlebihan pada atmosfer di daerah antara kutub dan katulistiwa. Jika saja kemiringan itu tidak ada, kisaran suhu antara kutub dan katulistiwa akan lebih besar dari yang sekarang seperti daerah hangan tidak akan begitu hangan atau nyaman untuk dihuni oleh makhluk hidup.

Kecepatan bumi yang berputar pada sumbunya juga menjaga penyebaran panas agar tetap seimbang. Bumi melakukan satu putara penuh hingga 24 jam, sehingga menyebabkan pergantian siang dan malam yang cukup singkat. Karena singkat, perbedaan panas antara belahan yang terang, dan belahan yang gelap planet ini juga tidak berlebihan. Hal ini penting untuk dapat dipahami, dengan melihat contoh seperti pada planet terdekat dari matahari, yaitu planet Merkurius.

Keadaan permukaan bumi juga membantu menyebarkan panas secara merata dibumi. Ada perbedaan antara 100 derajat celcius antara wilayah kutub dan katulistiwa bumi. Jika perbedaan suhu sebesar itu terjadi di wilayah yang sama sekali datar, hasilnya adalah angin yang berkecapatan seribu kilometer perjam yang menyapu segala sesuatu yang dilaluinya. Selain itu, bumi juga dipenuhi penghalang pergerakan udara bersekala besar yang dapat disebabkan oleh perbedaan panas sebesar itu. Penghalang tersebut adalah barisan pegunungan.

Disaat yang sama, ada sejumlah sistem kendali otomatis yang membantu menjaga suhu atmosfer tetap dalam keseimbangan. Contohnya, ketika sebagian daerah terpanaskan, laju penguapan airnya meningkat, mendorong pembentukan awan, lalu awan tersebut memantulkan lebih banyak cahaya matahari kembali keruang angkasa, dan menyebabkan turunnya hujan, mencegah keadaan udara atau permukaan bumi mengalami pemanasan.

Masa Bumi dan Perisainya
Masa bumi tidak kurang pentingnya bagi kehidupan dibandingkan dengan jaraknya ke matahari, kecepatan berputarnya atau ciri permukaannya. Ketika mencermati planet-planet lainnya, kita dapat dikisaran masa yang sangat besar. Seperti pada planet Merkurius, ukurannya hanya 8 persen dari masa bumi, sementara jupiter ukurannya 718 kali lebih besar dari bumi. Dengan ukurannya yang sedang (pas), bila mana terlalu kecil akan mengakibatkan gravitasinya terlalu kecil mencegah gas-gas lepas ke ruang angkasa, dan tidak terlalu besar sehingga mengakibatkan gravitasinya akan menahan terlalu banyak atmosfer termasuk gas-gas berbahaya.

Selain pada Masanya, bagian dalam bumi juga dirancang khusus dan terdiri dari lapisan-lapisan berbagai ciri yang mengelilingi intinya. Lapisan-lapisan tersebut selalu bergerak dan membentuk medan magnet istimewa. Medan magnet ini berguna untuk menentukan arah kompas, bermanfaat untuk burung bermigrasi untuk menentukan arah tujuannya. Lebih jauhnya lagi, medan magnet yang membetang di atas atmosfer juga membentuk prisai untuk melindungi bumi dari serangan bahaya angkasa luar seperti halnya meteor, awan plasma matahari yang dibelokan oleh medan magnet ke arah kedua kutub dan partikel-partikelnya menghasilkan cahaya yang indah dilangit. Jika saja lapisan pelindung ini tidak ada, semua didalamnya akan musnah oleh radiasi berbahaya. Namun dengan medan magnet ini, yang dihasilkan dari inti bumi, bumi mempunyai prisai pelindung yang hebat. Sebagaimana telah di jelaskan pada Al-qur'an (QS. Al Anbiyaa 21:32) yang berbunyi : "Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya."

Susunan Atmosfer yang Sempurna
Ciri fisik bumi dari masa, struktur, suhu dan lainnya benar-benar sangat sesuai bagi kehidupan makhluk hidup. Namun ciri-ciri semacam itu saja tidak cukup untuk memungkinkan berlangsungnya bagi kehidupan makhluk hidup. Hal terpenting lainnnya adalah pada susunan atmosfernya. Sebagai contoh pada film fiksi ilmiah terkadang memberi pemahaman keliru pada masyarakat. Seperti film yang menceritakan penjelajahan luar angkasa, mereka menemukan sebuah planet secara acak, dan mendeteksinya dengan komputer bahwa atmosfernya bisa dihirup atau tidak. Setelah komputer melaporkan bahwa atmosfernya bisa dihirup, mereka tidak perlu memerlukan perlindungan lagi. Hal itu suatu yang tidak mungkin benar pada cerita film tersebut, karena kemungkinan planet lain memiliki atmosfer yang dapat kita hirup sungguh sangat kecil. Akan tetapi berbeda dengan planet bumi kita ini. Ini karena planet bumi kita sudah dirancang khusus untuk menopang kehidupan sejumlah hal pentingnya.

Atmosfer bumi tersusun atas 70 persen nitrogen, 21 persen oksigen, dan 1 persen karbon dioxida. Seperti halnya gas terpenting bagi kehidupan makhluk hidup yaitu oksigen. Oksigen sangat penting bagi kehidupan, karena gas ini dalam hampir semua reaksi kimia yang menghasilkan energi yang diperlukan oleh makhluk hidup kompleks seperti halnya manusia. Pada kadar oksigen udara yang kita hirup ditetapkan dengan sangat tepat. Dalam buku propesor biologi terkenal Michael J. Denton yang berjudul Nature's Destiny menyatakan bahwa "Dapatkan atmosfer anda mengandung lebih banyak oksigen namun tetap mendukung kehidupan ?, TIDAK !. Oksigen adalah unsur yang sangat mudah bereaksi. Bahkan kandungan oksigen di atmosfer yang sekarang, 21 persen, sangatlah mendekati batas atas yang aman bagi kehidupan pada suhu lingkungan. Kemungkinan terjadinya kebakaran hitan meningkat sebesar 70 persen untuk setiap kenaikan 1 persen kandungan oksigen dalam atmosfer. (The Free Press, 1998, Hal 121)."  Kandungan oksigen di atmosfer yang berada tetap pada angka ini adalah hasil dari sistem daur ulang yang hebat. Makhluk hidup tetap menghirup oksigen, dan mengeluarkan karbon dioxida yang tidak dapat mereka hirup. Dan tumbuhan melakukan suatu yang berbeda, mereka menghirup karbon dioxida dan mengeluarkan oksigen. Tanpa kerja sama antara dua kelompok makhluk hidup ini, planet kita pastinya tidak akan dapat lagi dihuni. Misalnya, jika makhluk hidup hanya mengambil karbon dioxida dan mengeluarkan oksigen, maka atmosfer bumi akan lebih memudahkan terjadinya pembakaran. Sebaliknya, jika keduanya hanya memerlukan oksigen dan mengeluarkan karbon dioxida, kehidupan pastinya akan musnah saat semua oksigen sudah habis. Namun dengan keseimbangan yang sudah ditetapkan dengan sempurna, oksigen akan selalu pada kadarnya yang tepat bagi kehidupan. Keseimbangan yang dirancang tanpa kesalahan sedikitpun disetiap detiknya, hal ini dapat menunjukan ilmu dan kekuasan tidak terbatas dari penciptanya.

Sebagai contoh ayat al-qur'an menerangkan bahwa, Allah mengajak manusia untuk merenungkan kebenaran ini. "Tidakah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukan untuk (kepentingan) mu apa yang dilangit dan apa yang ada dibumi dan menyempurkan untuk mu nikmatNya lahir dan batin?.. (QS. Lukman. 31:20)."

Dalam sebuah buku akhli astronomi Hugn Ross PH. D yang berjudul Creator Cosmos, menerangkan bahwa :
  • Gravitasi Permukaan Bumi : Jika lebih kuat, atmosfer akan menahan terlalu banyak amonia dan metana. Dan jika lebih lemah, atmosfer planet ini akan kehilangan terlalu banyak air.
  • Ketebalan Kerak Bumi : Jika lebih tebal, terlalu banyak oksigen akan dipindahkan dari atmosfer ke kerak bumi. Dan jika lebih tipis, aktifitas gunung berapi dan gempa akan terlalu besar.
  • Masa Pada Perputaran Sumbu Bumi : Jika lebih lama, perbedaan suhu antara siang dan malam akan terlalu besar. Jika lebih pendek, kecepatan di atmosfer akan terlalu tinggi.
  • Kandungan Ozon di Atmosfer : Jika lebih banyak, suhu permukaan bumi akan terlalu rendah. Dan jika lebih sedikit, suhu permukaan bumi akan terlalu tinggi, dan akan terlalu banyak radiasi sinar ultraviolet pada permukaan bumi.
  • Aktifitas Gempa Bumi : Jika lebih besar, akan terlalu banyak makhluk hidup yang musnah. Dan jika terlalu kecil, zat-zat makanan didasar laut (yang berasal dari aliran sungai) tidak akan terdaur ulang kedaratan melalui pengangkatan tektonik.
Keseimbangan ini yang telah kita sebutkan sedikit saja sekali lagi menunjukan bahwa matrealisme yang menyatakan alam semesta tercipta dengan sendirinya tanpa sengaja adalah suatu kebohongan besar. Segala bukti-bukti yang telah di ungkap ilmu pengetahuan menunjukan bahwa Allah telah menciptakan alam semesta dan segala isinya (makhluk hidup). Sebagai manusia kita wajib untuk merenungkan hal ini dan bersyukur pada Nya, yang menciptakan dirinya dan seluruh alam semesta. Seperti halnya yang ada dalam ayat al-qur'an, yang berbunyi "Allahlah yang menjadikan bumi bagimu tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi rizki dengan sebahagian yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah Tuhanmu, Maha Agung Allah, Tuhan Semesta Alam. (QS. Al Mu min. 40:64)."

"Referensi dari Video karya Harun Yahya"

Tuesday, April 8, 2014

Beberapa Hal Yang Harus di Perhatikan Dalam Menggunakan Alat Theodolite

Pengertian Ilmu Ukur Tambang
Ilmu Ukur Tambang adalah ilmu yang mempelajari suatu kegiatan pengukuran pada permukaan bumi. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara, dan tergantung pada tingkat ketelitian yang diinginkan dan kebutuhan.Pada pengukuran rencana bangunan, cukup hanya dilakukan dengan meteran, begitu juga sama dengan pembuatan tanggul. Sedangkan dalam pembuatan Peta Topografi dan situasi digunakan alat optik yang sering dikenal dengan nama "Pesawat Ukur".

Yang Harus di Perhatikan Dalam Penggunaan Theodolite

Hal yang Harus Diperhatikan
  1. Menyediakan alat penerangan seperti halnya lampu dan sebagainya, yang berguna untuk memberikan cahaya pada ruangan bawah tanah dan membantu melancarkan pembacaan benang silang.
  2. Daerah atau ruang pengukuran tak sebebas seperti pengukuran di permukaan sehingga lebih sulit dalam pemasangan instrumen maupun dalam pelaksanaan pengukuran.
  3. Digunakan Plumbobs jika tinggi lubang bukaan tidak memungkinkan untuk didirikan rambu ukur.
  4. Kelembaban dan aliran air menyebabkan permukaan lensa instrumen mudah mengembun sehingga perlu perawatan khusus terhadap instrumen. Kelembaban dan aliran air tersebut juga berpengaruh terhadap alat ukur yang lainnya seperti pita ukur, rambu ukur, dan lainnya.
  5. Adanya pengaruh-pengaruh magnetik seperti dari rel, muck sheets, dan magnetik dari bijih.
Menggunakan Theodolite
Dalam menggunakan Alat Theodolite, dalam melakukan pengukurannya, dilakukan untuk mendapatkan bayangan keadaan lapangan dengan cara menentukan tempat titik-titik diatas permukaan bumi. Untuk mendapatkan hubungan antara dua titik, baik hubungan horizontal (mendatar) maupun hubungan tegak (vertikal) diperlukan sudut-sudut yang harus diukur dilapangan. Selain itu, untuk hubungan mendatar diperlukan sudut yang mendatar dan untuk hubungan tegak diperlukan sudut vertikal pula. Sudut mendatar diukur lingkaran yang terletak mendatar dan sudut vertikal diukur pada lingkaran yang tegak lurus. Serta sudut mendatar dan sudut vertikal diukur dengan alat ukur sudut yang dikenal dengan nama theodolit.

Bagian-bagian Alat Ukur
  1. Teropong, terdiri dari lensa obydctif, okuler dan lensa diafragma.
  2. Nivo kotak dan nivo tabung.
  3. Visir
  4. Sekrup pengatur terdiri dari sekrup pengatur datar. sekrup geser horisontal, sekrup geser vertikal, sekrup penguat dan pengunci horisontal sebanyak dua buah berfungsi untuk mengunci lingkaran horisontal dan sekrup pengunci vertikal.
  5. Alat pembidik unting-unting.
  6. Nonius, berfungsi sebagai alat bantu untuk membaca lingkaran horizontal dan lingkaran vertical.
  7. Cermin, berfungsi untuk memantulkan cahaya sinar matahari ke dalam instrumen sehingga pemabacaan sudut horisontal dan vertikal terlihat lebihjelas.
  8. Alat-alat bantu lainnya adalah statif., unting-unting, patok, rol, meter bak ukur (rambu) dan payung.
Pengaturan alat ukur Theodolit
  1. Letakkan Statif (kaki tiga) di atas patok, usahakan lempengan logam dalam keadaan datar, kaki statif diatur sesuai dengan tinggi si pengukur / praktikan.
  2. Pasanglah alat Theodolit di atas statif, usahakan unting-unting membentuk garis lurus pad a patok.
  3. Levelkan alat theodolit (palt bagian bawah) dengan bantuan nivo kotak dan nivo tabung, dengan menggunakan tiga buah sekrup penyetel, tempatkan gelembung di tengah-tengah nivo kotak dan nivo tabung.
  4. Ukurlah tinggi alat dengan menggunakan rol meter dan catat pada tabel.
Pengukuran Dengan Alat Theodolit
  1. Arahkan teropong pada patok belakang, lalu lakukanlah pengukuran dalam keadaan biasa (nonius berada disebelah kanan lensa okuler), untuk memudahkan perhitungan usahakan pembacaan benang silang tengah sama dengan tinggi alat, lalu baca benang atas dan benang bawah.
  2. Kemudian kunci dan baca sudut horisontal dan sudut vertikal melalui nonius,
  3. Putarlah teropong searah jarura jam, kemudian balik hingga kembali teropong menghadap pada patok yang telah dibidik sebelumnya, lakukanlah pembacaan sudut horisontai dalam keadaan biasa.
  4. Tempatkan bak ukur/rambu pada titik yang dianggap mewakili untuk pengukuran detail, bacalah benang atas, tengah dan bawah (lihat gambar).
  5. Bidiklah / arahkan teropong ke patok muka, dalam keadaan biasa dan luar biasa, demikian selanjutnya dilakukan pengukuran pada titik patok berikutnya secara berurutan seperti yang telah disebutkan di atas.
Pengolahan Data Hasii Pengukuran

a. Jarak Datar (d), dapat diperoleh dengan menggunakan rumus seperti pada halaman berikut :

D = (BA-BB) x 100 sin2 Z
Dimana : D = Jarak datar
BA = Benang atas
BB = Benang bawah
Z = Zenit/'sudut vertical
Pembacaan sudut Hr. P1- P2 = 162° 40' 30" (FS)
Sudut lurus P0P1P2 = bacaan ke muka (FS) - bacaan kesudut belakang (BS)
Sudut lurus P0P1P2 = 162° 40' 30" - 085° 20' 15 "
Sudut lurus P1P2 (azimuth)
= SJ. P0-P1 + SL. P0P1P2 -180°
= (45°+ 180°) + 77° 20' 15" -180
= 121°20'15"

b. Selisih koordinat ( Ax dan Ay )

= d sin a
= d cos a
= selisih absis
= selisih ordinat
d = jarak horisontal
a = sudut jurusan (azimuth)

c. Beda tinggi (&H)

= (BA-BB) x 100 x cos Z + TA-BT
dimana : = beda tinggi
TA = tinggi alat theodolit
BT = benangtengah
Ketinggian = ketinggian titik + beda tinggi

Pengkoreksian (Koreksi).

a. Koreksi sudut
Sebelum menghitung sudut jurusan, terlebih dahulu dilakukan koreksi sudut terutama pada pengukuran poligon tertutup.

Contoh polygon tertutup :

ü Koreksi dilakukan dengan menggunakan rumus :
∑ β = ( n + 2 ) x180° ± koreksi, dimana
β = sudut lurus, sudut luar.
Ø Koreksi selisih koordinat pada poligon tertutup sebagai •berikut
Koreksi f(x) = ± ∑
ü Koreksi masing-masing sisi poligon :
F’(X) = x f (x)

Dimana, D = jarak absis antara dua titik
∑ D = jumlah jarak absis
sehingga selisih absis (Ax') terkoreksi :
x' = x ± f’ (x)

Pengeplotan atau Penggambaran pada Peta
Beberapa hal-hal yang perlu harus diperhatikan pada tahap pengeplotan dan penggambaran pada
peta yaitu sebagai berikut :
  1. Skala peta, tentukan skala peta terlebih dahulu sebelum memplot data.
  2. pengukuran di atas kertas gambar. Besamya skala ditentukan oleh kegunaan peta yang alcan digambar.
  3. Letakkan titik poligon pertama sedemikian rupa, sehingga seniua titik-titik yang saudara ukur di lapangan dapat diplotkan ke bidang /' kertas gambar.
  4. Mulailah memplot titik poligon pertama, diteruskan dengan titik polygon berikutnya hingga terbentuk poligon tertutup.
  5. Plot titik-titik detail sekaligus dengan ketinggiannya.
  6. Tariklah garis ketinggian (kontur) dengan menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama.
Tahap Konstruksi dan Tanggung Jawab Surveyor
Beberapa hal yang harus dipertanggung jawabkan sebagai tugas Surveyor tambang, yaitu sebagai berikut :
  1. Menentukan kembali posisi di lapangan (setting out) semua elemen geometris dari perencanaan.
  2. Mengawasi ketepatan pelaksanaan konstruksi baik konstruksi di atas permukaan maupun di bawah tanah.
Beberapa yang harus didilakukan pada tugas sebagai Surveyor, yaitu sebagai berikut :
  1. Melakukan survey dan membuat peta topografi permukaan bumi serta bawah tanah untuk kelengkapan penambangan dan memecahkan berbagai soal dalam penambangan.
  2. Membuat laporan dari pekerjaan (pembukaan, kemajuan penambangan), cadangan bahan galian, serta kehilangan mineral dalam penambangan.
  3. Membuat garis-garis batas untuk keselamatan penambangan.
  4. Menempatkan kembali posisi di lapangan (setting out) untuksemua rencana kerja danbagian-bagiannya.
  5. Memberikan pengarahan dan mengawasi pekerjaan-pekerjaan penambangan tentang penentuan arah, kemiringan, agar sesuai dengan rencana.
  6. Memberikan petunjuk untuk menghindari agar tidak banyak material bahan galian yang terbuang dalam penambangan.
  7. Mencatat dan mengecek keluaran bahan galian.
Referensi : http://sintaloh.blogspot.com/2014/03/hal-yang-harus-diperhatikan-dalam-ilmu.html

Thursday, February 13, 2014

Sejarah Museum Geologi di Bandung

Kelahiran/Didirikan
Museum Geologi Bandung, yang didirikan mulai tanggal 16 Mei 1928. Museum ini sudah dimodivikasi/direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency) yang setelah mengalami renovasi. Pada tanggal 23 Agustus 2000, museum ini dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, yaitu Megawati Soekarnoputri, sebagai salah satu monumen yang bersejarah, dan museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan Nasional. Didalamnya, terdapat banyak dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti halnya fosil, batuan, mineral yang semuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia semenjak tahun 1850.

Sejarah Didirikannya Museum Geologi Bandung

Sejarah Museum Geologi Bandung
Pada pertengahan abad ke-17 oleh para ahli Eropa, bahwa pada Masa Penjajahan Belanda keberadaan Museum Geologi Bandung ini berkaitan dengan sejarah penyelidikan geologi dan tambang di wilayah Nusantara. Setelah Eropa mengalami revolusi industri pada pertengahan abad ke-18, Eropa sangat membutuhkan bahan tambang sebagai bahan dasar industri. Dengan sadarnya Pemerintah Belanda akan begitu pentingnya menguasai bahan galian di wilayah Nusantara, diharapkan perkembangan industri di Negeri Belanda dapat ditunjang. Dan dibentuklah Dienst van het Mijnwezen pada tahun 1850. Pada kelembagaan ini diganti namanya jadi Dienst van den Mijnbouw pada tahun 1922, untuk bertugas melakukan penyelidikan geologi serta sumberdaya mineral.

Pada tahun 1928 Dienst van den Mijnbouw membangun gedung di Rembrandt Straat Bandung untuk tempat penyimpanan serta penganaliasaan contoh-contoh atau sempel berupa mineral, batuan, fosil, peta, dan laporan hasil penyelidikan. Pada awalnya, gedung tersebut diberi nama Geologisch Laboratorium dan kemudian disebut juga dengan nama Geologisch Museum. Gedung ini dibuat dengan rancangan gaya Art Deco oleh ahli arsitek bernama Ir. Menalda van Schouwenburg. Pembangunannya dimulai pada pertengahan tahun 1928 selama 11 bulan oleh 300 pekerja serta menghabiskan banyak dana sebesar 400 Gulden dan diresmikan pada tanggal 16 Mei 1929. Peresmian tersebut diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18-24 Mei 1929, bertepatan dengan penyelenggaraan Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik ke-4 (Fourth Pacific Science Congress).

Diperang dunia II, akibat dari kekalahannya semua pasukan tentara Belanda dari pasukan Jepang, keberadaan Dienst van den Mijnbouw telah berakhir. Pada tahun 1942 Letjen. H. Ter Poorten (Panglima Tentara Sekutu di Hindia Belanda), menyerahkan kekuasaan teritorial Indonesia kepada Letjen. H. Imamura (Panglima Tentara Jepang). Penyerahan itu dilakukan di Kalijati-Subang. Setelah itu, Gedung Geologisch Laboratorium berpindah kepengurusannya dan diberi nama KOGYO ZIMUSHO. Dan setahun kemudian berganti nama menjadi CHISHITSU CHOSACHO.

Selama masa pendudukan Jepang berada di indonesia, pasukan Jepang melatih dan mendidik para pemuda Indonesia untuk menjadi PETA (Pembela Tanah Air) dan HEIHO (Pasukan Pembantu Bala Tentara Jepang pada Perang Dunia II). Tetapi semua laporan hasil kegiatan pada masa itu tidak begitu lengkap karna tidak banyak yang ditemukan, karena banyak dokumen-dokumen, termasuk dokumen penyelidikan yang sudah dileburkan karena pasukan Jepang mengalami kekalahan di mana-mana pada awal tahun 1945.

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pengelolaan Museum Geologi berada dibawah Pusat Djawatan Tambang dan Geologi (PDTG/1945-1950). Pada tanggal 19 September 1945, pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat dan Inggris yang diboncengi oleh Netherlands Indiës Civil Administration (NICA) tiba di Indonesia. Mereka mendarat di Tanjungpriuk-Jakarta. Di Bandung, mereka berusaha menguasai kembali kantor PDTG yang sudah dikuasai oleh para pemerintah Indonesia. Pada tanggal 12 Desember 1945, dengan tekanan yang dilancarkan oleh pasukan Belanda memaksa kantor PDTG dipindahkan ke Jl. Braga No. 3 dan No. 8, Bandung. Kepindahan tersebut rupanya terdorong pula oleh gugurnya seorang pengemudi bernama Sakiman dalam rangka berjuang mempertahankan kantor PDTG. Pada waktu itu, Tentara Republik Indonesia Divisi III Siliwangi mendirikan Bagian Tambang, yang tenaganya diambil dari PDTG. Setelah kantor di Rembrandt Straat ditinggalkan oleh pegawai PDTG, pasukan Belanda mendirikan lagi kantor yang bernama Geologische Dienst ditempat yang sama.

Dikarenakan di mana-mana terjadi pertempuran, maka sejak bulan Desember 1945 sampai dengan bulan Desember 1949, yaitu selama 4 tahun berturut-turut, kantor PDTG terlunta-lunta berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Pemerintah Indonesia berusaha menyelamatkan dokumen-dokumen hasil penelitian geologi. Hal ini menyebabkan dokumen-dokumen tersebut sementara harus berpindah tempat dari Bandung, ke Tasikmalaya, Solo, Magelang, Yogyakarta sampai tahun 1950, setelah itu dikembalikan lagi ke-Bandung. Dan pada tanggal 7 Mei 1949, usaha penyelamatan dokumen-dokumen tersebut, Kepala Pusat Jawatan Tambang serta Geologi, Arie Frederic Lasut, jadi sandraan dan dibunuh tentara Belanda. Oleh karena itu Ia telah gugur sebagai kusuma bangsa di Desa Pakem, Yogyakarta.

Sekembalinya ke Bandung, Museum Geologi mulai mendapat perhatian dari pemerintah RI(Republik Indonesia). Pada tahun 1960 telah terbukti, Museum Geologi Bandung dikunjungi oleh Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno.

Pengelolaan Museum Geologi yang semula berada dibawah PUSAT DJAWATAN TAMBANG DAN GEOLOGI (PDTG) berganti nama. Dan dibawah ini adalah pergantian nama-namanya dari tahun ke tahun :
  1. Djawatan Pertambangan Republik Indonesia pada tahun 1950 sampai tahun 1952.
  2. Djawatan Geologi pada tahun 1952 sampai tahun 1956.
  3. Pusat Djawatan Geologi pada tahun 1956 sampai tahun 1957.
  4. Djawatan Geologi pada tahun 1957 sampai tahun 1963.
  5. Direktorat Geologi pada tahun 1963 sampai tahun 1978.
  6. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi pada tahun 1978 sampai tahun 2005.
  7. Pusat Survei Geologi pada tahun 2005 sampai sekarang.

Pada tahun 1999, Pemerintah Jepang memberikan dana sebesar 754,5 juta Yen untuk merenopasi Museum Geologi. Setelah ditutup selama satu tahun, Museum Geologi dibuka kembali pada tanggal 20 Agustus 2000 dengan pembukaannya yang diresmikan oleh Wakil Presiden RI pada waktu itu, yaitu Ibu Megawati Soekarnoputri dan didampingi oleh Menteri Pertambangan serta Energi Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.

Museum Geologi terbagi menjadi 3 ruangan yang meliputi Sejarah Kehidupan, Geologi Indonesia, serta Geologi Tambang dan Kehidupan Manusia. Dan untuk koleksi dokumentasi, tersedia sarana penyimpan koleksi yang lebih memadai.

Semenjak pada tahun 2002, yang statusnya merupakan Seksi Museum Geologi, telah dinaikkan menjadi UPT Museum Geologi. Saat itu dibentuklah dua seksi dan satu SubBag yang beguna agar semua tugas dan fungsinya dijalankan dengan baik, yaitu :
  1. Peragaan
  2. Seksi Dokumentasi
  3. SubBag Tatausaha
Pergeseran fungsi museum, seirama dengan kemajuan teknologi, menjadikan museum geologi sebagai :
  1. Sebagai tempat pendidikan luar sekolah, berkaitan dengan bumi dan usaha pelestariannya.
  2. Sebagai tempat orang melakukan kajian awal sebelum penelitian lapangan, yang dimana Museum Geologi sebagai pusat informasi ilmu mengenai kebumian yang menggambarkan tentang keadaan geologi bumi Indonesia dalam bentuk kumpulan peraga.
  3. Sebagai Objek geo-wisata yang menarik.
Museum Geologi ini juga mengadakan suatu kegiatan yaitu :
  1. Penyuluhan
  2. Pameran
  3. Seminar dan kegiatan survei penelitian untuk pengembangan peragaan
  4. Dokumentasi koleksi.

Friday, February 7, 2014

Pengertian Pengertian Geologi Pertambangan

Pengertian Geologi
Pada dasarnya, Geologi merupakan berasal dari dua kata bahasa Yunani kuno yaitu Geo (bumi) dan logos (ilmu pengetahuan). Jadi artinya, Geologi adalah ilmu pengetahuan tentang bumi. Lebih jelasnya adalah, bahwa geologi yaitu artinya ilmu pengetahuan mengenai sejarah, struktur, komposisi, dan proses-proses perubahan pada permukaan bumi menjadi seperti sekarang ini.

Pengertian Pengertian Geologi Pertambangan

Ilmu Geologi Berkaitan dengan Ruang Lingkup Geologi Dasar.
Pengertian Geologi Struktur adalah ilmu yang mempelajari mengenai susunan bumi dan berkaitan dengan jenis-jenis batuan yang terbentuk pada kerak bumi.

Pengertian Geologi Pertambangan
Geologi Pertambangan adalah ilmu yang mempelajari menganai kandungan mineral atau bahan-bahan tambang yang kemungkinan bisa dimanfaatkan untuk keperluan industri atau keperluan lain-lain. Geologi Minyak adalah ilmu yang mempelajari mengenai bahan-bahan fosil yang dapat digunakan sebagai bahan bakar atau sumber energi minyak ataupun gas bumi.

Pengertian Geologi Teknik adalah ilmu yang mempelajari mengenai keadaan permukaan bumi yang berkaitan dengan kekuatan tanah untuk penopang konstruksi bahan bangunan dan lain-lain.

Pengertian Petrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat batuan penyusun bumi dan manfaatnya.
Pengertian Mineralogi adalah ilmu yang mempelajari mengenai sifat dan ciri-ciri mineral yang terdapat pada bumi beserta manfaatnya bagi kehidupan manusia serta dampak terhadap dan ciri-ciri tanah.

  • Vulkanologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai sifat, ciri dan pembentukan gunungapi serta dampaknya terhadap kehidupan manusia.
  • Seismologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai sifat-sifat gerakan kerak bumi berupa gempa/getaran bumi dan dampaknya terhadap susunan kerak bumi beserta bentuk permukaan bumi.
  • Stratigrafi adalah ilmu yang mempelajari mengenai lapisan-lapisan bumi baik dari sifat lapisan maupun proses terjadinya perlapisan.
  • Geofisika adalah ilmu yang mempelajari mengenai pembentukan keadaan permukaan bumi dan atsmosfer seperti perubahan angin iklim serta beberapa sifat fisik lain-lainnya yang mempengaruhi permukaan bumi.
  • Geokimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai sistem penyusun bumi dilihat dari aspek kimia seperti kelarutan unsur dan karakteristik unsur dalam tanah.
  • Geologi Sejarah adalah ilmu yang mempelajari mengenai evolusi kehidupan di permukaan bumi yang meliputi peradapan manusia di permukaan bumi dan pengaruhnya terhadap lingkungan.
  • Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai keadaan fosil-fosil yang terkandung dalam batuan yang dapat mengungkapkan sejarah pada masa lalu.
  • Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai proses-proses yang berhubungan dengan pembentukan permukaan bumi serta pengaruhnya terhadap kondisi setempat
  • Sedimentologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai seluk-beluk batuan endapan (batuan sedimen) meliputi klasifikasi, jenis dan macamnya serta pembentukannya.
Sumber : http://sintaloh.blogspot.com/2013/09/pengertian-dasar-geologi-pertambangan.html